Property & Bank

ERA Vigo dan ERA Max Pasarkan KL Nine Malaysia

Senior Manager Sales and Marketing MRCB Land Kenneth Khoo (paling kiri), Managing Direktur ERA Max Lukas Bong (dua dari kiri) dan Direktur ERA Vigo, Riduan Goh (paling kanan) usai menjelaskan KL Nine
Senior Manager Sales and Marketing MRCB Land Kenneth Khoo (paling kiri), Managing Direktur ERA Max Lukas Bong (dua dari kiri) dan Direktur ERA Vigo, Riduan Goh (paling kanan) usai menjelaskan KL Nine

PROPERTI-Pengembang-pengembang dari luar negeri masih menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial untuk memasarkan properti. Berbagai penawaran dari pengembang asing dari Singapura, Australia, Malaysia bahkan Inggris, terus menghampiri konsumen-konsumen potensial di Indonesia dengan menjanjikan keuntungan yang menarik.

Menggandeng agen properti ERA Vigo dan ERA Max, pengembang asal negeri jiran Malaysia, Malaysian Resources Corporation Berhad (MRCB Land) menawarkan apartemen KL Nine yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia. Sebanyak 170 unit apartemen dalam Tower B di proyek tersebut, dipasarkan khusus bagi pembeli dari Indonesia. Selain Indonesia, properti di Malaysia juga ditawarkan ke konsumen China, Hongkong, Jepang dan Singapura.

“Pasar Indonesia masih sangat besar dan potensial bahkan masih terbesar di Asia Tenggara. Hal inilah yang mendorong kami masuk ke Indonesia. Tak sedikit warga Indonesia yang menyekolahkan anak-anaknya di Kuala Lumpur. Selain itu, banyak juga yang beralasan untuk pengobatan atau hanya sekedar berwisata. Mereka terus meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Senior Manager Sales and Marketing MRCB Land Kenneth Khoo.

Dikatakan Kenneth, KL Nine merupakan salah satu proyek besar di Kuala Lumpur saat ini. Dikembangkan di atas lahan seluas hampir 7 hektar di kawasan Seputeh, Kuala Lumpur, proyek ini merangkum sembilan menara yang mencakup apartemen, small office home office (SOHO), perkantoran, ruang ritel, dan gerai food and beverage.

KL Nine ditawarkan dengan harga mulai dari 1 juta ringgit Malaysia untuk ukuran 3 kamar tidur atau 110 meter persegi. Khusus bagi pembeli yang berasal dari Indonesia, pengembang telah menyediakan skema pembayaran melalui tunai keras, tunai bertahap, dan cicilan kredit pemilikan apartemen (KPA) dengan plafon 60 persen dari harga jual.

Managing Direktur ERA Max Lukas Bong mengatakan, harga properti di Malaysia tidak jauh beda dengan di Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia, negara Malaysia mungkin akan lebih familiar dibanding Australia misalnya. “Properti di Indonesia kini sedang lesu dan kami memilih untuk menawarkan properti dari luar yang bisa menjadi pilihan konsumen di Indonesia,” ungkap Lukas Bong.

Sementara itu, Direktur ERA Vigo, Riduan Goh menjelaskan, harga properti di Malaysia relatif stabil, tidak melesat naik. Bahkan harga yang ditawarkan lebih murah dibanding apartemen di Slipi yang mencapai Rp45 juta per meter persegi. “Tawaran ini bisa menjadi alternatif investasi properti di luar negeri,” kata Riduan Goh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *