
Propertynbank : Avani Breeze Residence hadir sebagai jawaban atas kebutuhan hunian strategis sekaligus investasi cerdas bagi generasi muda masa kini. Mengusung konsep future-ready home, Avani Breeze dirancang untuk generasi muda dengan memadukan desain modern-minimalis, ruang fungsional, serta fasilitas komunal yang mendukung gaya hidup produktif.
Dibangun di atas lahan seluas 3,5 hektare, Avani Breeza menawarkan 220 unit rumah dan 6 ruko komersial yang dirancang dengan konsep modern, aksesibilitas tinggi, serta skema kepemilikan yang fleksibel.
Lokasi yang dekat dengan stasiun KRL dan jalan tol, menjadi nilai tambah yang signifikan, terlebih dengan potensi kenaikan harga properti mencapai 20–30% per tahun, menjadikan Avani Breeze pilihan ideal bagi Gen Z yang ingin membangun masa depan finansial sejak dini.
Kehadiran Avani Breeze Residence bukan sekadar proyek properti, melainkan bagian dari solusi untuk menjawab tantangan finansial yang dihadapi generasi muda. Saat ini, semakin banyak Gen Z yang mulai menyadari pentingnya memiliki aset tetap seperti rumah.
Berdasarkan riset dari DataIndonesia.id pada 2023 mencatat bahwa 46,3% Gen Z di Indonesia sudah menjadi bagian dari sandwich generation, di mana mereka harus menanggung kebutuhan finansial diri sendiri dan keluarga. Lebih dari itu, 66,19% di antaranya juga merasa khawatir dengan masa depan mereka.
Dosen Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Novita Ratna Satiti menilai, sebagai generasi yang cenderung lebih melek terhadap teknologi dan lebih sadar akan pentingnya investasi sejak dini, pengetahuan dan kemampuan menggunakan teknologi di kalangan Gen Z juga harus dibarengi dengan locus of control dan behavioral finance yang baik.
“Locus of control adalah kendali atas keputusan finansial dan tidak mudah terpengaruh oleh faktor eksternal, seperti tekanan gaya hidup dan adanya kemudahan dari aplikasi Pay Later. Sementara itu, pemahaman tentang behavioral finance juga dapat membantu mereka mengenali dan menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan keuangan, seperti kecenderungan untuk berbelanja impulsif atau mengambil risiko yang tidak perlu,” jelas Novita.
Hal yang dapat dilakukan oleh Gen Z adalah dengan meningkatkan keterampilan dan pendidikannya. Pendekatan ini dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih baik dan stabil.
Sementara itu, Founder Daun Karya Kharolina Lesli mengatakan kepemilikan rumah dapat menjadi solusi konkret bagi anak muda dalam menghadapi tantangan finansial di masa depan.
“Gen Z perlu menyadari pentingnya keamanan finansial, salah satunya rumah atau tempat tinggal sebagai keamanan finansial jangka panjang. Dengan memulai lebih awal, mereka dapat menghindari risiko terjebak dalam siklus generasi sandwich di masa depan. Di sinilah pentingnya mindset ‘Mulai Aman dari Muda’,” jelas Kharolina.
Lebih jauh dipaparkan Kharolina, Daun Karya terus berkomitmen untuk mendorong generasi muda untuk memiliki rumah dengan menghadirkan hunian strategis yang terjangkau di daerah penyangga Jakarta. Salah satu contohnya adalah menghadirkan proyek-proyek hunian yang menggabungkan harga transparan, konsep rumah open space, skema pembayaran fleksibel, fasilitas komunal, dekat dengan sarana transportasi umum, serta desain modern guna mendukung gaya hidup produktif Gen Z di Avani Breeze Residence, Tangerang yang akan dilewati pembangunan tahap dua tol Serpong-Balaraja Pasir Barat.
Salah satu inovasi yang ditawarkan Daun Karya yakni program co-owner dengan cicilan fleksibel hingga 3,5 tahun. “Dengan program ini, satu rumah bisa dibeli hingga empat orang. Target kami adalah keluarga, misalnya dua sampai empat saudara kandung yang ingin bersama-sama menghadiahkan rumah untuk orang tua, atau sahabat yang ingin berinvestasi properti tanpa harus terikat KPR. Skema ini membuat kepemilikan rumah menjadi lebih mudah dijangkau dan inklusif bagi anak muda,” papar Kharolina.
Tren Pasar Positif
Pasar properti sendiri menunjukkan tren yang positif, menurut hasil riset Cushman & Wakefield, Tangerang menjadi kontributor terbesar dengan 52% dari 6.429 unit hunian baru yang diluncurkan di Jabodetabek pada paruh pertama 2025, jauh melampaui Bekasi (28%) dan Bogor–Depok (18%), sementara Jakarta hanya menyumbang 2% karena keterbatasan lahan.
Selain itu, berdasarkan Indeks Harga Properti Perumahan (IHPP) 2024, harga properti di Indonesia terus menunjukkan tren kenaikan dengan pertumbuhan sebesar 2,76% pada Maret 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, meski sedikit melambat dari pertumbuhan 2,84% di 2023.
Sejak 2019, harga properti rumah telah meningkat 11,19%, didorong oleh tingginya permintaan hunian, pertumbuhan penduduk, serta kenaikan harga tanah dan material bangunan.
“Di tengah harga properti yang terus merangkak naik, memiliki rumah di Tangerang bisa menjadi solusi bagi Gen Z untuk memiliki rumah. Kawasan Tangerang kini berkembang menjadi destinasi favorit generasi muda dengan adanya akses transportasi yang semakin terintegrasi, fasilitas township yang lengkap, serta harga yang lebih kompetitif dibanding Jakarta. Rata-rata kenaikan harga rumah di kawasan penyangga Jakarta khususnya yang dekat dengan akses transportasi massal seperti stasiun KRL atau tol bisa mencapai 20–30% per tahun, lebih tinggi dibandingkan area non-strategis. Hal ini menjadi instrumen ideal bagi Gen Z yang ingin membangun keamanan finansial sejak dini,” pungkas Kharolina.