Property & Bank

Broker Properti : Meikarta, Bisa Positif Atau Negatif

Lukas Bong, Ketua DPD Arebi DKI Jakarta

BERITA PROPERTI – Salah satu indikator membaiknya sektor properti adalah, ketika broker atau istilahnya agen properti tidak pernah sepi dari undangan presentasi product knowledge. Itulah kondisi yang saat ini terjadi di sektor broker properti memasuki Semester II, 2017. Broker properti mulai kebanjiran tawaran memasarkan properti, salah satunya adalah proyek fenomenal Meikarta.

Bagi broker properti, proyek Meikarta merupakan peluang yang sangat besar untuk ikut memasarkannya. Gencarnya promosi yang dilakukan oleh Lippo Group, pengembang senior yang mengembangkan Meikarta, membuat proyek ini sangat populer, baik bagi masyarakat luas, terlebih lagi bagi kalangan pengembang dan agen properti.

Ketua DPD AREBI DKI Jakarta Lukas Bong mengatakan, pengembangan proyek Meikarta seperti sebuah proyek yang bersifat ambisius. Hal itu bisa dilihat dari proses kerja yang ditawarkan pengelola kepada para broker yang ingin bergabung.  Dengan iming-iming gaji tinggi harapannya adalah bahwa mereka bisa mendapatkan sebanyak mungkin broker yang akan bekerjasama untuk memasarkan proyek Meikarta.

“Bagi broker, jelas ini sebuah kesempatan yang cukup menarik, mengingat jangka waktu yang akan digunakan untuk melakukan pembangunan, sudah pasti membutuhkan waktu yang panjang. Sehingga dipastikan broker tidak akan kehabisan proyek untuk dipasarkan. Namun dengan kondisi seperti ini, saya melihat hal yang berbeda,” ujar Lukas Bong.

Menurut Lukas yang juga Managing Direktur ERA Max, secara umum proyek Meikarta memiliki dua sisi. Akan menjadi positif jika memang proyek ini berjalan sesuai rencana. Namun akan menjadi negatif ketika proyek itu hanyalah sebuah gimmick marketing semata. Sehingga sudah pasti jalannya proyek ini tidak akan sesuai jadual yang telah di tetapkan diawal.

“Kami selaku pengurus asosiasi, selalu mempelajari dan mengevaluasi proyek-proyek yang dipegang oleh agen properti yang tergabung di AREBI, termasuk proyek Meikarta. Setidaknya butuh waktu 3 bulan untuk mengamati apakah proyek ini berdampak positif atau malah sebaliknya,” tegas Lukas yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia agen properti.

Pihaknya, kata Lukas, akan merekomendasikan proyek ini jika memang sesuai jadual dan janji. Namun akan sebaliknya jika pengelola tidak bekerja sesuai jadual yang telah ditetapkan. Karena proyek ini bisa berdampak panjang, tidak saja bagi pengembang yang ada di Cikarang dimana lokasi Meikarta dikembangkan, tapi juga bagi konsumen yang merasa bahwa apa yang dijanjikan tidak sesuai dengan ada di lapangan.

Proyek Meikarta sendiri berada di lahan seluas 500 Ha. Nantinya diareal tersebut akan terbangun perumahan, 7 mal ( 500 ribu m2), rumah sakit internasional, fasilitas pendidikan, hotel, gedung opera, pusat kesenian, ruang pertemuan berskala internasional dan sebagainya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini