Property & Bank

IIW 2017,Pemerintah Ajak Swasta Berperan Aktif

Kiri ke kanan: Plt Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Sumadilaga, Portfolio Director Tarsus Indonesia Didit Siswodwiatmoko, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro, Ketua Umum KADIN Rosan P. Roeslani dan Wakil Ketua Umum Bidang Konstruksi dan Infrastruktur KADIN, Erwin Aksa.

Berita Infrastruktur : Dewasa ini, pembangunan infrastruktur terus berkembang pesat seiring perkembangan populasi manusia. Pesatnya pembangunan infrastruktur dipercaya akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pemerintah Indonesia sendiri, saat saat ini menghadapi tantangan dengan maraknya pembangunan infrastruktur dengan skala besar. Infrastruktur skala besar harus didukung dengan kesipan industri konstruksi dan kesiapan rantai pasok konstruksi sumber daya konstruksi.

Dalam rangka memenuhi langkah tersebut, pemerintah menyelenggarakan event Indonesia Infrastructure Week 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Ajang konstruksi tahunan yang bertemakan “Era Baru Industri Konstruksi Indonesia digelar pada tanggal 8 hingga 10 November 2017.

Indonesia Infrastructure week (IIW) 2017 bersama KIBIG5 2017 merupakan acara pameran infrastruktur konstruksi terbesar dan terlengkap di tanah air yang menampilkan tiga elemen penting pameran yaitu forum investasi tingkat tinggi, pemaparan beragam proyek, serta pameran produk-produk inovasi dan teknologi infrastruktur konstruksi.

Ketua Umum KADIN Rosan P Roeslani dalam pidato pembukaan mengapresiasi acara IIW 2017 dengan mengatakan, ”Kita pada 2016 memiliki 188 exhibitor, alhamdulilah tahun ini menjadi 315 exhibitor dari dalam dan luar negeri.”

Khusus event KI-BIG5 2017 yang digelar Tarsus Indonesia dengan berkolaborasi bersama dmg events diikuti oleh 300 perusahaan terbaik dari ranah lokal dan internasional yang menampilkan beragam produk, inovasi dan teknologi konstruksi terbaru, serta menghadirkan 30+ workshop bersertifikat CPD (Continuous Professional Development) gratis. Pengunjung acara ini juga akan memiliki akses ke lebih dari 10,000 industri profesional dan Pemerintah melalui sesi Business Matchmaking Programme. Semua ini merupakan bentuk dukungan KI-BIG5 2017 untuk menyambut era baru industri konstruksi Indonesia.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro dalam pembukaannya menegaskan pembangunan infrastruktur tak dapat dilepaskan dari peran dan dukungan swasta, serta mengungkapkan pentingnya infrastruktur dengan mengatakan, ”Membangun infrastruktur bukanlah pilihan, membangun infrastruktur adalah keharusan.”

Bambang Brodjonegoro juga menegaskan, dalam membangun infrastruktur, pihaknya mendorong agar swasta ikut berperan. Karena selama ini, peran swasta dalam membangun infrastruktur masih sangat minim sekali khususnya dalam hal pembiayaan.

Pasalnya, dalam pembuatan infrastruktur dibutuhkan dana yang besar. Sehingga hal inilah yang seringkali menghambat proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Kita ingin membuat swasta naik kelas, yaitu menjadi investor. Dan investor ini kita butuhkan karena butuh 37% GAP kebutuhan infrastruktur dalam 5 tahun ini,” ujarnya dalam acara Indonesia Infrastructure Week (IIW) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (8/11/2017).

Menurut Bambang bagi swasta yang berniat, pihaknya menyiapkan caranya melalui skema yang menarik. Di mana skema tersebut melalu kerjasama Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

“Ada skema sifatnya PPP atau KPBU di mana pemerintah beri dukungan sektor swasta. Proyeknya bisa selesai dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat terutama proyek-proyek infrastruktur yang punya nilai komersial tapi tingkat komersial atau return-nya masih marjinal,” jelasnya.

Bahkan lanjut Bambang, jika ada lebih banyak swasta yang berminat dirinya membeberkan jika ada beberapa skema dan proyek komersial yang keuntungannya lebih tinggi. Yaitu dengan Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).

“Proyek komersial tingkat marjinnya lebih tinggi itu menggunakan skema PINA. Di mana PINA menekankan kepada pembiayaan ekuitas. Kita mendorong partisipasi langsung dalam kepemilikan saham maupun instrumen, yang penting sektor swasta makin besar peranannya di infra dan bisa menutup gap tadi,” jelasnya.

Sementara itu, PLT Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan ajang ini juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan daya saing infrastruktur Indonesia di kancah dunia. Karena dengan ajang ini, para stekholder konstruksi dalam negeri bisa ikut belajar kepada pemain konstruksi dari berbagai negara di seluruh dunia.

“Kita menyadari sepenuhnya bahwa infrastruktur yang andal merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing Indonesia. Oleh karena itu, segenap upaya akan kita curahkan terus menerus dalam upaya membangun infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain yang telah lebih maju infrastrukturnya,”jelas Danis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini