
RUMAH RAKYAT – Menyusul habisnya kuota FLPP di sejumlah bank pelaksana, kini para pengembang perumahan subsidi mulai dihantui tidak terserapnya unit rumah yang sudah mereka bangun. Belum adanya kepastian penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), tak urung juga akan mengancam bertambahnya backlog perumahan serta batalnya MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) untuk bisa memiliki hunian.
Menurut Anto, Wakil Ketua 1 Bidang OKK DPD APERSI Banten, di Provinsi Banten akan ada 15.000 konsumen yang termasuk MBR, gagal punya rumah layak huni jika FLPP tahun 2019 ini benar-benar sudah habis. “Mereka batal punya rumah,” kata Anto. Di Provinsi Banten sendiri, saat ini sudah tercatat backlog MBR mencapai 600.000 sampai saat ini,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP APERSI dalam konsteks yang sama juga mengatakan, sebanyak 98.000 unit rumah yang dibangun oleh anggota APERSI dengan kondisinya sudah ready stock di seluruh Indonesia saat ini tidak bisa akad kredit. “Penyebabnya adalah karena kuota FLPP yang dikucurkan oleh BTN sudah habis. Itu berarti, hampir 100.000 kepala keluarga masyakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan anggota keluarganya terancam dan berpotensi tidak memiliki rumah hingga akhir tahun,” tegas Junaidi Abdillah.
Artikel Terkait
- Kuota FLPP Habis, APERSI : Ini Akibat Tidak Ada Koordinasi…
- Apresiasi Harga Rumah Subsidi Naik, Pengembang : Kuotanya Malah Habis
- Batas Harga Jual Rumah Subsidi Ditetapkan, Permintaan Terus Bertambah
- Khalawi Minta Himperra Dukung Penuh Program Satu Juta Rumah
- Rumah Berbasis Komunitas Akan Terus Dikembangkan Bagi Masyarakat
- BTN Telah Salurkan Kredit Perumahan Rp 523 T Selama 69…
- Asyiik, Pemangkas Rambut Garut Bisa Miliki Rumah Subsidi
- APERSI : Mari Serius Wujudkan Sejuta Rumah, Bukan Hanya Slogan
- Sejuta Kendala Masih Menghantui Program Sejuta Rumah
- The HUD Institute Gelar Dialog Nasional Perumahan Rakyat