Propertynbank.com – Masih tingginya backlog perumahan di Indonesia yang mencapai 12,75 juta menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, menunjukkan bahwa masyarakat seakan sangat sulit untuk memiliki rumah. Padahal, berbagai kemudahan telah disiapkan agar impian semua orang untuk memiliki rumah sendiri dapat terpenuhi dengan mudah, termasuk kemudahan memperoleh pembiayaan perumahan.
Bicara masalah kemudahan, pemerintah juga terus berupaya memberlakukan berbagai regulasi maupun insentif, seperti memberikan pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sementara Bank Indonesia (BI) mengeluarkan aturan uang muka 0 persen dan menurunkan bunga acuan sehingga berdampak pada turunnya bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, tujuan pemerintah memberikan insentif dan kemudahan tersebut adalah agar sektor properti, khususnya perumahan tetap terjaga pertumbuhannya. “Hal ini diharapkan efektif dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung sektor perumahan dengan efek pengganda yang besar ke perekonomian nasional,” kata dia.
Menurut Febrio, sektor perumahan menjadi sektor strategis dalam perekonomian nasional karena memiliki dampak pengganda yang tinggi serta kapasitas penyerapan tenaga kerja yang masif. Sektor properti, kata dia, juga dinilai memiliki keterkaitan erat dengan berbagai sektor lainnya seperti sektor konstruksi, real estat, industri bahan bangunan, serta jasa-jasa terkait.
Pengamat Properti Aleviery Akbar sepakat, bahwa berbagai stimulus yang diberikan pemerintah dapat mendongkrak pertumbuhan penjualan properti. Maka dari itu, dirinya berharap, pemerintah bisa terus memberikan relaksasi kebijakan, sehingga sektor properti dapat tumbuh lebih lagi dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
BTN Mudahkan Pembiayaan
Dalam mendukung permulihan ekonomi melalui sektor perumahan, kiprah PT Bank Tabungan Negara Tbk, (Persero) (Bank BTN) tentu sudah tidak diragukan lagi. Melalui pembiayaan yang disalurkan, Bank BTN menjadi pemain utama dalam pembiayaan perumahan yang berkomitmen membantu masyarakat memiliki rumah impian. Bank BTN bahkan mendapat apresiasi dari pemerintah, sebagai Bank yang berhasil menyalurkan KPR Subsidi Terbanyak untuk semua segmen di Indonesia.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, selama perjalanannya dalam menyalurkan KPR baik subsidi maupun non subsidi, Bank BTN telah mengucurkan pembiayaan hampir mencapai Rp400 triliun dan mewujudkan rumah impian yang dimanfaatkan lebih dari 5.000.000 keluarga di Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan seluruh stakeholder yang telah setia berbisnis dengan Bank BTN, yang senantiasa memberi dukungan penuh, sehingga Bank BTN dapat menjalankan fungsi sebagai lokomotif penyaluran pembiayaan perumahan dengan baik,” kata Haru Koesmahargyo saat acara Syukuran HUT KPR ke 46, beberapa waktu lalu.
Bersama pemerintah, imbuh Haru, Bank BTN mendukung terwujudnya target dapat terpenuhnya seluruh kebutuhan rumah layak masyarakat Indonesia pada 2045 atau zero backlog perumahan. Menurut Haru, peluang di sektor perumahan masih sangat besar untuk dikembangkan.
“Sektor perumahan adalah sektor yang resilient, tahan banting. Oleh sebab itu pada tahun-tahun mendatang Bank BTN akan berfokus untuk bertransformasi dan tetap relevan dengan perkembangan zaman, serta perubahan perilaku konsumen yang mengalami transisi secara drastis sejak terjadinya pandemi covid-19,” ungkap Haru.
Masyarakat bisa dengan mudah memiliki rumah, dengan berbagai program dari Bank BTN melalui skema baru KPR FLPP, skema baru KPR SSB, Rent to Own untuk MBR Informal, KPR dengan skema Staircasing Shared Ownership, Penetapan Imbal Jasa Penjaminan (IJP), dan pengalihan dana subsidi uang muka ke pembayaran pajak pembeli.
Dukungan Teknologi BTN
Sejak pertama kali didaulat sebagai Bank yang menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah pada tanggal 10 Desember 1976 silam, Bank BTN terus menunjukkan keseriusannya menggarap Digital Mortgage Ecosystem atau Ekosistem Digital di sektor Properti. Tujuannya agar masyarakat mendapat kemudahan dalam mengakses pembiayaan perumahan dari Bank BTN.
