Property & Bank

Perlahan Terus Menggeliat, Giliran Saham Properti Mulai Menghijau

pasar modal
Aktifitas di pasar modal, poto by monitor.co.id

EMITEN – Saham-saham di sektor properti berhasil menghijau pada perdagangan pada Selasa (17/11/2020), mengekor Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) yang terbang 0,99% hari ini. Diketahui, sentimen untuk pasar modal tengah positif, paska muncul kabar kesuksesan vaksin covid-19, Moderna, yang ampuh hingga 94% tanpa efek samping yang berbahaya.

Sektor properti akhirnya perlahan kini menghijau, usai menjadi salah satu sektor yang terpukul paling keras oleh pandemi. Dengan adanya harapan akan hidup normal kembali, maka investor mulai masuk ke saham-saham properti sehingga harganya mulai merangkak naik. Dari 7 emiten properti dengan kapitalisasi pasar mumpuni dan likuiditas yang baik, lima diantaranya berhasil menghijau, satu stagnan, dan hanya satu yang terkoreksi.

[irp]

Kenaikan pada Selasa (17/11/2020), dipimpin PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI), yang berhasil terbang 8,38% ke level harga Rp 194/unit. ASRI berhasil melesat, karena adanya sentimen tambahan yakni ASRI merampungkan restrukturisasi global bond, sehingga terhindar dari bahaya gagal bayar.

Selain ASRI, perusahaan properti lain yang ikut menghijau, adalah saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang naik 2,58% ke level Rp 795/unit. Lalu, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 2,27% yang masih stagnan di level Rp 135/unit.  Saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 1,46% ke harga Rp 488/unit, dan saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 1,11% ke harga Rp 901/unit. Sedangkan koreksi hanya dibukukan oleh emiten grup Sinarmas PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), yang terkoreksi 0,92% ke level Rp 1.080/unit.

[irp]

IHSG ditutup menguat +35 poin (+0.64%) pada level 5,530 Sektor infrastruktur dan konsumer masing-masing mencatatkan kenaikan +27 poin (+3.06%) dan +32 poin (+1.74%), yang menjadi kontributor terbesar bagi penguatan indeks harga saham gabungan hari ini. Sementara itu, investor asing membukukan pembelian bersih ( foreign net buy)  sebesar 758.2 miliar di pasar reguler. (Artha Tidar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini