Property & Bank

Meski Melambat, Corona Diyakini Tak Berdampak Langsung ke Properti

Insentif yang diberikan pemerintah untuk menanggulangi efek negatif wabah corona, dinilai dapat membuat permintaan terhadap properti tetap terjaga.
(poto: liputan6.com)

BERITA PROPERTI – Demi menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat wabah virus corona atau Covid-19, pemerintah telah menggelontorkan sejumlah insentif, termasuk untuk sektor properti. JLL memperkirakan permintaan properti akan melambat, tapi tak hilang sama sekali.

Salah satu insentif yang diberikan pemerintah untuk mendorong perekonomian di tengah kondisi ini adalah memangkas suku bunga acuan Bank Indonesia 25 basis poin (bps) dan menambah kuota rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

[irp]

“Langkah ini harusnya cukup untuk mendorong perekonomian Indonesia untuk bangkit. Karena dampaknya akan terasa untuk jangka panjang ke depan, bukan untuk sekarang,” kata Executive Director JLL Asia Pacific Regina Lim, melalui laporan tertulis, Senin (9/3/2020).

Selain itu, pemerintah juga melakukan pendanaan pada industri pariwisatan dan memangkas pajak bagi pengusaha makanan dan minuman. Peluncuran kebijakan fiskal, imbuh Lim, juga akan membuat pebisnis lebih tenang sehingga bisa menyangga penurunan permintaan dan memitigasi risiko perlambatan.

[irp]

“Pemangkasan pajak dan langkah serupa bisa membantu landlord mengurangi biaya yang harus dikeluarkan sehingga mendapatkan kembali keuntungan yang sebelumnya hilang,” kata Lim. Kondisi suku bunga rendah dan dukungan kebijakan lainnya dari bank sentral, juga bisa memperkuat kondisi makro ekonomi.

Situasi ini bisa menambah kepercayaan diri pada investor, termasuk investor di sektor real estate. “Pada kondisi yield rendah seperti sekarang ini, real estate masih membuktikan bisa menjadi aset yang terus memberikan hasil dengan risiko rendah,” pungkas Lim.

[irp]

Sementara itu, PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) menyakinkan jika dampak sentimen virus corona baru atau Covid-19 tak akan langsung memengaruhi sektor properti secara menyeluruh. Pihaknya memproyeksikan, yang bakal terdampak dari segmen pusat perbelanjaan dan perhotelan saja.

Presiden Direktur Triniti Land Ishak Chandra menyebutkan, serangan Covid-19 ke sektor properti seperti apartemen maupun rumah tapak masih terkendali. “Yang saya lihat, isu ini mulai berefek besar pada Februari, tapi saya kira tak akan lama,” ujarnya di Jakarta, pekan lalu.

[irp]

Lebih lanjut, ia menyebutkan segmen properti pusat perbelanjaan dan perhotelan yang akan paling banyak terimbas. “Karena masyarakat pasti menghindari pusat keramaian,” lanjutnya. Terkhusus, ia menyoroti hotel-hotel maupun pusat perbelanjaan dekat tempat wisata.

Menurutnya, properti pada lokasi tersebut yang akan merasakan dampak paling besar. Sementara, untuk segmen properti lainnya ia mengaku sejauh ini masih normal-normal saja. Hanya saja, ia mengakui apabila sentimen virus corona ini memakan waktu yang cukup panjang tentunya akan berdampak pada pengembangan proyek-proyek properti.

[irp]

“Sebagian pasokan bahan baku proyek kan berasal dari China,” tukasnya. Senada, Sekretaris Perusahaan PT Acset Indonusa Tbk, Maria Cesilia Hapsari mengakui andai sentimen ini memakan waktu panjang, maka akan berimbas pada pengerjaan proyek. “Bila terjadi pandemic dan terjadi lebih dari 6 bulan, potensi terimbas itu ada,” tuturnya. (Artha Tidar)

0 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *