Propertynbank : Kuartal pertama 2024 ini, tampaknya belum ada peningkatan aktivitas wisatawan yang signifikan dan juga sektor properti, khususnya apartemen sewa dan hotel. Pesta demokrasi yang berlangsung pada februari 2024 lalu, turut memengaruhi sentiment pasar yang menyebabkan perlambatan sementara dalam aktivitas penyewaan.
Meski demikian, dengan pembukaan apartemen servis Park Royal Serviced Suites pada kuartal pertama tahun 2024 menandai ekspansi grup Pan Pacific ke pasar Jakarta.
Hendra Hartono, CEO dan Co-Founder Leads Property, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, mengungkapkan dengan pembukaan apartemen servis Park Royal Serviced Suites pada kuartal pertama tahun 2024 menambah pasokan apartemen sewa di Jakarta sehingga meningkat menjadi 10.232 unit pada akhir kuartal pertama.
Baca Juga : Survei Harga Properti Residensial BI, 75% Lewat KPR
Dari segi lokasi, Hendra mengatakan bahwa hampir separuh dari pasokan total apartemen sewa di jakarta berada di area CBD. Mengingat daerah tersebut menawarkan konektivitas serta kemudahan akses ke pusat-pusat komersia.
Selain itu tambahnya, apartemen sewa di Jakarta juga terkonsentrasi di kawasan ekspatriat di CBD dan Selatan Jakarta seperti Kemang, Cilandak dan Pondok Indah yang menawarkan infrastruktur dan fasilitas yang baik.
Namun demikian, aktivitas penyewaan di daerah tersebut cenderung lebih rendah menyusul berakhirnya kontrak sewa dari tahun sebelum. Meskipun demikian, permintaan masih didukung oleh tamu korporat yang mencari akomodasi jangka pendek, dan juga aktivitas MICE oleh korporat maupun pemerintah sebelum periode libur panjang Idul Fitri.
Baca Juga : Ditata Sejak Tahun 2020, Kawasan Pantai Malalayang dan Bunaken Siap Terima Wisatawan
“Permintaan yang stagnan pada awal kuartal ini memberikan tekanan pada tingkat okupansi, yang turun menjadi 60.85% pada Q1 2024, atau turun sebesar 2,6 poin dibanding kuartal sebelumnya,”terang Hendra.
Sementara dari sisi harga, periode awal tahun dimanfaatkan pemilik properti untuk melakukan penyesuaian harga sewa terutama untuk properti-properti dengan tingkat keterisian yang tinggi. Namun, permintaan yang cenderung lesu pada kuartal pertama ini memaksa beberapa para pemilik properti untuk menunda kenaikan harga atau bahkan menawarkan tarif lebih rendah dari tahun sebelumnya untuk menarik penyewa di kondisi pasar yang kompetitif agar dapat bersaing dengan proyek-proyek baru yang masuk ke pasar.
“Secara keseluruhan, tarif sewa rata-rata untuk apartemen sewa di Jakarta pada Q1 2024 berada di USD 20.90 per meter persegi perbulan, atau naik sebesar 0,4 persen dibanding kuartal sebelumnya,”ujarnya.
Baca Juga : Pemilu Satu Putaran Lebih Menguntungkan Bagi Properti
Untuk prospek kedepan, pasar mengantisipasi pasokan tambahan dalam beberapa tahun mendatang, di mana setidaknya 891 unit dijadwalkan akan masuk ke pasar hingga akhir tahun 2025.
“Adanya lonjakan jumlah pasokan ini mencerminkan minat yang masih tinggi dari pengembang untuk memenuhi kebutuhan akomodasi sewa di Jakarta, namun penambahan jumlah unit dapat menimbulkan persaingan ketat antara pemilik properti sehingga mendorong perlunya strategi skema harga yang menarik bagi penyewa,”kilahnya lagi.
Pasokan Wisatawan
Sementara itu, perkembangan perhotelan, pada kuartal 1 2024 terdapat pasokan baru yang diluncurkan. Penambahan pasokan diterima dari dua hotel baru di daerah Jakarta Pusat, yaitu The Ibis Jakarta Raden Saleh sebanyak 105 kamar dan Ashley Hotel Tugu Tani sebanyak 80 kamar. Dengan demikian total pasokan hotel Bintang 3 ke-atas di Jakarta tercatat di sebanyak 56.180 kamar.
“jadi bisa dikatakan pasokan hotel di Jakarta tetap terkonsentrasi di wilayah Jakarta Pusat dan CBD Jakarta, dengan total sebesar 58% dari total pasokan. Di tahun 2024, juga diprediksi akan ada beberapa penambahan hotel baru yang akan beroperasi, antara lain adalah Pan Pacific Jakarta, 25Hours the Oddbird Jakarta, dan Park Royal Hotel Jakarta,”tuturnya.
Apalagi, selama bulan pertama kuartal I tahun 2024, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia tercatat sebanyak 927.744 pengunjung, naik 16,1% secara tahunan.
Baca Juga : Pemilu 2024 Tinggal Menghitung Hari, Apa Dampaknya Bagi Industri Properti?
Hal ini terus membuktikan bahwa pasar pariwisata berada pada jalur pemulihan. Wisatawan asal Tiongkok Daratan masih menjadi warga negara asing terbanyak yang berkunjung ke Indonesia pada awal tahun ini, tercatat 81.691 pengunjung masuk ke Indonesia. Sementara wisatawan atau warga negara lain yang dekat dengan Indonesia seperti Malaysia dan Singapura juga tercatat yang mendominasi.
Leads Property melihat kondisi ini yang menjadi sentimen positif terhadap perkembangan jumlah wisatawan dan industri hotel di Jakarta. “Kami memperkirakan akan terjadi sedikit peningkatan pada tingkat hunian dan tarif harian seiring juga dengan pemulihan pasar hotel. Acara-acara pemerintah dan perusahaan diharapkan menjadi pendorong utama kinerja sektor perhotelan di periode-periode mendatang,” pungkasnya.