Propertynbank : Apple terus berupaya menjual iPhone 16 Series di Indonesia dengan meningkatkan nilai investasinya secara signifikan. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang menjadi syarat utama pemasaran produk elektronik di Indonesia.
Sebelumnya, pada November 2024 lalu, Apple dilaporkan telah mengalokasikan investasi sebesar 107 juta dolar AS, setara dengan Rp1,7 triliun, untuk membangun fasilitas riset dan pengembangan (R&D) di Bandung, Jawa Barat.
Namun, rencana investasi tersebut ditolak oleh Menteri Perindustrian karena dinilai belum memenuhi prinsip keadilan dan peraturan lokal, yang mengharuskan perusahaan asing memenuhi syarat konten lokal sebesar 40 persen untuk dapat beroperasi di Indonesia.
Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, telah menjadi pertimbangan Apple untuk memperluas produksi aksesoris dan komponen secara lokal. Jika angka investasi baru ini dikonfirmasi, Apple tampaknya sedang merencanakan komitmen jangka panjang dalam sektor manufaktur di Indonesia.
Dilansir dari GSM Arena, Apple berencana meningkatkan investasinya di Indonesia hingga mencapai 1 miliar USD. Nilai tambahan ini akan digabungkan dengan investasi sebelumnya yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyampaikan kabar tersebut pada saat rapat kerja dengan Komisi XII DPR pada Selasa, (03/12/2024).
”Mudah-mudahan dalam waktu sepekan ini, saya sudah mendapatkan komitmennya dari mereka, karena kami juga proaktif berbicara dengan mereka,” ujar Rosan
Investasi 1 miliar USD tersebut untuk tahap pertama investasi Apple di Indonesia.
“Saya sudah berbicara langsung dengan mereka (pihak Apple), insya Allah mereka untuk tahap pertama, saya akan mendapatkan pernyataan secara tertulis investasi sebesar 1 milias USD,” tambahnya.
Rosan menyebutkan bahwa investasi Apple di Indonesia masih tergolong kecil. Ia telah berdiskusi dengan Kementerian Perindustrian dan berbicara langsung dengan pihak Apple untuk mendorong mereka meningkatkan nilai investasinya di Indonesia. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa Apple telah memperoleh manfaat besar dari penjualan produk iPhone sebelumnya di pasar Indonesia.
“Karena kembali lagi kita mau lihat fair-nya saja, dia (Apple) dapat asas manfaatnya di Indonesia maka mereka harus investasi di Indonesia dan menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia,” kata Rosan.
Dengan peningkatan nilai investasi yang signifikan, industri manufaktur lokal dapat dikembangkan, memungkinkan Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok global perusahaan tersebut.
“Selain itu, keberadaan industri ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru, memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat Indonesia,”pungkasnya.
Rafi Rizaldi