Property & Bank

Latih Generasi Muda Tinggal di Hunian Vertikal, Dibangun Rusun Mahasiswa di NTT

Rusunawa Universitas Padjadjaran
Rusunawa Universitas Padjadjaran senilai Rp 15,7 Milyar siap digunakan

PROPERTI – Pembangunan rumah susun untuk mahasiswa tidak hanya dibangun Kementerian PUPR di daerah kota-kota besar saja, tapi juga merata ke seluruh wilayah pelosok Indonesia seperti di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Hal tersebut dilaksanakan Kementerian PUPR sebagai upaya pemerataan pembangunan serta melatih para generasi muda Indonesia untuk belajar tinggal di hunian vertikal.

“Kami akan terus mendorong pembangunan hunian vertikal bagi generasi muda seperti mahasiswa di perguruan tinggi yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan Rusun mahasiswa tidak hanya di kota-kota besar saja tapi juga merata agar hasil pembangunan bisa dirasakan manfaatnya,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid di Jakarta beberapa waktu lalu.

[irp]

Untuk melaksanakan pembangunan Rusun di Provinsi NTT, Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Wilayah Nusa Tenggara II melaksanakan  groundbreaking Pembangunan Rumah Susun Universitas Kevikepan Borong Diosis Ruteng yang berada di Kabupaten Manggarai Timur.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, Sekda Manggarai Timur Ir. Boni Hasudungan Siregar, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Manggarai Timur Jeremias Dupa dan Bernadus Nuel serta  Uskup Ruteng Bapa Siprianus Hormat dan Kepala Seksi Wilayah II Herman Ropa Rohi bersama PPK Rusun & Rusus Thobias Ressie.

[irp]

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Wilayah Nusa Tenggara II, Yublina Dila Bunga menyampaikan bahwa pihaknya siap berkoordinasi dengan pimpinan daerah untuk menampung aspirasi berbagai termasuk membangun Rusun untuk perguruan tinggi sebagai tempat tinggal mahasiswa.

“Kami akan berupaya membangun Rusun yang berkualitas baik di NTT. Kami harap mahasiswa bisa lebih semangat belajar menuntut ilmu sehingga bisa memajukan daerah ini di masa depan,” katanya.

Berdasarkan data yang ada, Rumah Susun Universitas Kevikepan Borong Diosis Ruteng yang dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 3.000 meter persegi. Pembangunannya akan dilaksasanakn dalam dua tahap yakni tahap pertama di tahun 2020 ini akan menitikberatkan pada struktur bangunan dan tahap kedua akan dilanjutkan dengan pekerjaan arsitektur di tahun anggaran 2021.

[irp]

Rusun yang dibangun di Jalan Diponegoro Gololada, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong tersebut terdiri dari satu tower  dan memiliki ketinggian tiga lantai. Jumlah unit huniannya sebanyak 43 unit dengan tipe 24.

Kementerian PUPR dalam proses pembangunannya ini kedepan akan mencoba untuk memberikan kesan ciri khas kedaerahan seperti ornamen – ornamen yang memiliki nilai strategis keagaamaan sesuai permohonan pengguna.

“Jika sudah selesai pembangunannya setidaknya Rusun ini dapat menampung sebanyak 172 orang mahasiswa. Kami juga akan melengkapi  bangunan ini dengan fasilitas meubeler seperti tempat tidur, lemari serta meja dan kursi,” terangnya.

[irp]

Kepala Lembaga sekaligus calon pengelola Rumah Susun Universitas Kevikepan Borong Diosis Ruteng, Romo Simon mengatakan bahwa pembangunan Rusun ini telah melalui perjuangan yang cukup panjang. Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk  mengelola bangunan ini sebaik-baiknya sehingga dapat menjadikan Rusun ini sebagai pusat pendidikan dan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan bagi masyarakat setempat. “Kami siap mengelola Rusun ini dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Manggara Timur, Agas Andreas dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas dibangunnya Rusun Kevikepan ini karena dengan demikian telah menunjukkan bahwa ada pertumbuhan dan pembangunan infrastruktur di Kota Borong. “Terimakasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun Rusun bagi mahasiswa kami di Universitas Kevikepan ini. Kami  Rusun ini akan bermanfaat untuk perkembangan wilayah ini,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *