FIGUR – Dalam beberapa tahun terakhir, industri properti khususnya sektor perkantoran terjadi perlambatan bahkan cenderung mengalami penurunan. Sejumlah perusahaan yang sebelumnya berkantor di gedung-gedung, memilih untuk pindah dari kawasan CBD dalam rangka efisiensi dan efektifitas. Hal ini mendorong tidak seimbangnya supply dan demand untuk sektor perkantoran.
Namun, bagi Dessy Ika yang sudah melakoni karir selama 18 tahun di industri properti, sektor perkantoran masih menjadi bisnis yang prospektif. Dengan segala kemampuan dan pengalaman yang ia miliki, dirinya tetap optimis sektor perkantoran akan tetap menguntungkan untuk terus dikembangkan. Kuncinya dengan terus memaintain klien yang sudah ada.
[irp]
“Saya harus terus menjalin hubungan baik dengan pihak gedung, tenant dan klien yang selama ini dikelola. Disitulah fungsi dan tugas konsultan, memberikan masukan dan informasi kepada perusahaan yang mencari ruang-ruang di gedung perkantoran yang dikembangkan oleh developer atau pemilik gedung,” ujar Dessy .
Menurut wanita cantik yang sempat menekuni dunia modelling dan sinetron ini, gencarnya pembangunan infrastruktur saat ini, memberikan dampak yang sangat positif kepada sektor perkantoran. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam proyek-proyek pengembangan infrastruktur itu, khususnya dari luar negeri, pasti membutuhkan ruang kantor.
Optimisme Dessy terhadap sektor perkantoran baik sewa menyewa ruang kantor maupun Strata Title yang akan kembali tumbuh, menjadi modal utama dia mengelola Divisi Perkantoran di NAI Indonesia, Perusahaan konsultan asal Amerika yang dia rintis sejak NAI Indonesia berdiri di Indonesia. Sejumlah gedung perkantoran di lokasi-lokasi premium di Jakarta, ia kelola dengan baik hingga saat ini.
[irp]
Bagi Dessy, sektor perkantoran sudah menjadi bidang yang sangat melekat pada dirinya. Dessy pernah merasakan bagaimana jaman keemasan sektor ini beberapa tahun lalu. Ia sempat menyandang sebagai the best sales karena kepiawaiannya dalam memasarkan unit-unit di gedung perkantoran. Bahkan, ia pernah memberikan kontribusi pendapatan hingga Rp 12 miliarpertahun selama 3 tahun berturut-turut.
Karir wanita yang hobinya shooping dan travelling ini di dunia properti dimulai saat ia bergabung dengan PT. Metropolitan Land sebagai Marketing di perumahan Menteng Metropolitan dan Metland Tambun. Di perusahaan pengembang itu, Dessy belajar banyak bagaimana memasarkan properti.
Pada tahun 2000, ia kemudian berlabuh di perusahaan pengembang PT. Jakarta Land Management. Disinilah ia memulai profesi sebagai konsultan. Dessy ikut memasarkan unit-unit gedung perkantoran WTC. Selama tujuh tahun di Jakarta Land Management , Dessy menunjukkan prestasinya hingga mampu menduduki posisi Manager Marketing.
[irp]
Tahun 2007, Coldwell Banker Commercial tertarik dengan kemampuan Dessy dan merekrutnya menjadi salah seorang tenaga konsultan utama. Selama tiga tahun bergabung, Dessy mampu menduduki posisi sebagai Vice President. Dan pada tahun 2011, ia memutuskan bergabung dengan NAI Indonesia yang memberikan tantangan baru baginya.
“Saya ingin tetap berkarir di NAI dan terus berupaya untuk membuatnya jadi lebih besar. Tahun 2017 ini kami menargetkan keuntungan mencapai Rp 15 Miliar dari divisi perkantoran,” tutup Dessy.