
NASIONAL – Di tengah Pandemi COVID-19 yang mengharuskan untuk melakukan physical dan social distancing, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya menyempurnakan penerapan metode pembelajaran jarak jauh (e-learning).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kementerian PUPR harus menjadi bagian dari SDM yang unggul untuk mendukung Visi Indonesia Maju. Pengembangan SDM merupakan salah satu dari lima program prioritas pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wapres Kiai Ma’ruf Amin.
“Untuk terus menuju ke arah e-learning, maka harus disiapkan SDM yang dapat menggunakan teknologi informasi. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) yang bertugas melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi para Aparatur Sipil Negara (ASN) PUPR harus bisa membantu kesiapan para peserta pelatihan terutama bagi para pegawai senior yang belum terbiasa dengan teknologi informasi,” kata Menteri Basuki.
Sebagai upaya menyiapkan SDM untuk dapat beradaptasi dengan e-learning, Menteri Basuki mengatakan agar BPSDM menyiapkan modul-modul metode pembelajaran jarak jauh. “Dalam merumuskan modul tersebut agar dibantu oleh para Direktur Jenderal, Kepala Badan, dan seluruh Kepala Balai untuk mendukung pelaksanaan e-learning dan juga e-office,” ujar Menteri Basuki.
Kepala BPSDM Sugiyartanto mengatakan, BPSDM tidak bisa menunggu pandemi usai untuk tetap melaksanakan pelatihan, maka BPSDM melakukan terobosan dan inovasi dengan tetap melaksanakan kediklatan melalui virtual seperti ini. “Hal ini senada dengan visum PUPR 2030 dan arahan Presiden bahwa Aparatur Sipil Negara harus mampu kompetitif, global dan antisipatif terhadap kondisi birokrasi yang berkelas dunia pada tahun 2045,” kata Sugiyartanto.
Dalam pelaksanaannya, Sugiyartanto meminta agar setiap pelatihan direkam, sebab menurutnya harus ada kriteria yang dilakukan untuk penyesuaian. Para peserta menurutnya juga mesti diberikan toleransi apabila pihak penyelenggara memiliki kendala teknis, sehingga peserta tetap nyaman dalam mengikuti pembelajaran.
Sugiyartanto menambahkan, terdapat perbedaan signifikan dalam pelatihan klasikal di kelas dengan pembelajaran jarak jauh, dimana tingkat kelulusan dengan metode klasikal lebih tinggi, karena peserta lebih fokus dalam mengikuti pembelajaran. “Sedangkan dengan metode e-learning peserta tetap bekerja sesuai dengan penugasan di unit kerja masing-masing, sehingga ada kemungkinan beberapa peserta tidak mengikuti pembelajaran secara keseluruhan,” ujarnya.
Artikel Terkait
- Jelang Libur Lebaran, PPDPP Telah Salurkan 51% Dana FLPP Untuk…
- Peduli Covid-19, Jurnalis Media Group Inisiasi Program Sosialisasi dan Donasi
- Dukung Pemulihan Ekonomi, Jembatan Sei Alalak Rampung 2021
- Program Padat Karya Tunai BSPS Kurangi RTLH di Kalimantan Tengah
- Progres 89%, Renovasi Masjid Istiqlal Tetap Dilakukan Di Tengah Pandemi
- Jalan Sabuk Merah Dukung Jalur Logistik di Tengah Pandemi COVID-19
- PUPR Pastikan Jalan Tol dan Jalan Nasional Dalam Kondisi Baik…
- Korban Bencana di Bantaran Sungai OKU Selatan Terima Bantuan Rusus
- PPDPP Serukan Mencari Rumah Tanpa Keluar Rumah Lewat Lomba
- Hadapi Pandemi COVID-19, Program Padat Karya di 900 Kecamatan Dipercepat