
SEKITAR KITA – Dalam upaya mendukung program Pemda Dki khususnya dalam pengelolaan sampah Bank BNI menjalin kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan Danone di Balaikota pada hari Selasa 21 November 2017.
Guna mendukung gerakan gemar menambung, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mempunyai cara sendiri. Bank BNI akan membantu transaksi secara real time online dengan Bank Sampah di DKI Jakarta. Untuk itu, Bank BNI akan berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Danone.
Kolaborasi ini dijalankan dengan menggunakan rekening Tabungan dan Agen46, dan akan didukung dengan sebuah aplikasi yang memudahkan masyarakat pengelola sampah di DKI Jakarta. Aplikasi ini bakal mencatatkan hasil konversi sampah hingga bernilai ekonomis dengan Bank Sampah yang dikelola oleh pemerintah daerah. Aplikasi yang nantinya bernama BNI Digitrash ini masih dalam pengembangan.

Dengan menggunakan aplikasi ini, masyarakat dapat mengembangkan Budaya Menabung dengan mengkonversi sampah yang mereka kelola menjadi penghasilan tambahan di Bank Sampah yang dikelola DKI. Sedangkan pihak Danone bertindak sebagai pembeli sampah yang telah dikumpulkan oleh warga melalui Bank Sampah.
Acara yang dilaksanakan di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta tersebut dilaksanakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji, Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer BNI Hermita, serta Presiden Direktur PT Aqua Golden Missisipi Theresia L Setionegero dengan disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan. “Aplikasi ini nantinya akan memiliki kapabilitas sebagai dashboard, database, dan juga transaksi Selain monitoring gerakan Ayo Menabung,” ujar Hermita disela-sela penandatangan Selasa (21/11).
Dalam MOU tersebut secara simbolis Bank BNI menggandeng 5 siswa dari jenjang SD, SMP dan SMA yang berasal dari 3 sekolah yaitu SDN Pekayon 18 Jakarta Timur, SMPN 273 Jakarta Pusat dan MAN 16, “Program ini rencananya akan dijalankan selama 5 tahun kedepan dengan merangkul semua siswa jenjang pendidikan yang ada di DKI Jakarta,”terang Hermita
Strategi ini, ujar Hermita dapat memonitoring gerakan Ayo Menabung dengan Sampah serta mengajak masyarakat khususnya siswa sekolah memandang sampah sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Agen46 BNI merupakan kepanjangan tangan BNI dalam memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat yang selama ini memiliki keterbatasan dalam menjangkau outlet atau jasa perbankan.
Dengan gerakan ini maka setiap setoran dari warga yang telah ditimbang dan disepakati harga konversinya akan ditransaksikan langsung oleh Bank Sampah (yang sudah menjadi Agen 46 BNI) menggunakan aplikasi Agen46 dan mesin EDC Agen46 dan transaksi tersebut akan tercatat langsung di rekening warga.
Selain lebih transparan dalam hitung-hitungan, warga yang mendapatkan hasil konversi sampah tersebut dapat menikmati layanan perbankan lainnya seperti pembayaran tagihan bahkan transfer antar rekening tanpa perlu datang ke bank. Rekening yang sudah dibuka sesuai kategorinya yaitu BNI Pandai untuk warga, PNS, dan pasukan orange. Adapun BNI Simpanan Pelajar untuk kalangan pelajar.
Lebih lanjut Hermita menjelaskan, Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah ini bertujuan mengedukasi masyarakat agar mengelola lingkungan yang bersih, rapi, dan sehat. Warga juga diajak mengubah paradigma, agar memandang sampah sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Edukasi tersebut juga ditujukan untuk membentuk budaya menabung di tengah masyarakat melalui produk tabungan dengan persyaratan yang mudah dan ringan melalui Agen 46 BNI.
Agen46 BNI merupakan kepanjangan tangan BNI dalam memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat yang selama ini memiliki keterbatasan dalam menjangkau outlet atau jasa perbankan. Dengan melibatkan Agen46 BNI, maka Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah juga sekaligus menyukseskan program Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sementara Corporate Secretary Bank BNI Ryan Kiryanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (21/11/2017) mengatakan, BNI Digitrash yang sedang dikembangkan ini diharapkan nantinya dapat mendukung monitoring dari gerakan Ayo Menabung dengan sampah. Dengan pengembangan aplikasi berbasis web dan mobile ini. “Aplikasi dapat dimanfaatkan oleh stakeholder yang terkait dengan gerakan ini. Aplikasi ini nantinya akan memiliki kapabilitas sebagai dashboard, database, dan juga transaksi,” ujar Ryan
Kiryanto mengungkapkan, peran serta BNI dalam pembentukan fondasi tersebut adalah dengan memperkenalkan potensi ekonomi dari sebuah pengelolaan sampah. Aktivitas literasi keuangan yang dilakukan memberikan nilai tambah yang dapat dijadikan alasan bagi warga untuk lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan Bank Sampah.
Hal ini perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan rendahnya partisipasi masyarakat. “Program ini diharapkan menjadi fondasi bagi ekosistem positif dari sebuah masyarakat yang memahami pentingnya pengelolaan sampah,” tutupnya.