Property & Bank

Tumbuh 36,75%, Bank BTN Bukukan Laba Bersih Kuartal I/2021 Rp625 miliar

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I/2021

INFO PERBANKAN – Meskipun kondisi masih cukup berat bagi industri properti dan perbankan karena adanya pandemi, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. masih mampu mencatatkan pertumbuhan yang positif.

Dalam Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I/2021 di Jakarta, Kamis (22/4), Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menjelaskan, per 31 Maret 2021, Bank BTN berhasil menorehkan peningkatan laba bersih sebesar 36,75% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp457 miliar di kuartal I/2020 menjadi Rp625 miliar.

[irp]

“Secara overall kinerja Bank BTN dalam beberapa bulan terakhir terus menunjukkan peningkatan. Bank BTN akan terus melakukan inovasi untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Bank BTN juga akan terus memperkuat pencadangan untuk mengantisipasi berbagai risiko yang muncul akibat tekanan pandemi,” jelas Haru.

Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu menambahkan, berbagai langkah telah dilakukan oleh Bank BTN guna terus meningkatkan pertumbuhan kreditnya. Bank BTN, kata dia, telah bekerjasama dengan TNI AD untuk pembiayaan rumah prajurit. “Tapera juga akan mulai beroperasi tahun ini, dan merupakan potensi yang besar bagi Bank BTN,” kata Nixon.

“Kami juga sedang menggiatkan kerjasama yang tidak hanya untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) saja tapi juga untuk lainnya seperti payroll, funding dan lainnya. Kami akan terus gali potensi-potensi yang ada seperti dengan Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan,” imbuh Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar.

Dijelaskan Hirwandi, pada Kuartal I tahun 2021, Bank BTN sudah menyalurkan KPR untuk rumah subsidi sebanyak 36 ribu unit dan non subsidi sebanyak 6 ribu unit di seluruh Indonesia.

Laba Tumbuh
Emiten bersandi saham BBTN ini memperoleh laba bersih ditopang peningkatan pendapatan bunga. Pendapatan bunga BBTN tercatat naik 2,99% yoy menjadi Rp6,35 triliun. Perseroan juga sukses menekan beban bunga sebesar 10,28% yoy dari Rp3,99 triliun menjadi Rp3,58 triliun. Dengan langkah tersebut, pendapatan bunga bersih Bank BTN tercatat naik di level 27,32% yoy menjadi Rp2,77 triliun.

[irp]

Untuk perolehan pendapatan bunga Bank BTN ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp261,34 triliun per kuartal I/2021. Penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut tercatat naik 3,19% yoy dari Rp253,25 triliun per kuartal I/2020. Adapun, pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN tersebut pun berada di atas penyaluran kredit perbankan nasional. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekam kredit perbankan nasional  terkoreksi hingga 2% yoy per Januari 2021.

Dari laporan keuangan Bank BTN menunjukkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih tercatat menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit BBTN. KPR subsidi Bank BTN tercatat naik 9,04% yoy menjadi Rp122,96 triliun per kuartal I/2021. KPR Non-subsidi juga mulai menunjukkan peningkatan tipis di level 0,2% yoy menjadi Rp80,15 triliun pada akhir Maret 2021. Secara total, pertumbuhan kredit di segmen perumahan tumbuh sebesar 3,23% yoy menjadi Rp236,57 trilliun.

Kemudian, pada kredit di segmen non-perumahan tercatat tumbuh 2,87% yoy menjadi Rp24,76 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang kenaikan di segmen kredit konsumer dan kredit korporasi yang tumbuh masing-masing sebesar 9,43% yoy dan 7,44% yoy.

Penyaluran kredit juga terus diiringi dengan perbaikan kualitas kredit. Per kuartal I/2021, BBTN mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di posisi 1,94%. Posisi tersebut turun 44 basis poin (bps) dari 2,38% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Bank BTN juga tetap memupuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menjadi sebesar 115,93% per Maret 2021 atau naik. 1.027 bps.

[irp]

Direktur Wholesale Risk and Asset Management Elisabeth Novie Riswanti menjelaskan perseroan memang sangat fokus untuk memperbaiki kualitas kredit guna menekan NPL. “Kami terus berupaya memperbaiki kualitas kredit dengan mengoptimalkan penagihan, mempercepat penjualan aset, termasuk bekerja sama dengan perusahaan manajemen aset,” tutur Novie.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Distribution and Retail Funding Bank BTN Jasmin mengatakan per 31 Maret 2021, bank yang dulunya bernama Bank Tabungan Pos ini juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 33,01% yoy menjadi Rp294,91 triliun. Kenaikan DPK tersebut juga terpantau melaju di atas rata-rata penghimpunan DPK perbankan nasional yang melaju di level 11% yoy per Januari 2021.

Rekam keuangan Bank BTN menunjukkan peningkatan DPK tersebut disumbang kenaikan penghimpunan giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing tumbuh sebesar 33,91% yoy, 4,29% yoy, dan 41,44% yoy. Dengan kenaikan simpanan masyarakat tersebut, Loan to Deposit Ratio (LDR) BBTN juga turun sebesar 2.561 bps ke level 88,62% di Maret 2021.

Dengan seluruh capaian kinerja tersebut, Bank BTN mencatatkan lonjakan aset di level 21,92% yoy menjadi Rp375,73 triliun per kuartal I/2021. Laju peningkatan aset tersebut juga berada di atas rata-rata peningkatan aset nasional sebesar 7% yoy per Januari 2021. “Bagi kami, pertumbuhan yang berkelanjutan adalah yang utama. Sehingga, kami berupaya mengoptimalkan kualitas aset yang kami miliki,” terang Jasmin.

[irp]

Sementara itu, sejalan dengan pertumbuhan di bisnis konvensional, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga mencatatkan peningkatan positif. Per Maret 2021, aset UUS BTN tersebut naik 16,8% yoy menjadi Rp33,63 triliun dari Rp28,79 triliun di bulan yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan aset tersebut disumbang laju peningkatan DPK yang dihimpun BTN Syariah. Per kuartal I/2021, BTN Syariah sukses menghimpun dana senilai Rp25,75 triliun atau naik 23,04% yoy dari Rp20,93 triliun. BTN Syariah juga mencatatkan peningkatan pembiayaan sebesar 6,50% yoy menjadi Rp25,47 triliun pada Maret 2021 dari Rp23,92 triliun di bulan yang sama tahun lalu. Dengan capaian tersebut, UUS BTN meraih laba senilai Rp60,14 miliar per Maret 2021.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini