WISATA – Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus ditata menjadi salah satu destinasi wisata premium. Hal ini sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk mengubah wajah Labuan Bajo agar lebih menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
[irp]
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki adalah infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Dukungan Kementerian PUPR di Labuan Bajo di antaranya meliputi konektivitas serta sarana dan prasarana penunjang pariwisata. Untuk konektivitas Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga melakukan pekerjaan peningkatan jalan, trotoar, dan drainase sepanjang 16,8 kilometer yakni, Jalan Soekarno Atas (2,19 km), Jalan Soekarno Bawah (2,01 km), Jalan Simpang Pede (4,51 km), Jalan Yohannes Sahadun (4,05 km), dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu (4 km).
[irp]
Untuk sarana dan prasarana pariwisata dilakukan Direktorat Jenderal Cipta Karya di antaranya penataan kawasan Puncak Waringin dimana pembangunannya meliputi pembangunan pusat suvenir, bangunan area tenun dilengkapi dengan toilet dan mushola, bangunan pos jaga dan ruang genset, taman dan amphiteater, area parkir serta jalan setapak. Nantinya, kawasan Puncak Waringin ini diharapkan akan menjadi sentra suvenir yang menjadi pusat kegiatan perbelanjaan berbagai produk khas dan tradisional di Labuan Bajo, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Selain itu, tengah dilakukan juga penataan kawasan wisata Goa Batu Cermin yang meliputi jalur trekking serta fasilitas lainnya seperti kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, toilet, ampiteater (amphitheater) dan rumah budaya untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal. Kemudian, peningkatan sarana dan prasarana wisata alam juga akan dilakukan di Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo.
Sementara dukungan di bidang Sumber Daya Air di antaranya yakni pengaman pantai sepanjang 100 meter dan pembangunan dermaga seluas 400 m2 dengan panjang 100 meter dan lebar 4 meter.