Property & Bank

Serpong Garden Apartment Laksanakan Topping Off Bellerosa dan Cattleya

Jajaran Direksi PT Hutama Anugrah Propertindo (HAP) saat melakukan topping off Tower Bellerosa dan Tower Cattleya – Sabtu 28-09-2019.

TOPPING OFF –  Pengembang property PT Hutama Anugrah Propertindo (HAP) Sabtu (25/9), melakukan topping off  Tower Bellerosa dan Tower Cattleya – Serpong Garden Apartment (Segar), sehingga tidak lama lagi akan siap untuk dihuni. Hal tersebut membuktikan komitmen perusahaan terhadap para pembeli apartemen.

 

Direktur Utama PT Hutama Anugrah Propertindo mengemukakan, Serpong Garden merupakan apartemen yang sudah mengaplikasikan konsep TOD (Transit Oriented Development) di Indonesia.

[irp]

Konsep Transit Oriented Development (TOD) merupakan pendekatan pengembangan kota yang memaksimalkan penggunaan angkutan publik, sekaligus meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi.

Sebagai apartemen pertama yang menerapkan TOD, Serpong Garden Apartment juga  sekaligus adalah apartemen yang mempelopori  koneksitas yang terintegrasi dengan berbagai intermoda seperti Stasiun Cisauk, pasar modern, dan terminal terpadu.

“Sehingga apabila nantinya pemerintah jadi mengaplikasikan jalur bagi kereta api massal (Mass Rapid Transit) dan juga kereta api ringan (Light Rapid Transit/LRT), kami sudah siap, termasuk juga kelengkapan jarigan bagi para pejalan kaki/ para pengguna sepeda,” jelas Ferdy.

[irp]

Dalam kesempatan sama, GM Marketing  PT HAP, Clemens Papin Iswara menegaskan, setelah keberhasilan dua tower sebelumnya, Serpong Garden Apartment juga sudah meluncurkan Tower Diamanta yang bergaya hunian pintar dan modern, sehingga layak diperhitungkan sebagai tempat tinggal yang nyaman dan investasi yang menarik.

Berbagai fasilitas kenyamanan, dapat dinikmati oleh pembeli apartemen, yang kini sudah diminati oleh pembeli apartemen lebih dari 90%, bersama dua tower yang tidak lama lagi, sudah siap dihuni. Menurut Papin dengan hanya selangkah dari jaringan kereta commuter line, para penghuni apartemen sekaligus memperoleh akses transportasi ke pusat bisnis, mall, kampus ternama, tempat rekreasi, serta fasilitas umum lainnya.

[irp]

”Jarak Apartemen Segar dari Stasiun Cisauk hanya 25 meter, dan terhubung melalui jembatan layang berdesain futuristik,” jelasnya. Ke depannya pemerintah berencana juga membangun jaringan kereta semi ringan Light Rapid Transportation (LRT), sehingga akses tersebut kian mempertegas simpul kegiatan di wilayah Serpong bagian Barat di dan Timur.

”Kenyamanan hidup di apartemen yang siap huni ini, juga dirancang untuk menghasilkan kualitas hidup bagi konsumen lebih cerdas. Selain ditunjang oleh lingkungan asri di tengah kawasan berkembang segitiga emas Tangerang selatan, nantinya akses ke sana, juga semakin ditunjang dengan dilengkapinya koneksitas jalan tol yang menghubungkan antara wilayah Jakarta dengan BSD di Tangerang, khususnya untuk pintu tol keluar arah Aeon Mal.

[irp]

Harus Ada Master Plan Dan Rencana Tata Bangun dan Lingkungan

Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna yang dihubungi secara terpisah mengemukakan, perencanaan kota ataupun Kabupaten Tangerang, secara keseluruhan memerlukan perencanaan dalam bentuk master plan dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). “Karena saya melihat, belum ada di wilayah ini”.

Ini harus ditata bersama antara pemda setempat, sehingga pengusaha yang memiliki perencanaan pembangunan, disesuaikan dengan berbagai studi yang mereka lakukan sebelumnya. Seperti misalnya untuk wilayah Provinsi Banten, pengembangan jalan tol seharusnya dipercepat.

[irp]

Sebab jika pembangunannya diserahkan kepada pemda setempat, belum tentu pemda setempat memiliki kecukupan fiskal. Itu sebabnya mereka bergantung juga kepada bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat. Atau daerah tersebut perlu mengusulkan adanya dana pendamping. Dengan demikian ada sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk projek strategis seperti jalan tol dan jembatan layang.

Menyinggung konsep TOD yang diusung dalam pembangunan Segar, Yayat mengatakan, pembangunan TOD bukan hanya bicara konsep rumah susunnya saja, namun harus didukung juga oleh jaringan jalan dan simpul angkutan umum.”Jangan sampai TOD itu hanya membangun rumah susun di samping stasiun. Juga jangan sampai pembangunan TOD itu nantinya tidak ada trotoar (pedestrian), termasuk juga bangunan di sekitar TOD.

[irp]

Pembangunan satu wilayah yang berkonsep TOD harus membentuk sinergi juga dengan operator kereta api, sehingga mereka bersedia menambah frekuensi perjalanan kereta api. Demikian juga harus dipersiapkan halte bus, pangkalan ojek dan kendaraan online, serta terminal terpadu termasuk layanan simpul transportasi. Jangan sampai keluar dari stasiun kereta api, terminalnya kacau, sehingga perlu ditata bersama. Perlu dipertimbangkan juga penyediaan sarana parkir kendaraan dan fasilitas publik lainnya.

[irp]

Di sini ia menekankan perlunya sinergi antara pengembang dan pemerintah, sehingga dapat membangun jejaring bersama. Jika sudah ada perusahaan pengembang (developer) yang membiayai pembangunan infrastruktur dengan inisiatifnya, maka pemerintah harus mendukung dari segi perizinan. Tujuannya supaya segala urusan menjadi mudah dan lancar, mengingat kecepatan pelayanan menjadi  penting peranannya bagi dunia usaha.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *