Propertynbank.com – Apa kabar Pembaca setia Majalah Property&Bank, baik versi printed maupun e-Magz di manapun Anda berada? Semoga kebahagiaan dan kesuksesan senantiasa mengiringi bisnis Anda di tengah perubahan dan tren yang terjadi pasca pandemi dan bermunculannya proyek properti terbaru.
Pembaca. Dibanding model bisnis dan gaya para pengembang yang pernah berjaya, tren bisnis properti generasi milenial kami lihat sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Semuanya didorong oleh perkembangan teknologi, tren hidup urban, dan preferensi unik yang diikuti para pengembang millenials ini. Baik yang berasal dari perusahaan properti papan atas, maupun sejumlah nama pengembang millenials yang baru memulai debutnya.
Redaksi media ini melihat, para pengembang millenials saat ini sangat mengandalkan digital dan Teknologi. Mulai dari mencari lahan, mendesain, menjual dan memasarkan produknya. Selain menggunakan media mainstream dan jasa agen properti, mereka tidak lepas dari aplikasi dan platform online mengembangkan usahanya. Apps ini digunakan dalam menentukan harga jual, mempromosikan serta melakukan transaksi. Teknologi seperti virtual tours dan AI juga mereka memasarkan properti kepada masyarakat tanpa harus datang langsung.
Baca Juga : 10 Top Profesional Properti Papan Atas
Bukan hanya getol menggunakan teknologi, mereka juga melakukan banyak penyesuaian selera calon pembeli yang juga berasal dari generasi baru. Pengembang Milenials cenderung mendesain hunian yang fleksibel dan multifungsi. Konsep co-living dan co-working space menjadi tren karena konsumen milenials membutuhkan hunian dengan harga terjangkau, namun punya fasilitas berbagi ruang kerja atau kehidupan komunal yang menarik.
Strategi Pengembang Millenials
Dalam mengembangkan propertinya, para pengembang khususnya millenials ini sangat memperhatikan sustainabilitas dan efisiensi. Tingginya kesadaran lingkungan pada masyarakat konsumen, mendorong pengembang millenials sangat memperhatikan pengembanjgan hunian yang ramah lingkungan dan hemat energi. Bangunan dengan sertifikasi hijau, penggunaan panel surya, dan teknologi rumah pintar yang dapat menghemat energi menjadi perhatian mereka.
Dalam hal lokasi, masih menjadi perhatian utama mereka. Lokasi lahan pengembangan properti yang berada di lokasi strategis yang dekat dengan pusat kota, tempat kerja, dan akses transportasi publik adalah kriteria yang mereka lihat. Kemacetan yang kian parah serta perlunya kenyamanan tempat tinggal jadi perhatian mereka.
Baca Juga : Berkembang Atas Kepercayaan Konsumen
Dari sisi investasi, mereka melihat tren generasi milenials saat ini sangat suka dengan jenis investasi jangka pendek. Keuntungan investasi jangka pendek, seperti flip properti atau properti yang bisa disewakan melalui platform, sangat diminati saat ini. Produk properti inilah yang banyak mereka kembangkan.
Selain rajin melakukan riset pasar yang serius, para pengembang juga sangat kreatif dalam mencari sumber pendanaan. Perbankan tidak lagi menjadi sumber pendanaan utama. Sumber pendanaan global berbasis green funding serta pembiayaan kreatif seperti crowdfunding untuk mendanai properti, kini juga dilirik. Apalagi kini banyak fintech yang banyak menawarkan pinjaman dengan suku bunga kompetitif. Ada lagi sumber pembiayaan peer-to-peer lending dan opsi pembiayaan non-tradisional lainnya.
Pembaca, semua gaya bisnis generasi penerus dan juga perintis ini memperlihatkan tren pengembang yang lebih adaptif terhadap perubahan teknologi dan menekankan pada fleksibilitas, efisiensi, dan keberlanjutan dalam berinvestasi di properti. Berikut beberapa profil pengembang millenials dan proyek properti yang mereka kembangkan. Selamat menikmati sajian kami edisi ini. Klik disini untuk mendapatkan e-magz nya.
Indra Utama
CEO Journalist Media Network