Propertynbank : Indonesia Sustainable Procurement Expo 2024, kembali sukses digelar pada tanggal 11-12 Juni 2024, di SMESCO Indonesia. Kolaborasi antara AKEN (Asosiasi Konsultan Ekonomi Nasional) dan Keren Event Organizer, dengan dukungan Kemenko Polhukam, LKPP, Kementerian Ketenagakerjaan, Komnas Perempuan, Prov. DKI Jakarta, dan Kab. Bangka Tengah menandai pentingnya upaya bersama untuk menghadirkan solusi inovatif dalam sektor pengadaan di Indonesia.
ISPE 2024 merupakan pameran pengadaan pertama dan terbesar di Indonesia. Tidak hanya itu, ISPE juga hadir sebagai platform penting bagi para pemangku kepentingan dalam industri pengadaan untuk bertukar gagasan, mengeksplorasi peluang, dan mengukuhkan komitmen terhadap pengadaan yang berkelanjutan.
Mengusung tema “Implementasi Pengadaan Berkelanjutan Melalui Efektifitas Penggunaan Produk Dalam Negeri, Pemberdayaan UMKM, dan Digitalisasi Pengadaan”, ISPE 2024 menggarisbawahi pentingnya menjaga keberlanjutan dalam setiap aspek pengadaan barang dan jasa.
ISPE Expo 2024 yang digelar selama dua hari, berhasil menggaet lebih dari 1600 peserta yang terdiri dari berbagai instansi pemerintah pusat dan daerah. Lebih dari 21 kementerian, 24 Pemerintah Provinsi, 30 Pemerintah Kabupaten, 23 Pemerintah Kota, 26 Dinas Pemerintah Provinsi, 6 Dinas Pemerintah Kabupaten, 34 Dinas Pemerintah Kota, dan sejumlah perusahaan swasta, universitas, sekolah, puskesmas, serta rumah sakit turut menyemarakkan acara ini dengan kehadiran mereka.
ISPE 2024 dibuka langsung oleh Kepala LKPP, Dr. Hendrar Prihadi, yang didampingi oleh para pemimpin industri pengadaan ternama seperti Sutardi (Ketua Umum AKEN), Arifin Abdul Majid (Ketua Umum APDESI), dan Budi Joyo Santoso (Anggota KPPU).
“Bahwa ada nilai-nilai khusus atau nilai-nilai yang menjadi prioritas pada saat kemudian produk-produk yang akan dibeli oleh pejabat pengadaan itu mempunyai aspek keberlanjutan” ujar Hendrar Prihadi saat membuka ISPE 2024.
Lebih jauh dikatakan Hendrar Prihadi, LKPP meyakini kunci keberhasilan dalam mendorong terwujudnya hasil positif ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak. “ISPE 2024 ini menjadi momentum bagi kita bersama untuk menyamakan sudut pandang tentang kepentingan aspek-aspek berkelanjutan dalam pengadaan barang/jasa di Republik Indonesia” imbuhnya.
Ajang Membangun Mitra Kerjasama
Ajang ISPE Expo 2024 menjadi ajang pertemuan antara sektor swasta dan pemerintah. Pertemuan ini kerap dianggap sebagai langkah penting dalam membangun kemitraan yang kuat untuk kemajuan bersama,
ISPE hadir dengan sesi Business Matching yang diadakan eksklusif untuk 8 perusahaan penyedia dengan lebih dari 80 partisipan dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, puskesmas, dan lain sebagainya.
Business Matching di ISPE 2024 menjadi momen yang penting bagi pelaku bisnis dan pemerintah untuk berinteraksi langsung, berbagi gagasan, dan menjalin kemitraan yang saling menguntungkan.
Pada Sesi seminar di hari pertama dibuka dengan topik “Dialog Adaptasi Pemutakhiran Sistem E-Katalog 6.0 untuk Pejabat Fungsional Pengadaan Barang dan Jasa serta Perusahaan Penyedia” dibawakan langsung oleh Patria Susantosa, Plt. Deputi Bidang Transformasi Pengadaan Digital LKPP.
Dilanjutkan dengan sesi kedua yaitu “Digitalisasi Pengadaan untuk Pemerintah Desa, Daerah Kepulauan, dan Pesisir, Kabupaten, Kota, dan Provinsi Melalui Katalog Elektronik 6.0” dengan pembicara Yulianto Prihhandoyo, Direktur Pasar Digital Pengadaan LKPP dan Anita Carollin, Analis Kebijakan Muda, LKPP hadir untuk melengkapi pengetahuan baru mengenai cara digitalisasi pengadaan di berbagai daerah.
Di Hari kedua, ISPE kembali menghadirkan seminar dengan topik “Mitigasi Permasalahan Hukum dan Audit Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Tahun 2024” diisi oleh Alexander Marwata, Wakil Ketua KPK, Setya Budi Arijanta Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah, LKPP, dan Dr. Richo Andi Wibowo, Dosen FH UGM.
“Mari kita kawal PBJ kita mudah-mudahan e-katalog itu tidak mencoba-coba mengakali, jadi bertindaklah selaku vendor-vendor yang jujur untuk menghindari korupsi” ujar Alexander.
Lalu dilanjutkan dengan seminar yang membahas “Strategi Memaksimalkan Pengadaan Alat Pendidikan dan Produk Dalam Negeri Pada Perguruan Tinggi dan Sekolah di Indonesia” dengan pembicara Mahardi Tunggul Wicaksono dari Kementerian Perindustrian dan Siti Aisyah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Tidak hanya itu, ISPE juga menghadirkan para expert pengadaan dalam International Symposium diisi oleh Rowena Candice M. Ruiz (Government Procurement Policy Board, Philippines), Iwan Herniwan (Sekretaris Utama LKPP), Sonny Sumarsono (Ketua Umum IAPI), dan Samsul (Senior Procurement Specialist in Banjar Regency, South Kalimantan).
“I wanted to emphasize three things in implementing policies for green public procurement, sustainable public procurement. First, make a clear policy that’s very important, Second processes and advances or scale the system and everything, and last is action plan” ujar Mrs Rowena mengenai beberapa hal yang penting untuk mengimplementasikan pengadaan berkelanjutan.
Sustainability atau keberlanjutan kini telah menjadi sebuah konsep yang mengacu pada kemampuan suatu sistem (baik itu lingkungan, ekonomi, sosial, atau kombinasi dari ketiganya) untuk bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Konsep keberlanjutan ini juga sudah mulai diterapkan pada beberapa aspek dalam pemerintahan, salah satunya adalah pengadaan baik berupa barang atau jasa dengan tujuan untuk memberikan nilai manfaat ekonomis.