Kolom : Tahun 1964, Presiden JF Kennedy mengirimkan 23,000 tentara ke Vietnam untuk berperang. Mereka datang dengan peralatan yang sangat canggih dengan anggaran perang yang jauh lebih tinggi.
Ketika itu, semua orang memperkirakan bahwa peperangan itu tidak akan berlangsung lama, dan sebentar lagi tantara Vietnam akan berhasil ditumpas.
[irp]
Ternyata Vietnam mempunyai jiwa “Kien Cuong” yang artinya adalah kegigihan, perseverance, semangat baja. Mendapat serangan dari tentara Amerika, mereka tetap bertahan terus, tidak peduli sesederhana apapun senjata yang digunakan, tidak peduli berapa ribu orang yang meninggal. Akhirnya tahun 1975, Amerika Serikat harus menanggung malu, dan menarik mundur semua tentara dan pasukannya dari Vietnam.
Dari peristiwa tersebut, ternyata kemenangan dalam sebuah perang tidak ditentukan dari seberapa canggihnya peralatan. Kemenangan tidak ditentukan jumlah musuh yang tewas. Serta seberapa anggaran yang digunakan. Tapi ternyata kemenangan dalam sebuah perang itu dari siapa yang lebih lama bertahan.
[irp]
Begitu juga dalam dunia bisnis. WeWork adalah sebuah contoh lain. Sebuah start-up yang pada awalnya begitu keren, dan membuat banyak orang terpukau, terpesona dan terpana. Baik semua investor, pengamat bisnis, maupun para komentator WhatsApps group yang ikut sok mengerti dan memuji habis para start-up tersebut. Mereka adalah perusahaan real estat komersial Amerika yang menyediakan ruang kerja bersama yang fleksibel.
WeWork mendesain dan membangun ruang bersama fisik dan virtual serta layanan kantor untuk pengusaha dan perusahaan, yang didirikan pada tahun 2010 dan berkantor pusat di New York City.
[irp]
Dimulai dengan modal sebesar 22.8 Milyard US Dollar pada tahun 2010, kemudian valuation sempat mencapai 57 Milyard US Dollar. Siapa yang tidak terkesima ? Siapa yang tidak terpesona?
Pada tahun 2019, ternyata akhirnya “balon” investasi itu pun Meletus juga, dan tersisa hanya 10 Milyard US Dollar. Mereka harus memecat 2,400 karyawan mereka.“berapa kali lagi investor harus tertipu dengan mimpi palsu? Berapa kali lagi kita akan terkesima dengan pepesan kosong seperti itu?”.
[irp]
Di sebuah negara di belahan bumi selatan, semua orang sedang terkesima saat dua raksasa anak emas investor menggabungkan diri. Mereka semua terkesima dengan betapa besarnya dana yang akan mereka himpun.
Banyak orang lupa, bahwa kesuksesan bisnis tidak ditentukan dari berapa besarnya uang yang kita punya. Kesuksesan bisnis tidak ditentukan dari berapa hebatnya berita yang kita dapatkan di koran. Kesuksesan bisnis tidak ditentukan dari betapa “sexy”nya bisnis proposal.
[irp]
Kita juga harus menyadari, kesuksesan bisnis ditentukan dari berapa lama, kita mampu bertahan dan survive, berpuluh-puluh tahun, mengarungi topan, badai dan semua ombak yang menerpa perahu organisasi tersebut. Banyak yang lupa.
Dipikirnya bisnis itu mudah. Dipikirnya sebuah ide yang memukau para investor akan dengan mudahnya melalui badai bisnis yang begitu jahanam.
[irp]
The key is to survive, bertahan hidup dalam kondisi apapun. Baik perusahaan yang sudah mature maupun start up harus mengerti, business is a marathon. It is a long journey.
Mereka semua harus focus pada survival. Dan ini tentu saja valid pada perusahaan yang sudah lama matured (yang harus bertransformasi menghadapi perubahan jaman) dan berlaku juga pada start-up (yang katanya sudah lama start, tapi profit nya sudah lama tidak “up”).
[irp]
Terus bagaimana sebuah perusahaan atau organisasi akan mampu bertahan, dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian ini?
Dragan Sutevski merekomendasikan 5 langkah di bawah ini.
a) Eliminate the Word “No” From Your Business Vocabulary
Fuji mengubah dirinya dari perusahaan fotografi menjadi supplier bahan mentah untuk product kosmetika. Garmin mengubah dirinya dari pembuat GPS menuju peralatan gadget dan fitness. IBM mengubah dirinya dari product company menjadi service company. Swatch mengubah paradigma jam tangan mewah dari Swis, menjadi jam tangan “gaul” anak muda.
Jangan pernah katakan “Tidak”. Jika pasar atau pelanggan anda menginginkan sesuatu, Anda harus membuatnya. Jika pelanggan memiliki kebutuhan yang berbeda, Anda perlu memenuhi kebutuhan baru mereka. Kita harus siap menerima banyak hal yang aneh dan sebelumnya belum terpikirkan, jika ingin memastikan kelangsungan bisnis Anda.
[irp]
b) You Need a Flexible Team for Business Survival
Kita memerlukan tim yang sangat fleksibel yang ingin membuat “perbedaan” dalam bisnis kita. Jangan tanyakan seratus pertanyaan mengapa mereka mengambil keputusan. Terlalu banyak pertanyaan berarti organisasi itu terlalu tidak fleksibel. Mereka harus berkomunikasi dengan pelanggan dan pelanggan potensial. Juga, mereka harus menggunakan teknologi baru. Mereka harus fleksibel. Ini tanggung jawab semua orang. Saat ini, kelangsungan hidup bisnis kita membutuhkan fleksibilitas yang jauh lebih tinggi.
c) Solve All Problems Without Delaying
Kita tidak mendapatkan hasil apa-apa jika kita menunda menyelesaikan masalah di organisasi kita. Seringkali problem itu memang ada, di tengah-tengah bisnis kita, di tengah-tengah organisasi kita. Kecepatan adalah kunci, dan kita harus mengambil tindakan secepatnya untuk menyelesaikannya.
[irp]
Situasi bisnis saat ini tidak bisa menunggu penundaan(delay). Pelanggan kita gak akan pernah peduli. Itu masalah kita sendiri, bukan masalah pelanggan Kita. Dan semua pelanggan berharap agar semua masalah harus selesai kemarin, bukan besok, bahkan bukan hari ini.
d) Remove Problem Causes Permanently if You Want to Ensure Business Survival
Semua masalah harus diselesaikan sampai ke akar-akarnya. Proses pemecahan masalah bisnis kita harus tuntas, dengan menghapus semua penyebab masalah tersebut. Jika kita tidak menemukan penyebab masalah yang sebenarnya dan menghilangkannya dari kemungkinan munculnya di masa depan, kita sebenarnya belum memecahkan masalah tersebut. Dan masalah itu akan terjadi lagi di masa depan. Ingat, Hapus semua Penyebab Masalah Secara Permanen jika Anda Ingin Memastikan Kelangsungan Bisnis
e) Improve Skills of Your Employees
Bisnis kita memerlukan karyawan yang kompeten karena pelanggan Anda membutuhkan produk dan layanan berdasarkan capability organisasi kita. Jangan lupa untuk selalu meningkatkan kompetensi karyawan, dengan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan, jika kita ingin bisnis kita survive dan bertahan terus.
Salam Hangat
Penulis
Pambudi Sunarsihanto