BERITA PROPERTI – Jababeka kian gencar melakukan gebrakan pengembangan dalam rangka bertransformasi menjadi sebuah kawasan yang sangat lengkap, bukan hanya sebagai kawasan industri yang selama ini dikenal. Jika sebelumnya, Creed Group sudah membangun apartemen kelas atas di Jababeka, kali ini Keihan Real Estate Co., Ltd. dan Nice Corporation juga tertarik mengembangkan properti di Jababeka.
Sama halnya dengan Creed Group, Keihan Real Estate Co., Ltd. dan Nice Corporation juga merupakan pengembang kelas atas asal negeri sakura Jepang. Melalui anak usahanya PT Grahabuana Cikarang (GBC), Jababeka dengan Keihan Real Estate Co., Ltd. dan Nice Corporation melakukan kesepakatan joint venture pengembangan lahan residensial.
“Saat ini adalah waktu yang tepat mengembangkan kawasan Jababeka Residence menjadi kawasan residensial kelas atas. Kami sangat bangga dengan adanya kerjasama ini dan kami berharap dapat merealisasikan pengembangan kawasan residensial berstandar internasional guna memenuhi kebutuhan residensial kelas menengah atas dan kalangan ekspatriat,” ujar President Director GBC, Sutedja S. Darmono dalam keterangan resmi.
Penandatanganan kesepakatan joint venture ini dilakukan oleh Sutedja S. Darmono dengan Yoshihisa Doumoto selaku President Keihan Real Estate Co., Ltd. serta Koichiro Hirata selaku Chairman Nice Corporation, Rabu (5/9) di Menara Batavia, Jakarta. Jababeka memiliki saham sebesar 49%, Keihan Real Estate Co., Ltd. sebesar 48% dan Nice Corporation sebesar 3%.
Melalui kesepakatan joint venture ini, ketiga perusahaan akan melakukan pengembangan residensial dengan konsep golf villa seluas 2,7 hektare. Proyek golf villa ini akan menjadi salah satu proyek kelas atas Jababeka Residence di tahun 2018.
“Kami sangat senang untuk memiliki joint venture pertama di Indonesia karena Indonesia memiliki potensi ekonomi luar biasa, dengan lahan yang luas dan jumlah populasi usia produktif tertinggi di ASEAN. Melalui proyek golf villa kami berharap dapat memberikan pilihan residensial mewah dengan keunikan view dan lifestyle golf, sehingga memperkuat portofolio kami sebagai developer papan atas,” ujar President Keihan Real Estate Co., Ltd., Yoshihisa Doumoto.
Lebih lanjut Yoshihisa Doumoto menambahkan, pihaknya sangat bangga dapat bekerja sama dengan Jababeka, karena merupakan kota industri paling besar di Indonesia dengan jumlah perusahaan multinasional yang mencapai ribuan serta fasilitas lengkap dan unik seperti lapangan golf yang sudah tidak asing bagi komunitas Jepang.
Keihan Real Estate Co., Ltd. merupakan pengembang terintegrasi (integrated developer) yang membangun proyek residensial berdasarkan pada jalur transportasi kereta api (Keihan Line) yang dibangun Keihan Group. Jalur utama Keihan Line di Jepang meliputi kawasan Osaka-Kyoto menjadi salah satu daya tarik turis karena pemandangan indah sepanjang jalur tersebut. Selain pengelolaan transportasi kereta api, Keihan Group memiliki unit bisnis real estate, ritel dan leisure, dengan total 50 anak perusahan.
Salah satu proyek unggulan Keihan Real Estate Co., Ltd.adalah kawasan residensial eksklusif “The FINE”, dengan desain yang berfokus pada lifestyle dan berhasil meraih penghargaan Good Design Award pada tahun 2017. Saat ini proyek residensial ‘The FINE” terdapat di Yokohama, Nishinomiya, Osaka dan Tokyo.
Selain itu, Keihan Real Estate Co., Ltd. berpengalaman membangun kawasan properti yang sinergis dengan jalur kereta api yang dioperasikannya, seperti kondominium mewah 45 lantai “The FINE – Umeda Tomosaki” di Osaka serta apartemen “The Kyoto Residence” di Kyoto. Pengalaman tersebut akan bermanfaat bagi Jababeka sebab proyek golf villa akan terintegrasi dengan pusat transit oriented development (TOD) di CBD Jababeka. Proyek golf villa di Jababeka Residence ini menjadi joint venture pertama Keihan Real Estate Co., Ltd. di Indonesia.
Sementare Nice Group adalah kelompok usaha yang bergerak dalam pembangunan perumahan dan bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang aman dan nyaman. Nice Group menggunakan pohon kayu yang ditanam secara swadaya sebagai material utama bangunan dan produksi kayu per tahunnya merupakan salah satu yang terbesar di Jepang, mencapai 1 juta m3 atau setara dengan 50.000 rumah kayu.
Nice Group menyediakan material bangunan umum lainnya dan juga mengembangkan area perumahan. Selain pemasok material pembangunan perumahan, Nice Group mengembangkan proyek rumah stand-alone dan apartemen. Brand rumah stand-alone milik Nice Group adalah “SUTEKI HOME”, yang terkenal tahan gempa dan berkualitas premium. “SUTEKI HOME” dipasarkan secara global, termasuk di Eropa, Afrika dan Amerika Serikat. Di Indonesia, “SUTEKI HOME” bergaransi anti retak dan anti bocor selama 10 tahun.
Pada kesempatan tersebut, GM Corporate Marketing PT. Grahabuana Cikarang, Handoyo Lim menjelaskan, pengembangan proyek golf villa yang direncanakan bernama ‘Paradiso Jababeka Golf’ berkonsep cluster dengan desain unik khas Jepang di lingkungan golf. Dengan pengalaman Keihan yang lebih dari 100 tahun dan kualitas “SUTEKI HOME” seperti ketahanan terhadap gempa, garansi bangunan 10 tahun dan material ramah lingkungan akan diterapkan pada setiap unit.
“Fasilitas unik pada cluster golf villa adalah akses langsung ke lapangan Jababeka Golf & Country Club, dengan buggy yang akan mengantar penghuni ke lapangan golf dari villa. Setiap bagian belakang rumah terdapat backyard yang terhubung dengan pedestrian walk yang tertata dengan konsep landscape Jepang yang unik dan asri,” papar Handoyo.
Joint venture golf villa ini akan menjadi bagian pengembangan kawasan eksklusif Jababeka Golf City seluas 180 hektare yang mengacu pengembangan residensial kelas atas di Pondok Indah. Saat ini di kawasan tersebut telah mencakup pengembangan joint venture papan atas lainnya, seperti Kawana Golf Residence (joint venture Jababeka Creed Residence), Aeon Retail Facility Jababeka (joint venture PP Properti-Jababeka Residen), Mayfair (joint venture Plaza Indonesa Jababeka) dan ditambah fasilitas berstandar internasional seperti Jababeka Golf & Country Club yang menjadi favorit para ekspatriat untuk berekreasi dan networking, dengan komposisi pemain golf ekspatriat mencapai 85% dan sekitar 60.000 round setiap tahunnya.