Propertynbank.com – Di masa pandemi, transformasi digital sangat penting bagi hampir seluruh sektor bisnis untuk bertahan. Hal ini sesuai dengan Harvard Business Review, yang menyebutkan transformasi digital berarti mengadaptasi strategi dan struktur organisasi untuk menangkap peluang yang dimungkinkan oleh teknologi digital.
Menurut laporan tersebut, apapun visi perusahaan untuk masa depan, itu harus mencakup transformasi digital untuk membuat organisasi mereka siap untuk masa depan. Manfaat transformasi digital sudah terkenal—seperti mengurangi biaya operasi, mencapai lebih banyak dengan lebih sedikit, membuat keputusan manajemen aset yang lebih cerdas, mencapai kepatuhan peraturan yang lebih baik, dan memiliki lebih banyak pelanggan yang puas.
“Di masa pandemi ini, teknologi Geospasial memainkan peran penting. Ini membantu kita lebih memahami dan menanggapi pandemi. Esri mendukung komunitas di seluruh dunia dengan kecerdasan lokasi, Geographic Information System (GIS) dan perangkat lunak pemetaan, layanan, dan materi yang dapat digunakan untuk membantu memantau, mengelola, dan mengomunikasikan dampak wabah,” jelas Country Manager Esri Indonesia Christanto Yanuar.
Menurut Christanto, salah satu pelajaran terpenting yang pihaknya pelajari selama pandemi ini adalah – waktu sangat berharga – organisasi harus gesit dan cepat merespons situasi. Berbagai solusi harus disiapkan dan diterapkan dalam waktu minimal agar sesuai dengan kecepatan penyebaran pandemi. “Untuk melakukan ini, responden pertama harus memiliki aplikasi yang dapat diskalakan dan siap digunakan yang cepat digunakan dan tidak memerlukan sedikit atau tanpa baris pengkodean. Kemampuan ini sangat penting terutama karena lembaga dan komunitas di seluruh negeri membutuhkan data secepat mungkin untuk mendukung upaya COVID-19,” ungkapnya.
Pandemi COVID-19, ujar Christanto, telah mempercepat transformasi digital di banyak industri. Esri Indonesia, kata dia, telah melihat banyak organisasi mengeksplorasi cara inovatif untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, menjaga bisnis tetap berjalan dalam ‘normal baru’, dan membangun ketahanan.
Kini, semakin banyak pemimpin perusahaan yang memahami bahwa mereka perlu waspada dalam beradaptasi dengan kondisi pasar dan tuntutan konsumen yang semakin dinamis. Situasi saat ini juga telah mempercepat adopsi teknologi Industri 4.0 seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Machine Learning (ML). Dan kabar baiknya, perusahaan yang telah mengadopsi teknologi ini telah membuktikan bahwa mereka dapat lebih beradaptasi dengan tantangan baru di era ‘new normal’.
Mengadopsi teknologi pintar di era pandemi saat ini, sambung Christanto, bukan lagi hanya sebuah pilihan – itu sebuah keharusan. Kegagalan untuk merangkul tren ini dapat berarti organisasi kehilangan peluang pasar yang penting dan kalah bersaing dengan pesaing mereka.
Lebih lanjut Christanto menjelaskan, saat ini tingkat pemahaman teknologi GIS di Indonesia semakin kuat. Setiap sektor bisnis merasakan manfaat GIS dan solusi spasial untuk meningkatkan pendapatan, efisiensi biaya, optimalisasi sumber daya, perencanaan penetrasi pasar, terutama di masa pandemi ini. Seperti yang bisa dilihat, semua pemenang GeoInnovation Challenge telah memberdayakan bisnis mereka dengan menggunakan teknologi GIS karena kita tahu bahwa lebih dari 80% data dihasilkan dari pergerakan aset.
Di era digital saat ini, ujar Christanto, teknologi Big Data Spatial, dan Artificial Intelligence (AI) sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Belum lagi teknologi Geospasial menjadi faktor utama dalam revolusi industri keempat (4.0) di Indonesia. Salah satu implementasi dari kedua teknologi tersebut adalah one map policy yang menjadi landasan pembangunan Indonesia dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri.
“Esri Indonesia mendukung industri properti di Indonesia yang sejalan dengan penggunaan teknologi GIS. Dalam dunia industri yang semakin kompetitif, para pelaku industri real estate harus mengetahui lokasi yang tepat untuk dibuat suatu lahan real estate baru sehingga dapat meningkatkan laba, mencocokkan penyewa dengan properti yang tersedia, merencanakan ekspasi atau kontraksi pasar, mengikuti selera konsumen yang kerap berubah, dan berinovasi untuk memenangkan persaingan,” kata Christanto.
