
EKONOMI – Belakangan, konsep “The New Normal” atau tata kehidupan baru pasca pandemi Covid-19 mengemuka. Hal ini menjadi tantangan bagi seluruh pelaku usaha sektor ekonomi untuk segera beradaptasi khususnya bagi industri properti di tanah air.
“Bersama dengan pengembang Bank BTN bersiap menyambut The New Normal tersebut. Kita membuka diri bersinergi dan berkolaborasi dengan mitra kerja para pengembang khususnya, membuat strategi agar tetap survive dalam menjalankan bisnis terkait bidang properti di tengah pandemi COVID-19,” kata Direktur Utama Bank BTN Pahala N Mansury pada acara webinar yang mengambil tema “Strategi Bisnis Properti Menghadapi COVID-19” di Jakarta, Rabu (20/5).
Dikatakan Pahala, Bank BTN siap menjadi mitra pemerintah maupun developer dalam mendorong kebangkitan bisnis properti. The new normal akan menjadi momen kebangkitan industri properti dengan dukungan BTN. “Kami telah membuktikan selama ini Bank BTN menjadi pendamping setia para pelaku bisnis properti terutama para pengembang yang membangun rumah khususnya untuk masyarakat MBR,” katanya.
Di tengah pandemi berlangsung, perseroan juga menunjukkan komitmen sebagai bank yang terbesar dalam menyalurkan KPR Subsidi maupun Non Subsidi. Tercatat hingga April 2020 penyaluran KPR Subsisi Bank BTN telah menembus 105 persen dari target atau telah terealisasi sebanyak 26.836 unit.
Pencapaian tersebut merupakan realisasi 99 persen atau sebesar Rp3,57 triliun dari dana subsidi pemerintah yang disalurkan melalui Bank BTN. “Mulai Mei 2020 Bank BTN sudah siap menyalurkan SSB dengan target 146.000 unit diharapkan dapat terserap semua di tahun ini,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida menyampaikan sejumlah usulan kepada pemerintah agar para pengembang diberikan keringanan dan penghapusan pajak PPH 21 serta restrukturisasi kredit bagi para developer.
“Untuk perbankan, kami harapkan ada keringanan suku bunga kredit konstruksi bagi pengembang yang membangun perumahan untuk MBR. Selain itu juga meminta perbankan siap menerapkan mekanisme akad kredit secara virtual selama PSBB diberlakukan,” ujar Totok.
Sementara Ketua Umum DPP Himperra Harry Endang Kawidjaja meminta relaksasi agar anggotanya dapat terus membangun rumah untuk rakyat, dimana hal yang utama adalah sinergi dari perbankan dan pengembang. “Asosiasi dapat bersatu melobi pemerintah membuat skema pembiayaan khusus pandemi, bagaimana ke depan kita terus dapat membangun rumah untuk mendukung program pemerintah,” kata dia.
Artikel Terkait
- Diikuti Sebanyak 1.673 Peserta, Bank BTN Gelar BTN Santri Developer
- Evaluasi Penyaluran FLPP Hingga April 2020, BTN dan BNI Mendominasi
- Tiga Bank Pelaksana Salurkan FLPP di Atas 50% Kuartal I…
- Ekonomi Melemah, BTN Ajak Developer Bersinergi Perkuat Sektor Properti
- Dari IPEX ke 20, BTN Raih Potensi Kredit Baru Sebesar…
- BTN Gandeng Abipraya Tawarkan Angsuran KPR hingga 30 Tahun
- Kuatir Kuota FLPP Kurang, Apersi Sumut Jajaki Alternatif Pembiayaan Lain
- Kuota FLPP Ditambah Hingga Rp 2 Triliun, Bank BTN Gelar…
- Genjot Penyaluran KPR Skema BP2BT, Bank BTN Gelar Akad Massal