Berita Properti – Perusahaan properti yang berbasis di Kota Surabaya, PT Pakuwon Jati tbk, kembali membukukan laba komprehensif di kuartal III 2018 sebesar Rp2 triliun. Jumlah tersebut, naik 30% dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp1,53 triliun.
Perolehan laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan bersih di kuartal III 2018 yang tercatat sebesar Rp5,23 trilun. Nilai tersebut meningkat 19% ketimbang periode yang sama dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp4,4 triliun.
Minarto Basuki, Direktur dan Corporate Secretary Pakuwon Jati dalam keterangan pers yang diterima property&bank Senin (29/10) menyatakan,” diluar penyesuaian atas kurs mata uang asing dan penalti atas penebusan utang obligasi, laba komprehensif PWON tumbuh 34% dibandingkan tahun lalu,”
Satu hal yang paling mencolok di periode ini, tambahnya, yakni adanya catatan kerugian kurs sebesar Rp284 miliar. Kerugian ini naik mencapai 1.944% dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat hanya sebesar Rp14 miliar.
Dalam keterangan pers tersebut, Minarto menjelaskan komposisi pendapatan tahun 2018 ini sendiri terdiri atas 49% recurring revenue dan 51% development revenue. Hal ini menurutnya konsisten dengan strategi Perseroan untuk tumbuh dengan komposisi pendapatan yang berimbang antara recurring dan development revenue.
Recurring revenue Perseroan tahun 2018 mencapai Rp 2.562 miliar naik 19,1% dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp 2.151 miliar, ditunjang antara lain kenaikan pendapatan dari pusat perbelanjaan Pakuwon Mall tahap 2 dan 3 yang telah dibuka Februari 2017 dan Tunjungan Plaza Mall tahap 6 yang dibuka September 2017 serta tambahan dari pusat-pusat perbelanjaan ritel dan hotel-hotel existing Perseroan.
Development revenue Perseroan tahun 2018 mencapai Rp 2.666 miliar naik 18,9% dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp 2.243 miliar, karena pengakuan pendapatan dari apartemen Anderson Pakuwon Mall Phase 4 serta penjualan rumah di Pakuwon City Surabaya.
Pengeluaran belanja modal tahun 2018 yang telah dikucurkan oleh Perseroan mencapai Rp 1.540 miliar untuk membiayai proyek-proyek konstruksi Kota Kasablanka Tahap 2, Tunjungan Plaza 6, dan Pakuwon Mall extension serta pembebasan tanah.
Recurring revenue Perseroan tahun 2018 mencapai Rp 2.5 miliar naik 19 % dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp 2.15 miliar, ditunjang antara lain kenaikan pendapatan dari pusat perbelanjaan Pakuwon Mall tahap 2 dan 3 yang telah dibuka Februari 2017 dan Tunjungan Plaza Mall tahap 6 yang dibuka September 2017 serta tambahan dari pusat-pusat perbelanjaan ritel dan hotel-hotel existing Perseroan.
Development revenue Perseroan tahun 2018 mencapai Rp 2.66 miliar naik 18,9% dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp 2.24 miliar, karena pengakuan pendapatan dari apartemen Anderson Pakuwon Mall Phase 4 serta penjualan rumah di Pakuwon City Surabaya.
“untuk Pengeluaran belanja modal tahun 2018 yang telah dikucurkan oleh Perseroan mencapai Rp 1.540 miliar untuk membiayai proyek-proyek konstruksi Kota Kasablanka Tahap 2, Tunjungan Plaza 6, dan Pakuwon Mall extension serta pembebasan tanah,”ujarnya.
Basis Pertumbuhan 2019 Recurring revenue terutama dari pusat perbelanjaan ritel, disebutkan Minarto, masih akan ada tambahan pendapatan di tahun 2019. Direncanakan 2 hotel di Pakuwon Mall akan beroperasi di tahun 2019.
“Development revenue PWON juga akan terus tumbuh dengan pengakuan pendapatan atas penjualan apartemen baru di Superblok Pakuwon Mall ( Anderson, Benson serta La Viz) dan apartemen baru di EastCoast Mansion yaitu Amor,”ujarnya.