Property & Bank

President University Kota Jababeka Mewisuda 666 Lulusan Pada Wisuda ke – 18

President University
Rektor President University (Presuniv) Prof. Dr. Chairy

Propertynbank.com – President University (Presuniv) yang terletak di kawasan Kota Jababeka, Cikarang mewisuda sebanyak 666 lulusan pada Minggu, 30 Juli 2023 lalu. Wisuda ke – 18 bagi President University ini mengusung tema Higher Education and Automation Convergence: Challenges and Opportunities. Upacara wisuda diselenggarakan dua kali, yakni pada waktu pagi dan siang.

Rektor President University (Presuniv) Prof. Dr. Chairy  mengatakan, selama tahun 2023, Presuniv akan menggelar dua kali wisuda, yakni pada 30 Juli dan pertengahan Desember. Diharapkan, di Desember 2023 akan diwisuda kurang lebih 1.000 lulusan. Maka, selama tahun 2023, Presuniv akan mewisuda 1.600-an lulusan, meningkat kurang lebih 40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang 1.181 lulusan.

“President University sudah membekali kalian dengan perangkat perilaku dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengarungi masa depan yang semakin serba tidak menentu, tetapi sangat mengasyikkan. Oleh karena itu segenap lulusan harus berani menghadapi situasi tersebut,” ujar Prof. Chairy pada wisuda yang digelar di Hotel Holiday Inn, Jl. Jababeka Raya, kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi itu.

Baca Juga : Menparekraf Sandiaga Uno Resmikan Jababeka Movieland Seluas 35 Hektar

Lebih lanjut Prof. Chairy mengatakan, kemajuan teknologi memudahkan dalam mengakses penemuan-penemuan yang hebat, termasuk tren-tren terbaru di dunia. Teknologi Artificial Intelligence (AI), seperti ChatGPT, atau platform dari mesin pintar lainnya, ternyata justru menginspirasi untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif, serta mendorong untuk berpikir dengan cara-cara yang tidak biasa. “Semua perkembangan tersebut membuat kita harus tetap optimistis dalam menatap masa depan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA, menambahkan, selain masalah perkembangan teknologi, juga adanya tantangan yang lain. “Kita baru saja sama-sama melaluinya, yakni pandemi Covid-19. Pandemi itu memaksa kita untuk beradaptasi dengan era new normal,” katanya.

Baik perkembangan teknologi maupun pandemi, lanjut Prof. Budi Susilo, semua mengonfirmasi bahwa untuk bisa bertahan, harus selalu siap beradaptasi menghadapi situasi apa pun. Dan, tegas dia, agar mampu bertahan, semua membutuhkan inovasi yang berkesinambungan.

“Selama kuliah di President University, kalian sudah mendapatkan pengetahuan dan peluang luar biasa melalui program magang. Pengalaman ini sangat tentu berharga bagi masa depan kalian. Itu sebabnya kini saya menantang kalian untuk berani memberikan kembali ke masyakat, yakni kalian tidak hanya mencari kerja, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” ucap Prof. Budi Susilo.

Sedangkan International Chancellor Presuniv, Prof. Kim Ki-chan menantang segenap lulusan baru untuk berani menjadi entrepreneur. Entrepreneurship adalah semangat yang memberi harapan bagi dunia, meski dalam kondisi yang paling sulit sekalipun. Menurut dia, senjata terbaik dari seorang entrepreneur adalah mimpi. Entrepreneur adalah orang yang mempunyai mimpi untuk masa depan. Mimpi yang memberi kalian harapan pada masa depan.

“Seorang entrepreneur selalu melihat peluang dalam kondisi yang sulit. Sementara, orang-orang yang pesimistis selalu melihat kesulitan dalam setiap peluang,” papar Prof. Kim, yang juga Chairman International Council for Small Business (ICSB), sebuah organisasi global yang fokus pada peningkatan kapasitas kewirausahaan dengan jaringan yang tersebar di lebih dari 150 negara.

Merujuk pada pengalamannya bergelut dalam dunia entrepreneurship, ungkap Prof. Kim, akan ada banyak tantangan yang bakal dihadapi oleh para pengusaha. “Tapi, jangan khawatir sebab ada strateginya dalam menghadapi tantangan tersebut,” katanya. Strateginya, ungkap dia, adalah dengan menciptakan sekutu dan pengikut.

Bisnis adalah tempat di mana banyak orang datang bersama. Perusahaan-perusahaan besar yang ada sekarang ini, ungkap Prof. Kim, tidak dibangun sendiri, tetapi bersama-sama dengan para sekutu dan pengikut. Mereka saling berbagi misi untuk sama-sama membesarkan perusahaan.

President University
Suasana wisuda ke – 16 President University (Presuniv)

Lalu, bagaimana caranya kita merekrut sekutu dan pengikut? Kata Prof. Kim, “Dengan berbagi mimpi dan empati. Ketika kita berhasil membangun empati mereka, rekan kerja pun akan berubah menjadi sekutu dan pengikut,” tegasnya.

President University Raih Akreditasi Unggul

Pada kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 4 Jawa Barat dan Banten Dr. M. Samsuri, S.Pd, MT, IPU, menyampaikan selamat kepada Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Fakultas Bisnis, Presuniv, yang berhasil meraih akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (Lamemba) pada Juli 2023. Aapresiasi juga disampaikan karena Presuniv telah terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional–Perguruan Tinggi (BAN-PT). Dari 438 perguruan tinggi yang ada di LLDIKTI Wilayah IV pada saat ini, hanya delapan yang terakreditasi A atau Unggul, salah satunya President University.

Baca Juga : Beroperasi di 60 Kota di Dunia, Kini Beam Mobility Hadir Di Jababeka

“Menjadi sarjana adalah modal berharga untuk meraih kesuksesan. Meski begitu sukses tak hanya ditentukan oleh gelar atau ijazah, tetapi pada apa yang kita lakukan setelahnya. Ukuran sukses adalah jika kehadiran kita bisa memberikan manfaat bagi sesama. Untuk menjadi pribadi yang sukses, segenap lulusan harus mau bekerja keras. Kata Bung Karno, kalau ingin mendapatkan mutiara, kita harus mau menyelam di laut yang dalam,” tegas Dr. M. Samsuri.

Sebagai informasi, upacara wisuda tersebut dihadiri juga oleh DR. Setyono Djuandi Darmono, Chairman Jababeka dan pendiri President University, Ketua Pengawas YPUP Dr. Drs. Chandra Setiawan, MM, Ph.D., dan Abdul Wahid Maktub, Duta Besar Indonesia untuk Qatar (2003-2007). Upacara wisuda sesi kedua yang berlangsung pada siang hari di tempat yang sama, hadir Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto, Staf Ahli Bidang Inovasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yang juga Sekretaris YPUP, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc., Dirjen Pendidikan Tinggi (2010-2014), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Ibnu Hadi, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam (2016-2020). Baik Prof. Djoko Santoso maupun Ibnu Hadi dan Abdul Wahid Maktub saat ini juga  menjabat  sebagai penasihat Rektor President University.

Selain itu, juga hadir oleh para orang tua lulusan dan sejumlah tamu undangan lainnya yang selama ini sudah menjadi mitra-mitra strategis President University. Mereka adalah perwakilan dari beberapa perusahaan baik yang berskala nasional maupun multinasional, seperti dari China dan Korea Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini