PROFIL-Sukses menjual sebuah properti di Singapura, membuat Ayla mengambil keputusan untuk terjun menekuni industri properti. Tak tanggung-tanggung, dari pengalaman pertama itu ia mengantongi keuntungan hingga S$ 6.000.
Siapa sangka, jika kesulitan ekonomi yang dirasakan saat bersekolah di luar negeri, justru menjadi pendorong bagi wanita cantik bernama lengkap Ayla Dewi A. Aldjufrie, MBA. Menjalankan bisnis properti memang tidak terbayangkan oleh Ayla sebelumnya. Namun, dengan kegigihan dan mampu menjalin hubungan yang baik dengan koleganya, bisnis properti malah sangat menjanjikan baginya hingga saat ini.
Ayla merupakan salah satu siswi yang tergolong cerdas di antara teman-temannya. Ia berhasil mendapatkan beasiswa dan berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke Singapura. Meski begitu, merantau ke negeri orang yang baru pertama ia kunjungi, bukanlah perkara yang mudah. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama di Singapura, Ayla harus sekolah sambil bekerja di sejumlah perusahaan.
Hingga pada suatu ketika, ia ditawarkan oleh teman yang sudah terlebih dahulu menjadi agen property di Singapura, untuk ikut memasarkan properti di negara itu. Saat itulah, Ayla memulai profesi sebagai seorang sales property. Sembari tetap menjalankan aktifitas menuntut ilmu, Ayla dengan gigih memasarkan sebuah ruko di Singapura.
“Menjadi seorang agen properti di usia yang masih muda begitu, menjadi tantangan bagi saya. Pemasaran yang saya lakukan memang sebatas ke teman-teman atau kenalan yang ada di Singapura. Dan, ada salah satu klien yang saya kenal, tertarik untuk membeli ruko tersebut. Mungkin karena dia melihat saya sangat gigih menawarkannya, jadi kasihan dan akhirnya beli,” kenang Ayla sambil tertawa.
Dari transaksi itu, Ayla mengantongi komisi yang tidak kecil, sebesar S$ 6.000. Dengan merasakan keuntungan yang begitu besar, Ayla benar-benar tertarik untuk lebih menekuni bisnis ini. Ia lalh memutuskan untuk pulang ke tanah air dan memilih pulau Bali sebagai tempat tujuan berbisnis properti. Ia pun harus mengorbankan studinya di luar negeri.
“Bukanlah hal yang perlu disesali tidak sempat melanjutkan pendidikan di luar negeri. Justru saya jadikan batu loncatan untuk lebih memacu semangat dan terus menambah kemampuan di bisnis properti. Bagi saya, menjalankan sebuah usaha harus fokus agar hasilnya maksimal,” tegas istri dari Fauzi AldJufrie, developer yang sudah malang melintang di industri properti.
Sejak memulai pertama kali industri properti, Ayla sudah menanamkan prinsip yang menjadi bekal utama. Bahkan hingga kini prinsip itu dijalankannya. “Seorang yang ingin berbisnis, jangan mengutamakan uang, carilah dulu pertemanan dan jalin komunikasi yang baik, maka uang akan mengikuti,” ujarnya.
Dengan prinsip dan ketekunan menjalankan bisnisnya, saat ini Ayla sukses menjalankan usahanya dengan bendera Property Consultant Ayla and Associate. Ia menangani jasa konsultan dan invesment serta developer. Didukung penuh oleh suami, Ayla sudah membuktikan bahwa sebuah usaha yang dilakukan akan sukses jika dijalankan dengan tekun.
Ayla and Associate memiliki sistem yang berbeda dari agen-agen properti pada umumnya. Ayla menawarkan jasa konsultan yang lebih dari hanya sekadar jual-beli properti. Bagi Ayla, dia bukan agen properti tapi konsultan yang meliputi pekerjaan project financing yaitu mencarikan sumber dana untuk calon developer, pengembang dan konsep serta sales.
Setiap member yang bergabung dengan Ayla and Associate akan merasakan sesuatu yang beda dibanding agen-agen properti lainnya. Konsultan ini terbuka luas untuk siapapun bahkan hingga tukang pijat atau tukang ojek sekalipun. Mereka bisa bergabung tanpa modal apapun untuk menjadi member.
Ayla and Associate juga dapat membantu para developer yang masih bingung akan membangun properti apa yang cocok. “Kami bisa bantu developer tersebut untuk mendapatkan gambaran dan pencerahan bahkan kami juga akan bantu dalam hal financing perusahaan. Dimana proses pencarian dana akan dibantu oleh Ayla and Associate,” jelas Ayla.
Sedangkan untuk bidang investment, Ayla and Associate membeli properti-properti yang bagus lalu kemudian menjualnya kembali kepada konsumen yang berminat. Untuk sejumlah properti yang memang dianggap sangat prospektif, Ayla kerap membeli beberapa unit. Bahkan ia pernah membeli ratusan unit dan menjual kembali dengan harga yang menguntungkan. Namun syaratnya, unit-unit itu harus dipercantik terlebih dahulu.