Di Esri Indonesia, jelas Christanto, pihaknya percaya bahwa kecerdasan lokasi dapat berpengaruh secara fundamental untuk menjadi benang merah antara masyarakat, bisnis, budaya dan gaya hidup. Teknologi ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai tantangan bisnis. Ide dasar Esri Indonesia, kata dia, adalah memanfaatkan teknologi geospasial merupakan solusi cerdas dan tepat guna seperti halnya penggunaan sistem akuntansi untuk bagian keuangan
Teknologi GIS Dukung Sektor Properti
Dengan panjang lebar, Christanto menjelaskan teknologi GIS yang mampu mendukung sektor properti. Teknologi GIS dapat membantu dalam menentukan lahan yang tepat untuk pembangunan toko, pergudangan, atau pusat perbelanjaan. Dengan teknologi GIS, perusahaan dapat menggabungkan informasi foto udara, lokasi kompetitor, rencana tata ruang, survei lapangan dan data sensus untuk membuat visualisasi dalam penentuan lokasi lahan. Dan ketika kondisi pasar berubah, teknologi GIS dapat membantu Anda lebih memahami lokasi yang ada berdasarkan data dan mengidentifikasi lahan baru untuk dikembangkan.
Di bidang analisis portofolio aset, dengan teknologi GIS, perusahaan dapat mengetahui dan memantau kinerja aset properti yang dimiliki. Sebagai contoh, alih-alih hanya melihat satu lokasi toko pada satu waktu, GIS dapat membantu perusahaan melakukan evaluasi seluruh jaringantoko yang tersebar di berbagai wilayah. Dalam satu tampilan yang mudah dipahami, manajemen perusahaan dapat menganalisa kinerja toko mana yang terbaik atau kurang baik, melakukan analisa demografi atau analisa lokasi dari jaringan toko.
Sedangkan untuk analisis kompetitif, teknologi GIS dapat digunakan untuk mengetahui dan memperkirakan lahan pengembangan dari kompetitor sehingga manajemen dapat menentukan kebijakan strategis untuk melakukan promosi yang tepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak dan memenangkan kompetisi.
Christanto menambahkan, industri 4.0 sangatlah penting untuk perkembangan ekonomi di Indonesia dan tentunya properti menjadi salah satu unsur penting di dalamnya. Industri 4.0 merupakan satu elemen penting untuk industri properti karena para penghuni maupun calon penghuni tentunya menginginkan kenyamanan untuk tempat tinggalnya yang sesuai dengan kemajuan perkembangan jaman terutama di bidang digital. Smart home, smart township dan smart city menjadi sebuah kebutuhan dan keniscayaan Ketika hampir semua benda di sekitar bisa disambungkan ke jaringan internet.
“Tentunya sebelum bergerak menuju smart home maupun smart township, perusahaan property harus merapikan asset mereka yang paling utama: tanah. Land management merupakan hal utama yang paling penting dilakukan perusahaan property karena tanpa adanya land management yang teradministrasi secara rapi secara geo-centralized, akan sulit mengimplementasikan digital transformasi ke tahapan selanjutnya. Cukup banyak perusahaan property yang kehilangan lahan ratusan ribu meter persegi hanya karena pencatatan yang tidak sinkron antara satu departemen dengan departemen yang lain,” tegas Christanto.
Dijelaskan Christanto, ArcGIS merupakan system informasi yang berbasis lokasi sehingga menjadi platform yang tepat digunakan perusahaan property untuk melakukan geo-centralized land management. Jababeka, Perumnas, PT KAI merupakan beberapa klien Esri Indonesia yang telah memanfaatkan platform ArcGIS untuk land management. Ketika land management sudah rapi, maka impian untuk mengembangkan smart home dengan penggunaan smart meter (untuk pencatatan air, pencatatan listrik dan lainnya) bisa dilakukan.
Berikutnya perusahaan properti bisa mengimplementasikan smart township dimana pengaturan hunian tinggal dilakukan dalam sebuah platform berbasis lokasi seperti ArcGIS termasuk untuk keamanan ketertiban, pelaporan dari masyarakat, manajemen keadaan darurat dan banyak lagi
“Dalam pengimplementasian GIS untuk industri properti di Indonesia, salah satunya PT Jababeka Tbk, untuk sentralisasi data dan membuat satu tampilan dasbor untuk menampilkan data mereka. Dengan memanfaatkan teknologi GIS, dibuat sebuah visualisasi data pada platform pemetaan dinamis yang membantu mereka membuat keputusan yang tepat tentang bisnis mereka. Karena itu, Jababeka kini lebih mudah dalam proses perencanaan dan pengembangan kawasan industri,” kata Christanto.
Selain itu, sambungnya, Jababeka kini dapat memantau dengan mudah dan memeriksa jika ada lahan kosong yang belum dimanfaatkan untuk kemudian dianalisa kesesuaian area untuk menentukan proyek apa yang cocok untuk dikembangkan di lahatn tersebut.
“Dalam melakukannya, Jababeka juga telah berhasil menjembatani berbagai divisi melalui satu platform, seperti divisi pertanahan, divisi pengembangan bisnis, divisi pemasaran, dan lainnya – untuk berkolaborasi dalam satu sumber data,” pungkas Christanto.