Sejumlah titik banjir yang terjadi dikawasan Bekasi diantaranya di Kecamatan Jatiasih, Perumahan Dosen IKIP, Nasio, Graha Persada, Antilop, Jatiluhur, Jatibening, dan Komplek AL. Di kecamatan Bekasi timur banjir juga menggenangi Perumahan Irigasi, Jalan Underpass, Perumnas III. Di Kecamatan Bekasi Barat banjir terjadi di Kranji, dan Bintara. Sementara di bekasi utara, beberapa perumahan yang tergenang banjir yakni Perumahan Harapan Baru Bekasi, Perumahan Bolevard Hijau, Harapan Indah, Bekasi. Banjir yang terjadi di kawasan tersebut, selain di guyur hujan lebat, banjir juga diakibatkan buruknya saluran air.
Di kawasan perumahan elit Harapan Indah, Bekasi tergenang sekitar 50-75 cm. Banjir ini membuat aktivitas warga di kawasan perumahan tersebut terhambat. Air yang tergenang diketahui, sulit surut karena drainase warga rusak. Alhasil, ribuan rumah, mushola dan sekolah masih kebanjiran.
Sejumlah warga yang ditemui menyatakan kekesalannya karena pihak perumahan Harapan Indah tidak memperhatikan dampak lingkungan akibat pembangunan sejumlah perumahan di wilayah itu.
“Harusnya pihak pengembang membangun waduk atau danau guna menampung air,” ujar salah satu warga.
Padahal, timpal warga lainnya, Perumahan Harapan Indah berbatasan langsung dengan Banjir Kanal Timur, tapi mengapa pihak pengembang tidak membuat saluran menuju BKT dan membiarkan banjir selalu merendam sejumlah tempat di perumahan ini.
Setidaknya ada tiga desa di Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, yakni Pusaka Rakyat, Setia Mulya dan Segara Makmur, yang mengalami banjir. Air yang tergenang diketahui, sulit surut karena drainase warga rusak. Alhasil, ribuan rumah, mushola dan sekolah masih kebanjiran.
Dijelaskan Ketua RW 21 Lina, banjir sedikit banyak adalah imbas dari pembangunan Kota Harapan Indah. Menurutnya, PT Hasana Damai Putra (HDP) selaku pengembang Kota Harapan Indah, tidak memikirkan kenyamanan masyarakat setempat dalam melakukan pembangunan. Tidak berkoordinasi dengan warga dan tidak memperhitungkan dampak jangka panjang dari pengerukan yang sering dilakukan.
Memang, jarak ketiga desa itu tidak jauh dan berdampingan dengan perumahan Kota Harapan Indah. “Pembangunan hanya dilakukan untuk kepentingan dan keuntungan sendiri saja,” protesnya ketus.
Lina mengatakan, HDP harus memikirkan solusi dari banjir tersebut karena sejak dibangunnya Kota Harapan Indah, wilayah mereka selalu tergenang banjir. Area serapan sudah ditutup dengan pembangunan Harapan Indah.
“Mereka sudah berjanji akan memikirkan solusi, kita lihat saja bagaimana kalau sampai tidak terlaksana kami akan melakukan demonstrasi lagi,” katanya.
Banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya ini membuat warga perumahan Harapan indah ini kesal. Banjir yang terjadi pada Januari lalu, merupakan puncak kekesalan warga perumahan tersebut.
Ratusan warga Perumahan Harapan Indah, Kelurahan Pejuang Jaya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat berunjuk rasa ke kantor pemasaran Hasana Damai Putra (HDP) yang terletak di jalan Bulevard Raya, Medan Satria, Kota Bekasi.
warga menuntut agar pihak HDP selaku pengembang perumahan Harapan Indah melakukan penyodetan Kali Blencong yang melintasi permukiman warga ke Kanal Banjir Timur (KBT) yang bersebelahan dengan permukiman warga.
“Warga meminta ada penyodetan Kali Blencong yang melintasi pemukiman warga ke BKT, karena selama ini permukiman mereka yang tak pernah banjir. Sekarang ini hujan sebentar saja selalu banjir,” kata Suparman Dianto selaku ketua RW 20 Kelurahan Pejuang Jaya.
Maryati (38), salah satu pengunjuk rasa mengatakan, rumahnya kerap banjir setelah pihak HDP membangun perumahan Harapan Indah 2 yang sebelumnya lokasi tersebut merupakan daerah resapan air. “Sekarang ini semua permukiman warga yang ada di RW 20 kerendam banjir,” sesalnya.
Warga menuduh pengembang ingkar janji, terkait banjir yang menggenangi perumahan yang dinyatakan bebas banjir.
Sementara Ronnie Hironimus, Manager Marketing PT. Hasana Damai Putra (HDP), yang dihubungi enggan memberikan pernyataannya terkait banjir yang melanda kawasan perumahan elit tersebut.
Kini hampir setiap tahun Perumahan Harapan Indah mengalami banjir dan semakin tahun semakin tinggi tingkat banjirnya. Sekarang banyak orang yang investasi rumah di harapan indah. Sebaiknya mempertimbangkan kembali dan berhati hati lihat kondisi perumahannya. Walaupun kelihatan elit tapi banyak masalah yang terjadi, diantaranya banjir dan kemacetan.