“Apakah saat ini adalah waktu yang tepat membeli properti? Masihkah properti menjadi investasi pilihan ?” Pertanyaan tersebut sering muncul dibenak masyarakat dalam hal memilih kebutuhan untuk memiliki properti.
Perlambatan ekonomi yang terjadi selama tiga tahun terakhir terbilang cukup berdampak pada berbagai sektor industri, tak terkecuali properti. Pemerintah merespon dengan mengeluarkan berbagai kebijakan strategis di sektor properti untuk membantu pergerakan industri ini kembali di jalur positif.
Rumah123.com, bagian dari iProperty Group kembali mengadakan “Asia Property Sentiment Survey” pada semester I/2016 untuk mengetahui sentiment terbaru masyarakat Asia terkait properti, terutama di Indonesia. Dengan begitu, sebagian permasalahan seputar Properti bisa dipikirkan bersama-sama.
Lebih dari 12 ribu orang, seperempatnya berasal dari Indonesia, menjadi bagian survei secara online, dan diselenggarakan serentak di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Hongkong selama 1.5 bulan pada awal 2016.
Responden terbagi atas mereka yang mencari rumah pertama, yaitu 48% dari total responden yang didominasi usia 21-40 tahun. Sementara dari kalangan investor, mencapai 29% dari total responden berusia lebih matang dan memiliki penghasilan tahunan di atas Rp250 juta.
Uniknya, setengah populasi responden mengatakan tidak peduli status properti yang mereka beli baru atau seken. Properti dalam bentuk “rumah tapak” kembali menjadi preferensi utama, namun “tanah” juga melejit, menempati posisi kedua jenis properti yang diminati. Melemahnya nilai tukar rupiah yang berpengaruh ke biaya konstruksi, diyakini menjadi alasan kalangan investor memilih tidak langsung membeli atau membangun properti. Para investor memilih membiarkan investasi dalam bentuk tanah.
Faktor pendorong utama pembelian properti masih berdasarkan pada pertimbangan lokasi, harga, dan akses. Sebagai catatan, realisasi janji developer saat memasarkan proyek, menjadi faktor utama tingkat kepuasan setelah pembelian.
Wilayah Tangerang kembali meraih posisi kota penyangga terfavorit mengalahkan Bogor yang mendominasi di periode survei sebelumnya. Cukup gencarnya developer di kawasan ini melakukan promosi, cukup membantu Tangerang meraih kembali popularitasnya. Sementara itu Jakarta Selatan kembali menang mutlak untuk kota favorit di Jakarta.
Terkait pembiayaan, KPR tetap menjadi pilihan utama masyarakat. Meski demikian, survei kali ini juga mencatatkan pertumbuhan minat masyarakat untuk mencicil langsung ke developer/ kredit inhouse. “Mengapa sih konsumen milih bank A ketimbang bank C? Ternyata, 50% memilih bank karena memang menabung di bank tersebut,” ujar Ignatius Untung, Country General Manager Rumah123.com pada saat menjelaskan hasil laporan Property Sentiment Report H1 2016 yang dilansir Rumah123.com.