
RUMAH RAKYAT – Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Bengkulu Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR akan memperbaiki 2.000 unit rumah tidak layak huni agar menjadi hunian yang layak huni di Bengkulu. Bantuan perbaikan rumah akan disalurkan melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dengan total bantuan yang terdiri dari bantuan peningkatan kualitas rumah senilai Rp 17,5 juta dengan total anggaran senilai Rp 35 Milyar.
“Total rumah tidak layak huni yang akan kami perbaiki di Bengkulu sebanyak 2.000 unit,” ujar kepala SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Bengkulu Syamsul Bahri di Bengkulu beberapa waktu lalu.
Menurut Syamsul Bahri, total anggaran untuk Program BSPS atau bedah rumah yang di Bengkulu pada tahun 2020 senilai Rp 35 Milyar. Proses bedah rumah dilakukan melalui peningkatan kualitas rumah swadaya (PKRS) yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota yaitu Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Lebong, Mukomuko, Seluma, Kepahiang, Rejang Lebong, Bengkulu Selatan, Kaur, dan Kota Bengkulu.
Menurut Syamsul Bahri, sesuai dengan kriteria hunian tinggal yang layak yaitu dengan memperhatikan aspek keselamatan bangunan, kesehatan penghuni, dan kecukupan minimum luas bangunan. Adanya program BSPS ini dapat mendorong masyarakat penerima bantuan lebih antusias berswadaya dalam bentuk bahan material dan tenaga kerja untuk mendapatkan hunian tinggal yang lebih baik sehingga kedepannya hunian tersebut menjadi sehat dan nyaman untuk di huni.
“Kami juga akan melakukan peningkatan kualitas rumah swadaya ini secara dua tahap yaitu 1344 unit di tahap I dan 656 unit di tahap II,” terangnya.
Berdasarkan data yang ada, pada tahap I ini ada tujuh Kabupaten yang mendapatkan bantuan BSPS diantaranya Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak (320) unit , Kabupaten Bengkulu Tengah (105) unit, Kabupaten Lebong (131) unit, Kabupaten Rejang Lebong (298) unit, Kabupaten Seluma (110) unit, Kabupaten Kaur (200) unit, dan Kabupaten Mukomuko (180) unit.
“Lokasi Program BSPS dari 7 Kabupaten tersebut beberapa diantaranya masih menunggu SK Dirjen. Sedangkan untuk tahap II masih dalam tahap pendataan di lapangan,” tandasnya.
Metode penyaluran bantuan dana BSPS ini dilakukan melalui kerja sama antara SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Bengkulu dengan pihak PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Panorama Kota Bengkulu. Bentuk bantuan yang diberikan tidak berupa uang tunai melainkan bahan bangunan yang digunakan untuk membangun.
“Rincian biaya yang di keluarkan untuk peningkatan kualitas adalah Rp 15 juta untuk material bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang. Jadi total biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan kualitas rumah swadaya (PKRS) satu unit hunian adalah sebesar Rp 17,5 juta,” terangnya.
Artikel Terkait
- Program Padat Karya Tunai BSPS Kurangi RTLH di Kalimantan Tengah
- PUPR Salurkan Program Bedah Rumah Untuk 4.000 RTLH di Papua…
- Tantangan Program Bedah Rumah Di Sulawesi Barat Di Tengah Pandemi
- PUPR Pastikan Jalan Tol dan Jalan Nasional Dalam Kondisi Baik…
- UOB Indonesia Donasikan 100.000 APD dan Bantu masyarakat Terdampak COVID-19
- PPDPP Serukan Mencari Rumah Tanpa Keluar Rumah Lewat Lomba
- Program Bedah Rumah, PUPR Akan Renovasi 2.000 Unit RTLH di…
- Program BSPS Kementerian PUPR di Sulawesi Barat Di Bagi Dua…
- Karena Corona, Ditjen Perumahan Lantik Pejabat Secara Virtual
- Serap Banyak Tenaga Kerja, Apersi Inginkan Relaksasi Untuk Rumah MBR