scatter hitam
71 Tahun Dukung Perumahan, Lima Juta Keluarga Punya Hunian Dibantu BTN - Property & Bank

Property & Bank

71 Tahun Dukung Perumahan, Lima Juta Keluarga Punya Hunian Dibantu BTN

Pameran properti yang digelar oleh Bank BTN (poto EQ)

INFO PERBANKAN – “Seandainya tidak ada Bank BTN, mungkin kami sekeluarga belum punya rumah sendiri dan bisa jadi masih terus berpindah-pindah mencari kontrakan,” kata Parmin dengan lirih. Apa yang dirasakan oleh Parmin, pria paruh baya berusia kisaran 54 tahun itu, juga dialami oleh lebih dari 5 juta keluarga di Indonesia.

Tak terbantahkan, sejak didirikan 71 tahun silam, Bank BTN yang dulu bernama Postpaarbank sangat konsisten mendukung sektor perumahan. Bahkan, Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono pun mengaku pertama kali memiliki rumah dengan memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari Bank BTN.

[irp]

Sebagai bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, khusus rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., hingga saat ini telah menyalurkan kredit hampir Rp6 triliun, yang didominasi oleh kredit perumahan dan kredit pendukung perumahan.

Kredit yang disalurkan menyasar seluruh keluarga di Indonesia dari semua segmen, mulai dari menengah bawah hingga atas, termasuk generasi milenial masa kini. Untuk pasar menengah ke bawah, Bank BTN selalu mendominasi sebagai Bank yang paling banyak mengucurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

[irp]

Konsistensi dalam menyalurkan kredit untuk rumah sederhana tersebut, menjadikan Bank BTN paling dominan dalam menyukseskan Program Sejuta Rumah dan tak tergoyahkan sampai saat ini untuk urusan pembiayaan perumahan. Bank ini menjadi penguasa pangsa pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) baik segmen subsidi maupun non subsidi. Bahkan, di tengah gejolak ekonomi dunia dan pandemi yang kini tengah melanda, Bank BTN masih bertahan di posisi ke lima sebagai Bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.

“Kredit Pemilikan Rumah Subsidi menjadi penopang utama pertumbuhan kredit di BTN. Pada tahun lalu, kami masih mengalami pertumbuhan kredit sebesar 8,63% yoy menjadi Rp120,72 triliun per kuartal IV/2020. Dengan catatan positif KPR Subsidi tersebut, membuat kredit perumahan BTN secara total naik sebesar 2,29% yoy menjadi Rp234,78 triliun per kuartal IV/2020,” ujar Plt. Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu saat paparan kinerja tahun 2020, Senin (15/2) lalu.

[irp]

Bagi Bank BTN, sektor properti memang menjadi industri yang paling menjanjikan dan diharapkan sebagai salah satu elemen utama pemulihan ekonomi nasional. Seperti diketahui, sektor properti khususnya perumahan memiliki multiplier effect untuk 170 industri, artinya mampu menggerakan sektor lain terlebih di tengah pandemi saat ini.

Oleh karena itu, dengan memiliki potensi dan pasar yang sangat luas tersebut, Bank BTN rajin melakukan inovasi, terutama mengembangkan produk KPR yang sesuai dengan kebutuhan. Produk yang ditawarkan, disesuaikan dengan generasi masa kini dan tentunya mampu memfasilitasi masyarakat berpenghasilan rendah.

[irp]

Bank BTN saat ini fokus memperbaiki kualitas bisnis dan pengembangan model bisnis baru yang dapat meningkatkan layanan perbankan dan produk BTN agar lebih kompetitif. Seperti penerapan budaya perusahaan secara konsisten, peningkatan produktivitas, kualitas portofolio kredit yang sehat serta bisnis model yang kuat atas dasar penerapan risk management, digitalisasi dan otomasi.

ATM Bank BTN, fasilitas bagi masyarakat yang menabung di Bank BTN (poto EQ)

Sebagai bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, Bank BTN juga dituntut untuk terus meningkatkan Dana Pihak Ketiga. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya menggunakan Bank BTN untuk membiayai saat membeli rumah, namun juga melakukan kegiatan menabung di Bank BTN. Sejumlah strategi dilakukan agar masyarakat lebih aktif menabung di Bank BTN.

[irp]

“Bank BTN memang sebagai Bank KPR, tapi selain agresif mendorong kredit ke sektor perumahan namun diharapkan juga masyarakat memiliki hubungan dengan Bank BTN untuk kegiatan perbankan lainnya. Jika mereka membutuhkan tabungan bisa ke Bank BTN, membutuhkan produk atau melakukan investasi juga ke Bank BTN,” jelas Pahala N. Mansury, Wakil Menteri BUMN, saat wawancara khusus dengan Property&Bank beberapa waktu lalu, ketika dirinya masih menjabat Direktur Utama Bank BTN .

Maknanya adalah, masyarakat dituntut agar tidak hanya berpikir dan melihat Bank BTN sebagai bank tempat mengambil KPR saja, namun Bank BTN yang kepanjangannya adalah Bank Tabungan Negara, betul-betul bisa menjadi bank untuk menabung, bukan hanya bayar atau tempat menyicil angsuran membeli rumah.

[irp]

Ke depan, Bank BTN harus benar-benar menjalankan filosopi ini, sehingga saat masyarakat mau bertransaksi dan mau menempatkan dananya, akan lebih dipermudah mendapatkan KPR dan mendapatkan produk lainnya yang disediakan oleh Bank BTN.

[irp]

Laba Meningkat Di Tengah Pandemi
Menutup tahun 2020, di mana pandemi melanda dunia, Bank BTN masih mampu mencatatkan perolehan laba bersih dengan peningkatan mencapai 665,71% secara tahunan (year-on-year/yoy). Bahkan, Bank BTN mampu meraih laba bersih senilai Rp1,60 triliun pada kuartal IV/2020, melambung tinggi dari posisi Rp209 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Karyawan Bank BTN dengan protokol kesehatan yang ketat. Bank BTN tetap tumbuh di tengah pandemi

Nixon mengatakan, pergerakan sektor perumahan ikut menopang laba Bank BTN karena bergerak positif di tengah koreksi pertumbuhan ekonomi akibat pandemi. Oleh karena itu, Nixon merasa optimis jika melihat potensi di sektor properti, Bank BTN akan mencetak laba bersih yang terus melaju positif pada tahun 2021.

[irp]

Dalam laporan keuangan emiten bersandi saham BBTN tersebut, laba bersih perseroan ditopang pendapatan bunga sebesar Rp25,16 triliun pada kuartal IV/2020. Pendapatan bunga tersebut disumbang oleh penyaluran kredit yang tetap bertumbuh meski berada di bawah tekanan pandemi.

“Kami optimis, dengan proyeksi dan potensi yang ada meskipun masih di tengah pandemi, laba bersih perseroan tahun 2021 dapat tetap tumbuh pada kisaran Rp2,5 triliun – Rp2,8 triliun atau naik sekitar 50% – 70% secara tahunan. Kami optimis BTN akan dapat memainkan perannya dengan baik sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Nixon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini