Property & Bank

Permintaan Meningkat, BTN Siap Biayai KPR Tahun 2022

BTN Siap Biayai KPR Tahun 2022
Forum Group Discussion Kelangsungan Hidup Rumah bagi MBR Tahun 2022

INFO PERBANKAN – BTN Siap Biayai KPR Tahun 2022 – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, BTN) menyatakan kesiapannya mendukung pembiayaan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang diprediksi akan melonjak tahun 2022. Sejumlah langkah strategis akan dilakukan guna mengantisipasi tingginya permintaan rumah karena adanya perbaikan ekonomi.

Kesuskesan program vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu faktor pendukung pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu, Bank BTN optimis dapat memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat, khususnya menengah bawah dengan kapasitas penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi hingga 250 ribu per tahun.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat kebutuhan rumah MBR dan pekerja informal masih mendominasi angkat backlog. PUPR mencatat dari 11,38 angka backlog, kebutuhan kepemilikan rumah MBR, masyarakat dengan penghasilan sedikit di atas MBR, dan pekerja informal mencapai 10,59 juta unit.

Dalam Forum Group Discussion Kelangsungan Hidup Rumah bagi MBR Tahun 2022, di Bandung, Kamis (25/11), Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Haru Koesmahargyo mengatakan sejak meluncurkan KPR pertama kali pada 10 Desember 1976 hingga September 2021, perseroan telah merealisasikan kredit untuk 4,9 juta unit di seluruh Indonesia. Sebanyak 3,5 juta unit di antaranya, merupakan KPR Subsidi.

“Dengan keberhasilan pemerintah dalam penanganan Covid-19, keberlanjutan kemudahan kepemilikan rumah, hingga kepastian kuota dan anggaran subsidi perumahan akan semakin mendorong permintaan rumah segmen MBR pada 2022. Kami siap mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut dengan membiayai hingga 250 ribu unit rumah bagi MBR per tahun,” ujar Haru.

BTN Siap Biayai KPR Tahun 2022

Untuk mendorong pembiayaan rumah MBR pada 2022, ujar Haru, Bank BTN menyiapkan hampir 4 ribu jaringan kantor dan 11 ribu sumber daya manusia yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, Bank BTN juga memiliki ekosistem digital penyaluran KPR yang memangkas proses kredit menjadi hanya 5 hari.

Dikatakan Haru, Bank BTN juga terus mendongkrak dana murah sehingga dapat memberikan bunga yang lebih terjangkau bagi masyarakat khususnya MBR. “Kami juga terus bersinergi untuk mendukung terciptanya ekosistem perumahan di Indonesia yang dapat mengakselerasi pemenuhan kebutuhan hunian, terutama di masa pandemi ini,” sambung dia.

Realisasi KPR BTN

Hingga Oktober 2021 lalu, Bank BTN tercatat telah menyerap 99% dari jatah kuota KPR Subsidi baik berskema Subsidi Selisih Bunga (SSB) maupun Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dari kuota sebesar 120 ribu unit, serapan Bank BTN mencapai 119 ribu unit.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan selain backlog dari sisi kepemilikan, masih banyak juga kalangan MBR yang belum tinggal di hunian yang layak baik secara menyewa maupun menumpang. PUPR mencatat ada 5,67 juta unit kebutuhan rumah layak huni bagi para wong cilik tersebut.

Kegiatan akad KPR BTN

Pemerintah, lanjut Herry, telah menganggarkan dana hingga Rp28,2 triliun untuk total target pembiayaan perumahan pada 2022 sebanyak 200 ribu unit. “Kami berharap tiap entitas dalam ekosistem perumahan dapat mendukung pembiayaan untuk rumah bagi MBR, apalagi rumah menjadi kebutuhan primer terutama sebagai tempat paling aman di masa pandemi,” tukasnya.

BP Tapera Dukung Penuh

Sementara itu, Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Adi Setianto mengatakan FLPP akan resmi masuk dalam kewenangan lembaga yang dipimpinnya pada 2 Desember 2021. Dengan resminya masuk dana tersebut, maka pada tahun depan, pihaknya siap menyalurkan pembiayaan melalui perbankan sebanyak 309 ribu unit rumah.

Adi menjelaskan, sebanyak 109 ribu unit rumah akan menggunakan dana Tapera. Kemudian, sebanyak 200 ribu unit rumah akan berasal dari dana FLPP. “Kami akan terus mengoptimalisasi penyediaan akses pembiayaan perumahan terutama bagi MBR secara berkelanjutan,” ungkap Adi dengan gamblang.

Mewakili pihak pengembang, Wakil Sekertaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (DPP REI) Royzani Sjachril mengatakan pemenuhan kebutuhan perumahan bagi MBR juga bisa dilakukan dengan memperluas akses pembiayaan perumahan bagi pekerja di sektor informal. Saat ini, REI tercatat memiliki 5.507 anggota yang berfokus di segmen MBR.

“Kami meyakini dengan ekosistem perumahan yang kuat terutama dalam mendukung pemenuhan kebutuhan hunian segmen MBR akan menjadi program padat karya pemerintah yang mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Royzani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini