PROPERTI – Perum Perumnas telah menyelesaikan pekerjaan struktur Tower Cattleya Rusun Samesta Mahata Serpong. Ini merupakan hunian vertikal berbasis transportasi atau Transit Oriented Development (TOD).
Dengan selesainya pekerjaan struktural tersebut, maka Perum Perumnas melakukan prosesi topping off atau tutup atau, Sabtu (17/4) di lokasi proyek, Stasiun Rawa Buntu, Serpong. Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, dan sejumlah pejabat dari Kementerian PUPR, PT KAI dan Adhi Karya.
[irp]
Basuki Hadimuljono mengatakan, masyarakat kini bisa mendapatkan pilihan hunian yakni hunian vertikal berbasis TOD. Keuntungan tinggal di TOD, kata dia, selain mendapatkan hunian yang layak, masyarakat juga akan lebih mudah melakukan mobilisasi dengan menggunakan sarana transportasi seperti kereta api komuter.
“Jadi, selain membeli rumah juga dapat kereta api. Masyarakat secara tidak langsung bisa menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi. Apalagi ada jaminan dari jadwal sarana tranportasi seperti kereta api atau KRL dan sekarang servis PT KAI semakin baik kepada masyarakat. Masyarakat diantar jemput kereta dan lebih mudah melakukan mobilisasi,”ujar Basuki.
Oleh karena itu, ujar dia, maka sinergi antar kementerian seperti Kementerian PUPR dengan Kementerian BUMN harus lebih ditingkatkan lagi. Terlebih lagi masih banyak aset-aset PT KAI yang juga bisa dimanfaatkan sebagai TOD sehingga secara tidak langsung bisa mendukung program penyediaan hunian layak bagi masyarakat seperti Program Sejuta Rumah.
[irp]
Dikatakan Basuki, di kawasan TOD Rawa Buntu tersebut selain untuk Rusun komersil juga ada dua Rusun untuk MBR dan pihaknya siap bersinergi dengan Kementerian BUMN agar lebih banyak lagi TOD yang dibangun. Begitu juga dengan Perum Perumnas, tegas Basuki, harus bisa kembali ke khittahnya.
Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan, kehadiran Rusun Samesta Mahata Serpong merupakan salah satu hasil pembangunan penyediaan hunian di kawasan perkotaan yang merupakan hasil sinergi antar BUMN seperti Perum Perumnas, PT KAI dan PT Adhi Karya. Pembangunan Rusun berbasis TOD, kata dia, adalah langkah Perumnas memperbaiki bisnis modelnya melalui sinergitas dengan BUMN lainnya, bahkan ke depan Perumnas juga didorong untuk melaksanakan kerja sama dengan swasta.
“Pemerintah harus mengantidipasi kebutuhan masyarakat seperti penyediaan hunian TOD ini yang juga cocok untuk generasi milenial. Tinggal di TOD tidak hanya mengurangi beban lalu lintas seperti kemacetan dan emisi gas buang kendaraan juga berkurang sehingga lingkungan bisa terjaga. Fasilitas di TOD juga memadai seperti taman bermain, sarana olahraga, ruang komersial sehingga penghuninya lebih nyaman tinggal di sini,” tukas Erick.
[irp]
Sementara itu, Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro menjelaskan, Rusun TOD Rawa Buntu yang dibangun di lahan PT. KAI dan pembangunannya oleh Perumnas dengan kontraktor PT. Adhi Karya, berdiri di atas lahan seluas 24.626 m2. Dibangun sebanyak 6 tower dengan total hunian sebanyak 3.632 unit. Pada tahap pertama dibangun sebanyak 3 tower terdiri dari 1.816 unit terbagi menjadi 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi.
“Kami juga akan melakukan revitalisasi hunian di kawasan perkotaan seperti di Kemayoran, Jakarta dan Medan. Perumnas juga komitmen untuk menyediakan hunian untuk MBR dan generasi milenial dengan segala fasilitas pendukungnya,” kata Budi.