
UMUM – Pengusaha senior Indonesia, Ciputra, mengembuskan nafas terakhirnya di Singapura pada Rabu (27/11) dini hari pukul 01.05 waktu setempat. Pak Ci, sapaannya, dikenal sebagai pengusaha dan begawan properti itu lahir di Parigi, Sulawesi Tengah pada 24 Agustus 1931 dan meninggal dunia pada usia 88 tahun.
Di tengah kabar duka ini, harga saham CTRA tercatat mengalami kenaikan 0,99 persen dari Rp1.010 pada penutupan perdagangan Selasa (26/11), menjadi Rp1.020 per saham pada pukul 11.19 WIB. Berdasarkan catatan Bisnis, CTRA mengantongi pendapatan Rp7,7 triliun dan total laba bersih sebesar Rp1,2 triliun per akhir 2018.
Atas kinerja itu, perseroan membagikan dividen senilai Rp185 miliar atau setara Rp10 per saham. Sumber pendapatan CTRA senilai Rp5,9 triliun berasal dari penjualan rumah hunian, ruko, tanah, apartemen dan gedung perkantoran. Sisanya, senilai Rp1,8 triliun ditopang pusat perbelanjaan, hotel, kantor, dan rumah sakit.
Adapun per kuartal III/2019, perseroan membukukan pendapatan Rp4,65 triliun atau turun tipis 0,74 persen secara year-on-year (yoy) di periode yang sama pada 2018, sekitar Rp4,69 triliun. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk terpangkas 29,41 persen dari Rp579,81 miliar menjadi Rp409,23 miliar.
Beberapa proyek teranyar yang dikembangkan Ciputra Development pada tahun ini adalah perumahan tapak di Puri, Jakarta Barat; proyek residensial di Sentul, Bogor; apartemen di Ciracas, Jakarta Timur; dan mixed-use di Driyorejo, Gresik.
Di luar negeri, proyeknya mencakup Ciputra Hanoi International City di Vietnam, Grand Phnom Penh International City di Kamboja, dan Grand Shenyang International City di Negeri Panda. Saat ini, Pak Ci masih tercatat menjadi jajaran komisaris di sejumlah perusahaan properti yang turut dibesarkannya.
Yakni PT Jaya Real Property Tbk. (JRPT), PT Metropolitan Kentjana Tbk. (MKPI), PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA), dan CTRA. Ciputra sudah menjadi komisaris di JRPT sejak 1994, tahun yang sama ketika JRPT masuk ke lantai bursa. Saham JRPT turun 1,82 persen dari Rp550 per saham menjadi Rp540 pada Rabu (27/11) pukul 11.19 WIB.
Kondisi ini menunjukkan berlanjutnya tren penurunan yang sudah berlangsung sejak pertengahan Juni 2019, saat saham perseroan berada di level Rp650 pada Selasa (11/6). Per kuartal III/2019, JRPT membukukan pendapatan Rp1,75 triliun, tumbuh 5,73 persen yoy dari sebelumnya Rp1,65 triliun.
Bottom line juga meningkat 7,82 persen dari Rp687,09 miliar menjadi Rp740,84 miliar. Sementara itu, saham MKPI masih di posisi Rp13.500, tak berubah sejak bulan lalu. Per September 2019, perusahaan yang mengembangkan kawasan Pondok Indah ini mencatatkan pendapatan Rp1,3 triliun atau turun 21,15 persen yoy dari sebelumnya Rp1,65 T.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 46,6 persen dari Rp788,14 miliar menjadi Rp420,81 miliar. Saham MTLA tak bergerak di level Rp460 per saham, sama dengan posisi sehari sebelumnya. Namun posisi itu masih di bawah level tertinggi selama setahun terakhir.
Yakni sebesar Rp494 per saham, pada Kamis (31/10). Selama 9 bulan pertama 2019, perseroan meraih pendapatan Rp789,71 miliar, tergerus 16,81 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp949,3 miliar. Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga menyusut 16,22 persen dari Rp302,33 miliar menjadi Rp253,27 miliar. (Artha Tidar)
Artikel Terkait
- Munas REI ke 16 Resmi Di Buka, Peserta Heningkan Cipta…
- Selamat Jalan Ciputra, Maestro dan Inspirator Pengembang Properti
- Pemerintah Beri Sentimen Positif, Emiten Properti Optimistis Hingga Akhir Tahun
- Kampanye Target Zero Accident, Ciputra Residence Jalankan HSE Ketat
- Tambah Fasilitas Hiburan, Ciputra Residence Gandeng CGV di Citra Maja…
- Fenomenal dan Berprestasi, Peraih Trophy Property&Bank Award 2019
- Hapus Pengurusan IMB Yang Rumit, Dorong Saham Properti Makin Menarik
- 200 Pengembang Dengan 1.000 Proyek Properti Akan Hadir di IIPEX…
- Dinilai Prospektif, Century 21 Mediterania Group Buka Kantor ke-4 Di…
- Mau Pasang Signage? Pastikan Signage Anda Dikerjakan Oleh Ahlinya