Propertynbank : Memperkuat ekspansi bisnisnya di Indonesia, miratap produsen peralatan rumah tangga asal jepang melalui mitranya PT Hou-Tech Indonesia (HTI), terus melakukan inovasi melalui penerapan mesin canggih. Mesin tersebut, mampu memangkas waktu produksi kitchen set yang sebelumnya mencapai 40 hari, kini hanya membutuhkan tujuh hari.
PT Hou-Tech Indonesia perusahaan yang bergerak di bidang kayu moulding dengan produk lemari sepatu, rak sepatu, sliding door, pintu tunggal dan lemari dinding, semua produk 99% ekspor ke Jepang dan 1% sebagian lokal.
Sejak melakukan ekspansi bisnisnya di Indonesia tahun 2023, miratap melalui inovasi mesin dan teknologi produksi terkini menargetkan pendapatan dua kali lipat pada tahun 2025 dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yakni sebesar US$ 9,5 juta.
Optimis target pendapatan tersebut, dijawab PT Hou-Tech Indonesia (HTI) sebagai mitra Miratap yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur, dengan mengadopsi teknologi 3D. Teknologi ini memungkinkan desain produk diinput melalui perangkat lunak dan secara otomatis memotong material dengan presisi tinggi, mengikuti ukuran yang sudah ditentukan.
Dengan mesin dan teknologi terbaru, HTI dapat mempercepat produksi kabinet seperti kitchen set, lemari pakaian, dan rak sesuai kebutuhan pelanggan, khususnya pasar B2B.
Yoshihiro Hishikawa, Marketing Advisor PT Hou-Tech Trading mengatakan,“kami sangat optimis melalui inovasi dan strategi ini, pendapatan perusahaan akan tumbuh signifikan dan mampu menyumbang pertumbuhan positif di pasar peralatan rumah tangga Indonesia,” ujarnya.
Melalui komitmen terhadap kualitas, efisiensi produksi, dan keberlanjutan, Miratap berupaya terus memberikan produk terbaik sekaligus memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan di Indonesia.
Baca juga : miratap Pacu Inovasi Produksi Interior Untuk Pasar Ekspor Dan Lokal
Sementara itu, General Manager PT Hou-Tech Indonesia Yoshihiko Imai mengungkapkan, bahwa inovasi ini bukan hanya untuk kitchen set, tetapi rak pakaian dan produk interior lain. Meski waktu produksi lebih singkat, kualitas produk tetap standar Jepang,” ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan Imai, bahwa PT HTI telah mengantongi sertifikasi FSC CoC (Forest Stewardship Council Chain of Custody) yang memastikan bahan baku kayu berasal dari hutan berkelanjutan dan dapat dilacak pada setiap tahap rantai pasok.
“Kami tidak hanya memberikan jaminan kualitas terhadap produk, tapi juga memberikan layanan after sales serta garansi, layanan ini tentunya meningkatkan kepercayaan pelanggan dan konsumen,” pungkas Imai.
