BERITA PROPERTI –PT Intiland Development Tbk menggelar prosesi penutupan atap atau topping off tower kondominium Graha Golf, Surabaya untuk tower 1 dan 2 Graha Golf, Kamis, 25 Oktober 2018 lalu. Prosesi ini dilakukan oleh jajaran manajemen perseroan di kawasan perumahan Graha Famili, Surabaya, Jawa Timur.
Dalam keterangan tertulis, Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland Sinarto Dharmawan mengungkapkan prosesi topping off ini menjadi tahapan penting dari proses pembangunan Graha Golf. Perseroan untuk selanjutnya akan memasuki tahapan penyelesaian fasad bangunan, mekanikal dan elektrikal, serta interior.
“Penutupan atap menjadi momentum penting untuk menumbuhkan keyakinan masyarakat di saat pasar properti kurang menggembirakan, proses pembangunan tetap berjalan. Kita harus yakin pasar properti akan membaik, seiring dengan pulihnya minat beli konsumen, serta rencana stimulus pertumbuhan industri yang akan diterbitkan pemerintah,” kata Sinarto.
Pengembangan proyek Graha Golf menempati total lahan seluas 2,8 hektar. Perseroan mengembangkan proyek ini secara bertahap, meliputi lima tower kondominium, dua tower apartemen servis, townhouse, dan fasilitas ritel pendukung.
BACA JUGA : Intiland Terus Garap Potensi Pasar Surabaya
Pada pengembangan tahap pertama, perseroan membangun dua tower kondominium setinggi 23 lantai di lahan seluas 7.500 meter persegi. Masing-masing tower memiliki 91 unit dengan dua tipe, yaitu tiga kamar tidur dan empat kamar tidur dengan luas bangunan mulai 122 hingga 138 meter persegi.
Sejak diluncurkan tahun 2016, Graha Golf mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat. Dari total dua tower yang diluncurkan, saat ini sudah terjual sebanyak 86% persen. Unit-unit kondominium Graha Golf akan mulai diserahterimakan ke konsumen mulai akhir tahun 2019.
Sinarto menjelaskan bahwa secara umum kondisi pasar properti di Surabaya masih cukup berat, relatif sama dengan kondisi pasar properti nasional. Namun demikian, menurutnya, potensi pertumbuhan pasar properti di kota Surabaya sangat baik.
Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dan menjadi pusat perekonomian dan bisnis untuk kawasan Indonesia bagian timur, perekonomian Surabaya selalu tumbuh positif. Fenomena tersebut diakui mampu memberikan ceruk dan potensi pertumbuhan yang baik bagi sektor properti di Surabaya.
BACA JUGA : Surabaya Bisa Jadi Pilot Project Pembiayaan Mikro
“Kami terus berinovasi untuk memberikan produk-produk properti terbaik bagi masyarakat. Tentu akan selalu ada perubahan minat dan gaya hidup masyarakat, termasuk perubahan kebutuhan terhadap properti. Tugas utama sebagai developer adalah memenuhi kebutuhan tersebut dengan beragam produk properti yang baik dan benar,” kata Sinarto.
Surabaya menjadi salah satu kota penting bagi pertumbuhan bisnis Intiland. Dalam beberapa dekade terakhir, perseroan telah sukses mengembangkan beragam produk properti, seperti kawasan perumahan, apartemen, perkantoran, ritel, hingga kawasan Industri. Mempertimbangkan ceruk tersebut, perseroan akan terus mengembangkan proyek-proyek properti baru di kota Surabaya