Propertynbank.com – Colliers Indonesia memprediksi, harga sewa mal diperkirakan akan mengalami kenaikan tahun ini. Hal ini disebabkan oleh kelelahan pengelola yang telah menghadapi tantangan berat pasca pandemi COVID-19.
Sebagaimana diketahui, mall merupakan kawasan bisnis yang menjadi pusat kegiatan perdagangan dan hiburan. Berlokasi strategis di pusat kota, mal bukan sekadar bangunan bertingkat dengan sejumlah toko, tetapi lebih merupakan pusat bisnis yang mengemban peran penting dalam kegiatan perdagangan dan hiburan.
Dengan berbagai fasilitas dan layanan yang ditawarkan, mal tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga menjadi pusat aktivitas ekonomi dan hiburan yang tak terelakkan.
Baca Juga : 30 Tahun Metropolitan Mall Bekasi Tetap Rangkul Semua Generasi
Colliers mengemukakan rencana kenaikan harga sewa mal di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dan Surabaya, Jawa Timur.
Senior Associate Director Colliers Ferry Salanto mengatakan rata-rata tarif dasar sewa tenant atau gerai di mal Jakarta pada kuartal IV 2023 sebesar Rp563 ribu. Sedangkan di kawasan Bodetabek disewakan senilai Rp388 ribu pada rentang waktu yang sama.
“Untuk di tarif sewa memang kalau kita di lihat di sini, walaupun sudah ada kenaikan, tapi sebenarnya kenaikan itu tercerminnya di mal-mal kelas atas. Dan secara rata-rata belum keliatan, yang jelas ini adalah tarif dasar, tapi tarif transaksi atau diskonnya lebih rendah dari sebelum masa pandemi,” katanya mengenai harga sewa mal.
Dikatakan Ferry, ada beberapa mal yang kemungkinan dia akan terus menyesuaikan tarif sewa. “Kami perkirakan di tahun ini tarif sewa akan naik, walaupun naiknya tidak terlalu banyak,” tambah Ferry.
Situasi serupa juga terjadi di Surabaya. Ferry menyampaikan bahwa harga sewa mal dan tarif dasar lahan mal di kota ini rata-rata kini mencapai Rp445 ribu per meter persegi.
Baca Juga : Hadirkan Tenant Ternama, ASRI Targetkan Mall Menara Jakarta Mulai Beroperasi Desember 2024
Menurut data Colliers, beberapa mal di Surabaya telah mengindikasikan rencana untuk meningkatkan tarif sewa. Salah satu alasan di balik kenaikan tarif tersebut adalah tingkat hunian dan lalu lintas pengunjung di mal tersebut.
“Secara umum, pengelola mal ini merasa bahwa mereka sudah cukup berkorban selama pandemi, dalam arti lebih fleksibel untuk tempo sewa, negotiable dalam menurunkan tarif sewa. Selama 2 tahun-3 tahun pandemi itu mereka merasa sudah banyak yang dikompromikan,” ungkapnya.
Harga Sewa Mal Baru
Meskipun begitu, Ferry menyarankan kepada para pemilik mal untuk tetap berfokus pada strategi untuk menjaga keberlanjutan pusat perbelanjaan modern di era saat ini. Menurutnya, sebaiknya pemilik mal baru menawarkan tarif kepada penyewa baru setelah traffic pengunjung mencapai tingkat yang memadai.
Baca Juga : Paradise Indonesia dan Bina Nusantara Bangun Pusat Belanja Ikonik mall 23Semarang
Hingga mencapai kuartal IV 2023, tingkat keterisian mal di Jakarta mencapai 74,4 persen, sementara di Jabodetabek mencapai 69,5 persen, dan di Surabaya mencapai 73,1 persen.
Colliers mencatat bahwa beberapa penyewa di mal-mal Jabodetabek, terutama dalam sektor pakaian olahraga, multi brand, aksesoris, kue, dan mainan anak, menunjukkan ekspansi yang cukup signifikan. Sementara itu, di mal-mal Surabaya, sektor food and beverage (FnB) juga mendominasi sejumlah gerai. (Nabilla Chika Putri)