BTN Digital Mortgage Ecosystem menyediakan layanan digital yang memenuhi empat aspek yakni living, renting, buying, dan selling. Setelah matang di aspek buying dengan produk KPR tadi, Bank BTN mematangkan aspek di sektor selling atau jual lewat aplikasi digital rumahmurahbtn.co.id untuk rumah lelang/ second, sementara di aspek renting atau sewa baru baru ini Bank BTN meluncurkan KPR Rent to Own (KPR RTO) yang memberikan kesempatan penyewa rumah untuk membeli rumah yang mereka sewa lewat skem KPR RTO.
Selanjutnya, sebagai wujud perluasan dalam Digital Mortgage Ecosystem, untuk aspek living, Bank BTN fokus mengembangkan beragam fitur di tiga aplikasi andalannya yaitu BTN Properti, BTN Properti for Developer dan BTN Smart Residence. Pada aplikasi BTN Properti, BTN menghadirkan layanan Profesional Listing dimana nasabah dapat mengakses layanan perbaikan, perawatan, serta renovasi hunian dari berbagai penawaran jasa yang ada.
Sementara pada aplikasi SMART Residence, terdapat fitur Home Service dimana nasabah dapat melakukan pemesanan jasa kebersihan hingga perbaikan elektronik. Sebagai informasi, Smart Residence adalah aplikasi untuk mempermudah hubungan antara penghuni dan pengelola dalam proses pembayaran tagihan, iuran, pertukaran informasi sampai dengan keluhan atau pengaduan.
Sementara yang terbaru dirilis bertepatan dengan HUT KPR ke 46 adalah fitur BTN Virtual Expo 2022 yang hadir di aplikasi mobile maupun website btnproperti.co.id, dimana konsep Metaverse hadir pada BTN Virtual Expo 2022. Melalui konsep Metaverse ini, pengunjung dan developer semakin mudah berinteraksi. Pengunjung mendapat akses informasi unit hunian, promo serta pengajuan pinjaman dengan sangat mudah dalam satu platform. Tidak hanya itu, di event Virtual Expo, nasabah akan disuguhkan dengan fitur 4D Tour Services untuk dapat melihat fisik rumah secara real dan online.
Bukan itu saja, selama 46 tahun bergerak di segmen KPR, Bank BTN telah banyak merilis berbagai produk maupun program KPR, diantaranya KPR Gaesss for Millenial, KPR Hits yang dikembangkan Unit Usaha Syariah BTN, KPR Lelang dan KPR Manfaat Layanan Tambahan kerjasama dengan BP Jamsostek, KPR Tapera (konvensional maupun syariah) yang digarap bersama BP Tapera dan tentu saja KPR Subsidi yang merupakan bagian dari program pembiayaan dari Pemerintah.
BTN Jalankan Amanah Penyalur KPR
Bank BTN secara resmi mendapatkan amanah dari Pemerintah untuk melayani pembiayaan kredit rumah, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sejak tahun 1976 silam. Penugasan tersebut diterima Bank BTN melalui Surat Menteri Keuangan nomor B-49/MK/I/1974. Pada 10 Desember 1976, Bank BTN untuk pertama kalinya, menyalurkan kredit perumahan pada 9 debitur di daerah Tanah Mas, Semarang.
Momen ini merupakan saat pertama kali istilah KPR (Kredit Pemilikan Rumah) diperkenalkan di Indonesia. Bank BTN diberi kepercayaan Pemerintah untuk mendukung pembiayaan dan memperluas akses guna mempermudah pembiayaan perumahan bagi masyarakat MBR. Dalam perjalanannya, Bank BTN menghadirkan program dan produk tidak hanya KPR Subsidi tapi juga non subsidi serta kredit konstruksi yang mendukung perumahan.
Bank BTN telah membantu masyarakat memiliki rumah, dimana lebih dari 56% atau sekitar Rp 219 triliun dari total Rp 400 triliun mengalir ke segmen KPR Subsidi sementara sisanya mengalir ke segmen KPR non Subsidi. Pencapaian tersebut juga diimbangi dengan kemampuan Bank BTN dalam melakukan penetrasi pasar, dimana per Juni 2022 Bank BTN menguasai pangsa pasar KPR lebih dari 39,4%.
Dengan pencapaian tersebut, Bank yang dulunya bernama Postpaarbank, saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak pemulihan ekonomi dari sektor properti dan mengawal Program Pemerintah dalam Sejuta Rumah. “Bank BTN akan terus menjadi bank yang fokus memberikan KPR karena top of mind masyarakat bahwa KPR Pasti BTN,” tutup Haru.