
INFO PERBANKAN – Bank Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) telah mengajukan permohonan penempatan dana pemerintah di perbankan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjadi salah satu penggerak utama dalam pemulihan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya terkait dengan bantuan stimulus permodalan kepada masyarakat yang terdampak oleh pandemi Covid-19.
Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin mengatakan, Bank Kalsel didukung Pemprov Kalsel untuk menjadi bank mitra penyalur dana PEN dengan nominal yang diajukan sebesar Rp 500 miliar. Sejak awal Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 64/2020 muncul, kata Agus, pihaknya langsung mengajukan. Bank Kalsel, katanya, juga sudah mengajukan rekomendasi dari Gubernur Kalimantan Selatan untuk menjadikan Bank Kalsel sebagai mitra Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Pengajuan kami Rp 500 miliar cukup, karena nanti harus di leverage 2x lipat dari itu, jadi totalnya menjadi 1 triliun. Kalau kita lihat dari apa yang sudah berjalan, Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) kan sudah Rp30 triliun, sementara penyerapan dana PEN per 1 Oktober 2020 baru sebesar 45,5%,” ujar Agus Syabarruddin dalam keterangan tertulis.
Dikatakan Agus, strategi yang dijalankan tersebut diharapkan pada kuartal 4 ini, Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia bisa membantu Pemerintah Pusat menyalurkan dana pemulihan ekonomi nasional tersebut. Sebagai Bank Daerah, Bank Kalsel disamping memiliki jaringan hingga ke pelosok desa tentunya, juga sangat tahu local wisdom dan cara berkomunikasi dengan masyarakat setempat.
“Hal tersebut bisa lebih efektif sehingga upaya-upaya kami membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dengan membangkitkan sektor ekonomi prioritas tiap daerah menjadi tepat sasaran,” tutur Agus lebih lanjut.
Ditambahkan Agus, dana PEN yang ditempatkan oleh Pemerintah akan disalurkan untuk program-program prioritas pemulihan ekonomi yang ditetapkan oleh Pemda. Menurut dia, Gubernur Kalsel saat ini memprioritaskan ketahanan pangan. Maka, Bank Kalsel membuat mekanisme kerjasama antara pemerintah daerah, petani dan Bank Kalsel.
“Bahkan kami mengusulkan kepada Pemda untuk membangun ekosistem keuangan daerah, karena dengan membuat ekosistem keuangan daerah dimana BPD berperan di sana maka geliat upaya pemulihan ekonomi bisa lebih efektif dan diakselerasi dengan lebih cepat,” ujar Agus memaparkan.
Diketahui sebelumunya, Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Adi Budiarso mengatakan, pada akhir September ini besaran bunga penempatan dana pemerintah Himbara sebesar 2,8%. Angka tersebut lebih rendah dari gelombang pertama yang mencapai 3,42%. Hal tersebut tercantum dalam ketentuan PMK nomor 104/2020 mengatur penempatan dana pemerintah di perbankan akan dilaksanakan selama tiga bulan.
Artikel Terkait
- Dukung Petani, Bank Kalsel Gelar Panen Demplot Padi Unggul di…
- 11 Jembatan Unik dan Ikonik di Indonesia di Pamerkan di…
- Anggaran Untuk Program Perumahan Tahun 2021 Sebesar Rp 8,093 triliun
- Di tengah Pandemi Covid-19, Kinerja Bank Kalsel Tetap Sehat dan…
- Pertama Di Indonesia, Pameran Perumahan Subsidi Digelar Secara Virtual
- Evaluasi Bank Pelaksana FLPP, Capaian 14 Bank Masih Dibawah 50…
- Bank Kalsel Luncurkan Tagline Baru, Setia Melayani Melaju Bersama
- Meski Sudah Dialokasikan, BPD Masih Belum Optimal Salurkan FLPP
- Tiga Bank Pelaksana Salurkan FLPP di Atas 50% Kuartal I…
- 39 Bank Pelaksana Yang Ikut PKO, Hanya 18 Bank Salurkan…