UMUM – Universitas Pancasila (UP) akan melakukan pendataan dan rehabilitasi bangunan, dan rumah-rumah penduduk yang rusak di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat terjadinya gempa bumi.
Dekan Fakultas Teknik UP, Budhi M. Suyitno mengungkapkan, langkah awal yang akan dilakukan UP terkait dengan atensi tersebut ialah melakukan pendataan sejumlah bangunan yang rusak. Budhi juga memaparkan, pendataan dilakukan untuk mengetahui mana bangunan yang rusak parah, setengah rusak, dan bangunan yang masih utuh, agar dapat dilakukan rehabilitasi perbaikan secepatnya. Nantinya, UP akan menyiapkan 25 orang rombongan yang diterjunkan langsung ke Lombok.
“Segera kami bentuk tim, ini sesuai dengan permintaan Kementerian PUPR dan imbauan dari Presiden Jokowi untuk segera menyelesaikan proses rehabilitasi bangunan yang rusak akibat gempa di Lombok,” ujar Budhi.
Selama prosesnya nanti, Budhi mengaku UP tak sendiri, pihaknya akan dibantu tiga perguruan tinggi lainnya, yaitu Universitas Bung Karno, Universitas Mpu Tantular, dan ISTN.
Budhy mengatakan lebih lanjut, nantinya ada laporan unit per unit, karena ini menyangkut dana dari pemerintah untuk memberikan bantuan membangun kembali bangunan yang rusak. Langkah pertama mendata bangunan yang rusak kemudian disampaikan ke Kemen PUPR untuk diolah dan dilakukan penetapan oleh PUPR, bangunan mana yang rusak berat, setengah rusak, dan mana yang masih bisa dimanafatkan.
Di tempat yang sama, Ketua Alumni Universitas Pancasila, Indra Utama mengatakan, kegiatan mendata bangunan yang rusak di Lombok ini merupakan langkah kedua yang dilakukan Universitas Pancasila.
“Sebelumnya kami juga sudah menggalang dana untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah gempa di Lombok pada awal terjadinya gempa. Langkah selanjutnya akan meringankan beban saudara kita yang tertimpa musibah tersebut teruatama dalam bentuk tempat tinggal dan sanitasi,” ujarnya.
Indra mengatakan pula bahwa kegiatan rehabilitasi dan pendataan bangunan di Lombok ini merupakan kebangaan bagi kampus UP. Walaupun masih terjadi beberapa gempa namun proses renovasi dan pembangunan kembali harus segera dimulai.