DAERAH – Masih banyaknya tersedia properti yang belum digunakan maksimal di Kota Palembang, membuat jumlah properti di ibukota propinsi Sumatera Selatan itu cenderung over supply. Oleh karena itu, disarankan agar pengembang menahan diri membangun properti di kota tersebut dan mulai membangun kembali pada tahun 2021.
Marketing Director IN.Come Realty, Suwandi Hermawan S.E., M.M., agen properti profesional di Palembang menegaskan hal tersebut, saat diminta menyikapi pertumbuhan sektor properti di kota pempek itu. Jumlah properti yang belum terpakai yang ada di kota Palembang, kata dia, saat ini masih tersedia banyak dan belum ada kelangkaan.
[irp]
Dengan situasi seperti ini, sambung Suwandi, sesuai property clock maka kota Palembang masih akan berada di jam 7, periode dimana sewa masih akan sangat tinggi. Saran dia, mengingat ketersediaan properti masih sangat banyak, developer rumah, ruko, dan pergudangan disarankan untuk tetap menahan diri dan jangan menambah supply dulu ke pasar.
“Biarkan penawaran yang ada tersedot habis dulu. Di khawatirkan harga jual properti tidak bisa maksimal bila memaksakan untuk membangun di tahun ini. Untuk pengembangan baru, lebih disarankan dilaksanakan di tahun 2021,” ujar Suwandi.
Namun begitu, sambung Suwandi, mengingat tahun politik telah berlalu, pembeli korporasi akan lebih berani mengambil kebijakan. Tahun 2020 diprediksi pembelian lahan, gudang, properti komersial dan industri akan lebih baik daripada tahun 2019. Untuk permintaan properti komersial, kawasan favorite yang akan dicari berciri kepadatan penduduknya tinggi, sudah memiliki banyak properti komersial di sekitarnya, kelas jalan besar, padat lalu lalang, dan memiliki parkiran yang besar, seperti : Ilir Barat I, Ilir Timur III, Ilir Timur I, Bukit Kecil, Kemuning, Kalidoni.
“Untuk lahan industri akan lebih ke arah Alang Lebar dan Sukarame. Ada lima alasan utama mengapa pengguna memilih dua kecamatan tersebut. Mulai dari di dua kecamatan ini truk besar bebas melintas 24 jam, Rencana Tata Ruang dan Wilayahnya masuk dalam zona industri, lalu mudah keluar dan masuk kota, sudah banyak industri di kawasan itu, dan bila buat pabrik potensi masalah sosial rendah,” jelas Suwandi.
[irp]
Sedangkan untuk hunian, Kecamatan Ilir Barat I masih akan mendominasi baik untuk transaksi sewa maupun jual beli. Kelengkapan fasilitas umum dan penunjang publik seperti mall, rumah sakit, sekolah, kampus, yang berkualitas memang membuat suatu kawasan menjadi menarik. Di Ilir Barat I ini. kata Suwandi, setidaknya terdapat 3 Mall yaitu Palembang Square, Palembang Square Extension, dan Palembang Icon, lalu rumah sakit Siloam, Universitas Sriwijaya.
Sementara di Ilir Barat I, imbuh dia, juga ada 2 stasiun LRT (Demang dan Bumi Sriwijaya). Makin kesini kehadiran dua stasiun LRT makin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sehingga pemanfaatannya makin baik, dan menjadi nilai tambah kawasan.
“Secara keseluruhan, kami berkeyakinan bahwa tahun 2020 akan memberikan kesempatan bisnis yang lebih baik. Frekuensi transaksi akan lebih banyak, dan nilai transaksi akan lebih berani. Bagi pelaku pasar, era menunggu sudah berlalu, sekarang adalah eranya eksekusi dan menjemput kesempatan,” pungkas Suwandi.