
BERITA PROPERTI – PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) segera launching proyek baru yang akan terkoneksi dengan stasiun MRT Jakarta. Proyek ini nantinya terdiri dari kantor dan tempat hunian di bilangan Cipete, Jakarta Selatan.
Arum Prasasti, General Manager JRPT menyampaikan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses perizinan terkait proyek tersebut. Nantinya, proyek itu bernama Creative Office & Residence (Core) Cipete. “Total ada 119 unit, dengan harga mulai Rp 1 miliar, start up offices,” ujarnya dilansir Kontan.co.id, Senin (11/3).
Ia menjelaskan Core Cipete akan berdiri di lahan seluas 12.000 meter persegi dan lantai dasarnya dibuat meeting points sebagai recurring income perusahaan. Menurutnya, target market Core Cipete akan menyasar milenials dan start up company. “Mulai bangun tahun depan, tetapi kami mulai pemasarannya tahun ini,” lanjutnya.
Sayangnya, Arum enggan membeberkan berapa alokasi dana yang akan dikucurkan untuk proyek tersebut. Yang jelas, dengan konsep TOD yang terintegrasi dengan Stasiun MRT Jakarta, proyek ini dinilai akan menarik minat pelanggan. Dalam laman www.jakartamrt.com, kawasan Cipete mencakup Stasiun Cipete, Stasiun Haji Nawi dan Stasiun Blok A.
Menurut laporan Indonesian Urban Transport Institute mengenai “Penerapan konsep TOD sebagai Instrumen Penguatan Jaringan Angkutan Massal Perkotaan, Transit Oriented Development (TOD)” didefinisikan sebagai konsep pembangunan suatu kawasan yang bersifat multifungsi dan terpadu (mixed-use dan compact).
Konsep hunian ini berada dalam kawasan jangkauan jarak berjalan kaki dari titik layanan angkutan massal dan pusat kawasan komersial. Konsep TOD, tulis laporan itu, diterapkan dengan memadukan kawasan hunian, pertokoan, perkantoran, ruang terbuka dan sarana umum dalam jangkauan jarak berjalan kaki yang nyaman.
Konsep ini mencoba untuk memudahkan para penghuni dan pekerja di kawasan itu menjalankan kegiatan pekerjaannya melalui kendaraan umum. Namun, sejatinya ada beberapa karakteristik mengenai konsep TOD. Laporan Indonesian Urban Transport Institute menjabarkan beberapa karakteristik TOD sebagai berikut.
Pertama, TOD merupakan pembangunan yang memadukan kawasan hunian melalui kategori sosial ekonomi, perkantoran, pertokoan, dan hotel. Kedua, idealnya TOD dibangun pada lahan yang berada di bawah kewenangan lembaga yang mengelola pelayanan angkutan massal.
Kemudian yang ketiga, TOD menjadi salah satu jenis pembangunan yang mempunyai daya tarik pada saat kondisi resesi. Keempat, TOD memiliki insentif, promosi, dorongan, dan subsidi yang diberikan oleh lembaga pengelola angkutan massal dan pemerintah. (Artha Tidar)
Artikel Terkait
- Dukung Konsep TOD, Gedung Baru Stasiun Cisauk Resmi Beroperasi
- Teknologi Konstruksi Bahan Bangunan Dalam Pengembangan TOD
- The HUD : Kawasan Berbasis TOD Harus Bermanfaat Bagi MBR
- Kembangkan LRT City Ciracas, ACP Jawab Kebutuhan Warga Jakarta
- Ini Dia, Kualitas Unggulan Business Apartment di Pusat Kota
- Program Berbasis Empat Pilar Pembangunan Properti
- Bangun Properti Berkonsep TOD, Pemerintah Perlu Dukungan Swasta
- Atasi Kemacetan, Urban Jakarta Luncurkan Hunian Berkonsep TOD
- Transfer Point LRT Ada Di Podomoro Golf View