PROPERTI – Nama kampungnya boleh keren, Kampung Inggris. Namun, kampung yang terletak di Kediri, Jawa Timur ini masih banyak terdapat rumah tidak layak huni (RTLH)
Oleh karena itulah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan akan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri untuk mengentaskan RTLH di daerah tersebut. Hal ini guna mendorong generasi muda, semakin ingin belajar berbahasa Inggris yang baik dan benar di kawasan eduwisata tersebut.
[irp]
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan, saat ini masih banyak pemerintah daerah yang mengalami masalah banyaknya RTLH di daerah. Pihaknya, kata Khalawi, siap membantu Pemda untuk mengentaskan RTLH. “Kami siap membantu mengentaskan masalah rumah tidak layak huni di daerah Kampung Inggris,” kata Khalawi.
Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan salah satu bantuan perumahan yang dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk mengurangi jumlah RTLH. Rumah yang tidak layak huni nantinya akan mendapatkan dana stimulan dari pemerintah sebesar Rp 20 juta yang untuk pembelian bahan material bangunan dan upah tukang.
Dikatakan Khalawi, dalam Program BSPS ini pihaknya juga melibatkan masyarakat secara berkelompok membangun rumah tidak layak huni dengan dana stimulan. Untuk dana yang disalurkan adalah Rp 20 juta dan digunakan sebagai pembelian bahan bangunan Rp 17,5 juta dan sisanya Rp 2,5 juta untuk upah tukang.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyatakan, Program BSPS sangat dibutuhkan untuk merubah hunian masyarakat di Kampung Inggris agar lebih layak huni dan sehat. Hal itu, kata dia, karena sekarang Kampung Inggris sudah menjadi kawasan Eduwisata dan banyak yang datang untuk belajar dan berwisata sehingga penataan kawasan dan perumahan masyarakat bisa lebih baik lagi.
[irp]
“Persoalan di Kampung Inggris saat ini adalah sudah tidak tertata dengan baik. Misalnya pompa air yang sangat berdekatan dengan septic tank. Saat saya tes air di sana, saya kasih kaporit reaksinya langsung berubah menjadi warna hitam. Oleh karena itu, kami juga butuh bantuan agar kualitas air masyarakat bisa diperbaiki dan lebih layak konsumsi,” tutur Hanindhito.