Property & Bank

Keppel Land Segera Luncurkan Highline Residence Singapura

Reflection at Keppel Bay, salah satu proyek kebanggaan Keppel Land di Singapura
Reflection at Keppel Bay, salah satu proyek kebanggaan Keppel Land di Singapura

INTERNASIONAL-Pasar properti di Singapura kekurangan pasokan lantaran permintaan berlebih. Highline, besutan Keppel Land, siapkan melepas kerinduan konsumen asing terhadap produk properti di Negeri Kepala Singa.

Khawatir melihat permintaan dari pembeli asing bisa membuat pasar properti “terlalu panas”, Pemerintah Singapura mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan tingkat penjualan rumah. Upaya ini terbilang sukses. Lihat saja pada Februari 2015, penjualan hunian di Singapura merosot 48 persen dari tahun lalu karena adanya upaya pemerintah untuk meredam kredit pembelian rumah.

Menurut data Urban Redevelopment Authority, pengembang hanya mampu menjual 382 unit pada bulan lalu. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, pengembang berhasil menjual 739 unit. Pun dengan harga jual, pada 2014 turun 4 persen.

Namun, diproyeksikan pada paruh kedua tahun 2015 pasar properti di Singapura bakal kembali bergairah. Karenanya, sejumlah pengembang mulai kembali menawarkan proyek-proyek besutannya. Salah satunya adalah Sims Urban Oasis Pte, yang berhasil melego 112 unit dari total 200 unit pada Februari 2015 lalu.

Tak hanya itu, Keppel Land, salah satu pengembang kawakan juga sudah mempersiapkan proyek teranyar. Adalah Highline Residence yang berlokasi di Tiong Bahru. Proyek ini memang belum secara resmi ditawarkan ke pasar. Keppel Land baru memperkenalkannya pada sejumlah media dari Indonesia yang berkunjung ke Singapura, Rabu, 6 Mei 2015.

Developer ini belum berencana melansirnya dalam waktu dekat, masih menunggu peminat dan kesiapan pasar. “Kami akan mulai memasarkannya ketika sudah semakin banyak orang yang mengetuk pintu (tertarik ingin tahu, red),” ujar Deputy General Manager Singapore Commercial and Regional Markets Keppel Land, Sally Tan di Singapura.

Highline memiliki lokasi strategis, bisa ditempuh hanya 15 menit dari CBD Singapura dan Orchard Road. Dekat dengan stasiun MRT, Singapore General Hospital, dan Duke-NUS Graduate Medical School Campus.

Proyek ini direncanakan di atas lahan seluas 1,2 hektar terdiri dari dua menara apartemen (high rise residential) dan blok apartemen low rise dengan taman tersambung di bagian atapnya.

Seuai namanya, konsep bangunan terinspirasi taman panjang High Line di kota New York, Amerika Serikat sepanjang 1,45 mil yang memanfaatkan bekas lahan rel kereta (elevated railway) West Side Line di Manhattan.

Bangunan Highline dirancang W Architects (Singapura) dengan total 500 unit, mulai dari tipe 1 kamar tidur seluas 500 sqf (46,45 m2) hingga tiga kamar tidur dan penthouse. Ditawarkan dengan harga mulai dari 1.800 dollar Singapore per meter persegi (sqf) atau sekitar Rp17.640.000 per sgf (kurs Rp9.800). (Wijaya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *