
Propertynbank.com – Seiring menguatnya posisi Jakarta sebagai salah satu pusat ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, permintaan terhadap fasilitas pusat data (data center) di wilayah perkotaan meningkat pesat.
Colliers Indonesia, melalui tim Manajemen Proyek (Project Management), menekankan pentingnya penerapan Technical Due Diligence (TDD) secara menyeluruh dalam setiap tahap pengembangan. Menurut Rahmat Daresa Alam, Head of Project Management Colliers Indonesia, pembangunan pusat data di kawasan perkotaan bukan sekadar proyek infrastruktur biasa.
“Membangun pusat data di lingkungan urban merupakan investasi dengan risiko tinggi. Pemilihan lokasi bukan hanya keputusan teknis, tetapi juga strategis karena berdampak langsung pada keandalan operasional dan hasil finansial jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Dalam market insight terbarunya, Colliers Indonesia menggarisbawahi bahwa kepadatan kota Jakarta menghadirkan tantangan tersendiri. Di antaranya adalah risiko banjir, daya dukung tanah yang rendah, serta keterbatasan pasokan air, terutama bagi fasilitas berskala besar.
Baca Juga : GRESB Regional Insights 2025 Dorong Transformasi Keberlanjutan Sektor Real Estate Indonesia
Faktor-faktor tersebut dapat berdampak signifikan terhadap biaya modal (CAPEX) dan biaya operasional (OPEX) dalam jangka panjang. Tanpa penilaian teknis yang matang, pengembang berisiko menghadapi keterlambatan proyek, peningkatan biaya, hingga kegagalan teknis.
Di sinilah Technical Due Diligence (TDD) berperan penting. Proses ini membantu mengidentifikasi risiko sejak tahap awal, menyusun ruang lingkup proyek secara jelas, serta memastikan kontrol terhadap jadwal dan anggaran.
Tim Project Management Colliers Indonesia mendorong pengembang dan investor untuk mengadopsi pendekatan ganda dalam penilaian lokasi, yang tidak hanya menekankan kepatuhan teknis, tetapi juga mempertimbangkan relevansi konteks lokasi dan kebutuhan bisnis.
Dalam studi yang dilakukan oleh tim, terdapat tiga faktor utama yang menjadi prioritas dalam pemilihan lokasi pusat data, yakni Lokasi strategis, Keandalan infrastruktur pendukung, Stabilitas lingkungan dan geoteknik.
Baca Juga : Colliers Gandeng Jendela360 Pasarkan Marigold @Navapark BSD
Ketiga faktor tersebut memungkinkan pengembang dan pemangku kepentingan untuk menilai kelayakan proyek secara komprehensif, baik dari sisi teknis maupun strategis bisnis. “Dengan mengintegrasikan TDD sejak tahap awal, potensi risiko bisa diidentifikasi lebih dini, sehingga transisi dari fase perencanaan menuju operasional dapat berjalan lebih efisien,” tambah Rahmat.
Seiring berkembangnya ekonomi digital dan meningkatnya kebutuhan infrastruktur data center, Colliers Indonesia mendorong para pengembang dan investor untuk mengadopsi pola pikir “ready-to-build”, yaitu pendekatan yang berbasis data, standar teknis, serta wawasan strategis.
Colliers percaya bahwa mindset ini menjadi fondasi penting dalam memastikan setiap investasi data center dapat berjalan optimal, efisien, dan berkelanjutan.
“Ke depan, daya saing sektor digital di Indonesia akan sangat bergantung pada kemampuan pelaku industri untuk mengelola risiko teknis dan infrastruktur secara cerdas. Technical Due Diligence adalah langkah awal menuju pengelolaan risiko yang terukur,” tutup Rahmat.
















