INSPIRASI – Universitas Tarumanagara (Untar) mengadakan Untar Entrepreneurship Day (UED) dengan tema “The Next Level of Creativepreneur” secara hybrid (daring dan luring), Kamis (3/6).
Tujuan diselenggarakannya UED, jelas Ketua Pelaksana UED Tri Sutrisno, S.Si, M.Sc., adalah untuk membangkitkan semangat mahasiswa menjadi entrepreneur yang kreatif. Kegiatan tersebut, kata dia, merupakan bentuk pendampingan kewirausahaan mahasiswa, memberikan wawasan kepada mahasiswa Untar secara real dengan berbagi pengalaman bersama para wirausahawan sukses.
Rektor Untar, Prof. Dr. Ir Agustinus Purna Irawan mengatakan, setiap keluarga besar Untar melakukan kegiatan entrepreneurship. “Dosen, mahasiswa dan semuanya harus melakukan banyak kegiatan berkontribusi pada bidang entrepreneurship sebagai salah satu value Untar. Hal ini penting dalam membangun keunggulan perguruan tinggi,” ujarnya.
CEO dan Founder VIVERE Group Ir. Dedy Rochimat, M.M. yang menyampaikan materinyanya mengatakan, sebagai seorang entrepreneur harus selalu berpikir bagaimana caranya memberikan pelayanan dan produk terbaik, memiliki profesionalitas, komitmen dan integritas yang tinggi agar usaha dapat bertahan dalam situasi apapun.
[irp]
“Bisnis berskala kecil juga perlu memiliki kemahiran manajemen dan sistem di dalamnya. Jika tidak ada sistem, jangan berharap bisnis yang dibangun akan baik dan berkembang. Jangan tunggu hingga sempurna baru memulai, semuanya terus berproses, proseslah yang akan menyempurnakan kita,” ungkap Dedy Rochimat.
Sedangkan Founder dan Managing Partners Helios Capital Hadi Cahyadi, S.E., M.B.A., M.C.L. mengatakan, secara objektif, semua bisnis mempunyai konsentrasi akan profit, namun start-up dilatarbelakangi dengan suatu ide yang baru. Start-up yang dapat menarik perhatian angel investor ialah mereka yang memiliki “impactful business” dengan entrepreneur yang mencintai bisnisnya.
“Dunia mempunyai banyak permasalahan. Dapat mengatasi masalah itulah yang disebut sebagai impactful business,” imbuhnya. Fenomena start-up yang fokus pada ranah food dan beverage saat ini, alumni sekaligus dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untar ini menyarankan Indonesia untuk mulai memikirkan hal-hal yang terkait dengan teknologi agar dapat lebih menarik bagi para angel investor.
[irp]
Sementara itu, CEO dan Founder PT Ucoach Djivasrana Grahasada, Gendro Salim menegaskan, seorang entrepreneur yang baik adalah mereka yang membuat karya yang bermanfaat, salah satunya dengan cara memberitahukan masyarakat luas melalui marketing bukan manipulating yang membuat asumsi-asumsi negatif.
“Entrepreneur perlu berpikir jauh karena ingin karyanya berjangka panjang atau lifetime. Setiap mahasiswa dapat menjadi pengusaha yang terus membuat karya yang berdampak untuk membantu orang banyak. Digital marketing sekarang ini berpindah dari offline ke online, tapi bukan artinya kalian merubah bisnis secara keseluruhan melainkan menambah lini bisnis di era digital ini,” pungkasnya.