Property & Bank

Siapkan Properti Sebelum Asing Datang

COVER Property&Bank Edisi 109 OK
COVER Majalah Property&Bank Edisi 109

Apa kabar pembaca budiman? Semoga hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Realestat Indonesia (REI) pada 18-20 November 2014 di Hotel Borobudur menjadi acuan bermanfaat dalam penyediaan hunian layak dan terjangkau, sesuai program kerja Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla berserta Kabinet Kerjanya.

Saat ini, beberapa kebijakan/regulasi yang dibuat sudah tidak lagi sesuai dengan iklim usaha dan kenyataan di lapangan. Akhirnya banyak kendala yang terjadi, khususnya dalam penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal ini dibedah tuntas pada ajang Rakernas REI 2014 yang mengusung tema: “Perumahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat”.

Di era Indonesia baru, banyak program pemerintah yang prorakyat harus didukung. Agar program itu bisa optimal maka pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan mesti sering bertemu untuk menyamakan persepsi.

Pembaca budiman, kita tak akan pernah menemukan kata bosan ketika berbicara tentang industri properti nasional. Dari sisi manapun mengupasnya selalu terdapat angle menarik untuk diperbincangkan. Pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke waktu, menjadikan properti lebih dinamis dibanding industri lain di Indonesia.

Namun, kalangan pelaku industri properti tanah air sepentasnya tak terlalu dini berpuas diri lantas berpangku tangan. Ke depan, dipastikan banyak kendala mengancam baik dari domestik maupun mancanegara, lebih-lebih ketika kesepakatan pasar tunggal di kawasan ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA) diberlakukan.

Mungkin saja, pengembang – pengembang properti besar dengan visi bisnis global menganggap hal itu bukanlah ancaman mengerikan. Bagi mereka kesepakatan MEA 2015 justru merupakan peluang untuk menunjukkan jati diri. Tak pelak, produk-produk properti berkelas internasional pun mulai disiapkan. Ciputra Property, misalnya, jauh-jauh hari sudah merancang sejumlah berwawasan global sebagai antisipasi naiknya kebutuhan properti pascapemberlakuan pasar bebas di negara-negara ASEAN tersebut.

Pada edisi ini, secara khusus kami menampilkan upaya PT Ciputra Property Tbk dalam menangkap peluang pasar bebas melalui pengembangan Ciputra Internasional, senta bisnis terpadu di Puri, Jakarta Barat. Megaproyek ini disebut-sebut sebagai pemicu pembangunan Central Business District (CBD) baru di luar kawasan Sudirman dan Kuningan, Jakarta Selatan. Tak tanggung-tanggung, nilai total proyek baru besutan Ciputra Group inimencapai Rp5 triliun.

Banyak informasi menarik dari pengembangan Ciputra Internasional sengaja kami sajikan untuk pembaca tercinta, mulai dari konsep pengembangan, strategi pemasaran, hingga antisipasi perubahan pasar.

Satu yang cukup menginspirasi, bahwa pengembangan properti dengan brand global adalah langkah tepat mengantisipasi perubahan iklim bisnis. Ibarat orang bepergian, developer ini sudah sedia payung sebelum hujan turun. Sebelum permintaan dari mancanegara benar-benar datang, Ciputra Property sudah menawarkan Ciputra Internasional bagi pemenuhan kebutuhan pasar properti asing. Selamat membaca.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini