Propertynbak.com – Bank Indonesia (BI) memprediksi akan terjadi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada diantara 4,7% hingga 5,5% pada tahun 2024. Meskipun tantangan global saat ini masih besar, tetapi dengan adanya pemilu yang akan berlangsung di 2024 akan menjadi tenaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan.
“Bank Indonesia memperkirakan di 2024 pertumbuhan ekonominya ada pada kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, itu tentang pemilu,” ujar Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengutip dari liputan 6.
Aida mengatakan, dengan adanya pesta demokrasi pemilu akan memberikan dampak positif kepada perekonomian nasional. Seperti meningkatnya konsumsi pemerintah maupun sektor swasta. “Pemilu tentunya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dari mana dia? salurannya dari konsumsi pemerintah maupun konsumsi swasta,” katanya.
Baca Juga : Industri Material Rantai Pasok Pertumbuhan Ekonomi Dimasa Pandemi
Walau begitu, besar dampak terhadap konsumsi pemerintah atau swasta tergantung pada putararan pemilu. Menurut perhitungan Aida, jika pemilu berlangsung dalam 2 putaran maka akan menyumbang 0,6% terhadap sektor konsumsi. “Kalau 2 putaran mungkin dia (pemilu) bisa 0,6 persen terhadap konsumsi bukan terhadap PDB,” katanya.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 juga dapat terdorong oleh tetap terjaganya keyakinan konsumen sejalan dengan terjaganya laju inflasi. Selanjutnya berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di berbagai wilayah Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di tahun 2023 di prakirakan berada di kisaran 4,5% sampai 5,3%. Proyeksi ini pegang kuat oleh sektor konsumsi rumah tangga dan meningkatnya investasi ditengah turunnya konsumsi pemerintah dan kinerja ekspor.
Bank Indonesia kedepannya akan berkomitmen untuk memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial. Stimulus ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi untuk lebih tinggi, terkhusus dari sisi permintaan.
Proyek Ekonomi Indonesia di 2024
Menghitung hari menuju 2024, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengeluarkan realisasi dan juga outlook ekonomi dan bisnis nasional. Secara makro, APINDO melihat kondisi ekonomi Indonesia saat ini relative resilien ditengah ketidakpastian global. Para pengusaha memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2023 akan bertahan dikisaran 5%.
Ketua Umum APINDO Shinta Widjadja Kamdani memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di antara 4,8% hingga 5,3%. “Proyeksi rentang pertumbuhan terendah yang melemah di bawah level 5% disebabkan faktor perlambatan ekonomi global akibat situasi geopolitik, inflasi, dan suku bunga yang masih tinggi,” kata Shinta.
Baca Juga : Grant Thornton : Pertumbuhan Ekonomi 2023 Cukup Positif
Ia menambahkan, bahwa suku bunga kredit di Indonesia juga memiliki pengaruh bagi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, sejalan dengan meningkatnya biaya operasional pelaku usaha.
Shinta juga menyampaikan bahwa tahun depan, sektor dengan kontribusi PDB terbesar (leading sectors) akan kembali didominasi oleh sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi. “Setiap konstruksi tersebut diproyeksikan akan menguasai lebih dari 10% porsi distribusi dalam PDB tahun 2024,” jelas Shinta.
Adapun, sektor manufaktur juga masih akan terus berada di level ekspansif, sedangkan transportasi dan pergudangan, sektor akomodasi makan-minum akan menjadi sektor dengan laju pertumbuhan terpesat.
Sementara sektor pariwisata diprediksi dapat merealisasikan target untuk berkontribusi sebanyak 4,5% dari PDB nasional seiring dengan peningkatan mobilitas kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara. (Nabilla Chika Putri)