Property & Bank

Permintaan Meningkat, Investor Asing dan Lokal Aktif Mencari Peluang di Indonesia

kawasa perkantoran
Kawasan perkantoran di Jakarta

Propertynbank.com – Perusahaan konsultan JLL mengungkapkan, di pertengahan tahun 2022, tingkat hunian sektor perkantoran stabil di angka 72% untuk kawasan CBD dan di angka 74% untuk kawasan Non-CBD. Hal ini mengingat permintaan yang masih terbatas dan tidak ada jumlah pasokan baru yang selesai dibangun.

Head of Research JLL, Yunus Karim menjelaskan, empat gedung di kawasan CBD diperkirakan akan rampung dibangun pada semester kedua tahun 2022, sehingga berpotensi menambah pasokan sektor perkantoran sekitar 270 ribu meter persegi. Sedangkan untuk kawasan Non-CBD, diperkirakan akan bertambah sebanyak 130 ribu meter persegi.

Menurut dia, pelonggaran PPKM yang diberlakukan membuat pusat perbelanjaan diperbolehkan untuk beroperasi secara penuh yang berdampak pada aktivitas yang meningkat, khususnya di pusat perbelanjaan menengah keatas.

“Pada triwulan kedua ini, sebagian besar penyerapan terjadi di pusat perbelanjaan yang masih terhitung baru dengan penyewa yang paling aktif masih dari kategori makanan dan minuman. Secara umum, tingkat hunian masih relatif stabil di angka 87%. Pasokan pusat perbelanjaan diperkirakan akan bertambah sebesar ±100 ribu meter persegi pada tahun 2022,” ujar Yunus saat webinar JLL Indonesia Media Briefing, Rabu (27/7).

Dikatakan Yunus, permintaan di pasar kondominium masih melanjutkan tren yang terlihat selama pandemi. Namun, dengan PPKM yang relatif lebih longgar, pengembang mulai terlihat aktif dalam melakukan kegiatan pemasaran offline seperti penyelenggaraan pameran dan seminar.

“Para pengembang terpantau masih tetap berhati-hati dalam meluncurkan produk baru dalam kondisi pasar saat ini ketika tingkat penjualan masih mengalami pelemahan, sehingga tidak ditemukan produk kondominium baru yang diluncurkan oleh para pengembang di triwulan ini,” tutur Yunus.

Sementara itu, Head of Office Leasing Advisory JLL, Angela Wibawa mengatakan, melanjutkan tren sebelumnya, aktivitas pencarian ruang perkantoran masih terlihat di triwulan kedua, khususnya untuk gedung grade A yang dapat menawarkan fleksibilitas dan harga sewa yang kompetitif. Akan tetapi, kata dia, keputusan relokasi masih bergantung dari strategi penghematan biaya, termasuk pengurangan luas ruang kantor atau downsizing yang masih tetap terlihat dilakukan oleh para penyewa.

“Perusahaan yang berbasis di sektor teknologi masih mendominasi aktivitas di pertengahan tahun 2022 ini. Secara umum, tingkat hunian gedung perkantoran Grade A masih berada di angka 66%. Dengan tingkat permintaan yang masih terbatas dan tingkat hunian yang tertekan, harga sewa perkantoran di kawasan CBD maupun kawasan Non-CBD, masih mengalami penurunan.,” ujar Angela.

Dari sektor perumahan, Head of Advisory JLL, Vivin Harsanto menjelaskan bahwa sektor rumah tapak terus aktif di tengah pandemi, dan terlihat dari respon pembeli terhadap peluncuran produk baru dengan berbagai tipe di kawasan kota mandiri area Jabodetabek. Kompetisi terlihat dari para pengembang yang mengadaptasi konsep-konsep produk favorit dan memiliki penjualan yang cukup tinggi sejak dua tahun terakhir.

“Sebagian besar pasokan dan permintaan menyasar segmen menengah ke bawah. Selain berbagai opsi pembayaran dan perpanjangan periode cicilan, keterjangkauan harga tetap menjadi faktor kunci sukses penjualan rumah tapak. Beberapa pengembang telah mengumumkan untuk meluncurkan kawasan perumahan baru di paruh kedua 2022,” jelas Vivin.

Sedangkan Head of Logistics and Industrial JLL, Farazia Basarah mengatakan, pada triwulan kedua permintaan positif didominasi oleh penyedia jasa logistik dan pemain ecommerce yang terus berekspansi dengan wilayah pencarian di Jakarta dan Cikarang, yaitu lokasi mayoritas pasokan gudang modern berada.

Hingga tahun 2024, sambunya, mayoritas pasokan baru juga masih akan berpusat di area Cikarang, meliputi pergudangan multi-tenant dan built-to-suit. Tidak ada pasokan baru yang selesai dibangun di triwulan kedua 2022 membuat tingkat hunian ruang gudang modern di Jabodetabek stabil di angka 93%. “Beberapa proyek masih dalam proses konstruksi dan direncanakan akan mulai beroperasi di paruh kedua 2022,” tegas Farazia.

Mengenai bisnis perhotelan, Vice President, Investment Sales Asia, JLL Hotels & Hospitality Group JLL, Julien Naouri mengatakan, meningkatnya aktivitas pariwisata di Indonesia menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam performa hotel seperti tingkat hunian dan harga kamar. “Oleh karena itu kami memperkirakan aktivitas investasipun akan meningkat dikarenakan investor mulai bergerak untuk memanfaatkan setiap peluang yang muncul dalam beberapa bulan mendatang, meskipun dengan berhati-hati dan menerapkan seleksi yang ketat untuk penjaminan masih menjadi prioritas,” ujarnya.

Country Head JLL, James Allan menambahkan, Indonesia tetap menjadi tujuan yang menarik untuk investasi dengan potensi sosioekonomi yang dimiliki. Saat ini, imbuhnya, investor asing dan lokal terlihat aktif dalam mencari peluang di beberapa sektor properti, seperti logistik, pusat data (data centre), dan residensial.

“Meskipun Jakarta masih menjadi pintu utama untuk berinvestasi di Indonesia, pembangunan ruas jalan tol baru dan jalan tol luar kota diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan properti di kota-kota lainnya,” pungkas James Allen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini