Propertynbank.com – Pengguna telepon selular atau telepon genggam terus meningkat dari waktu ke waktu. Tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi dengan jangkauannya yang luas, perangkat pintar ini juga berperan sebagai media pencari informasi, menonton hiburan dan sebagai perangkat pendukung aktifitas penting lainnya.
Menurut survey terbaru dari Google, penggunaan perangkat pintar di Indonesia saat ini sudah mencapai 354 juta perangkat. Itu artinya, jauh melampaui total penduduk Indonesia yang berjumlah 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023 menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Bisa jadi, banyak penduduk di Indonesia yang menggunakan lebih dari satu telepon selular. Tak heran jika Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai negara dengan pasar telepon selular terbesar.
Besarnya pangsa pasar dari pengguna telepon selular ini, menjadi peluang bagi semua sektor industri untuk meningkatkan penjualan, termasuk industri perbankan. Keunggulan dari teknologi yang dimiliki oleh perangkat pintar seperti telepon selular, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin guna mendukung semua jenis kegiatan perbankan, salah satunya digital banking.
Baca Juga : Sasar Keluarga Baru, Bank BTN Gelar Wedding Festival dan Pameran Perumahan
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) Nixon LP Napitupulu mengatakan, kinerja BTN yang terus tumbuh, ditopang penuh oleh transformasi digital banking terutama pada aplikasi BTN Mobile. SuperApp BTN Mobile merupakan aplikasi mobile banking unggulan Bank BTN dalam memberikan kemudahan layanan bagi para nasabahnya.
“BTN ingin terus menciptakan rantai nilai berkelanjutan dalam ekosistem digital, terutama pada core bisnis di bidang KPR. Kami akan terus menambah mitra dan layanan dalam BTN Mobile untuk memudahkan calon nasabah dan nasabah existing kami bertransaksi untuk kebutuhan mereka sehari-hari, termasuk terkait aset rumah mereka,” ujar Nixon beberapa waktu lalu.
Hingga akhir 2023, jumlah pengguna BTN Mobile mencapai 2,7 juta, dengan total transaksi mencapai 235 juta. Perseroan mampu menggaet lebih banyak pengguna BTN Mobile seiring dengan penambahan fitur-fitur baru yang memungkinkan pengguna melakukan lebih banyak transaksi. Melesatnya transaksi di BTN Mobile turut mendongkrak pertumbuhan pendapatan berbasis biaya (fee-based income/FBI) perseroan naik 60,1% menjadi Rp3,2 triliun pada tahun 2023 dari tahun sebelumnya sebesar Rp2 triliun.
Penyempurnaan Layanan Melalui BTN Mobile
Saat pertama kali diluncurkan, BTN Mobile diperkenalkan sebagai salah satu perwujudan BTN dalam menyediakan layanan aplikasi dari hulu ke hilir. BTN Mobile hadir sebagai aplikasi yang memiliki beragam fitur yang mempermudah nasabah dalam satu aplikasi. BTN Mobile juga terhubung dengan Ekosistem BTN, yang mana melalui satu aplikasi BTN Mobile nasabah dapat mengakses berbagai solusi digital lainya seperti BTN Properti, virtual branch, dan e-mitra.
Untuk memberikan kenyamanan kepada penggunanya, tampilan BTN Mobile didesain sangat modern dengan fitur yang lebih lengkap dan memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Salah satu fitur unggalannya yakni online open account, split bill, Autodebit, BTN ekosistem yang menghubungkan ke layanan digital channel Bank BTN lainnya, dan cashflow tracker.
Baca Juga : Tumbuh 15%, Laba BTN Tahun 2023 Tembus Rp3,5 Triliun
Agar pengguna BTN Mobile terus meningkat dan pada akhirnya juga meningkatkan kinerja Bank BTN, maka program ini akan terus diperkaya dengan konten dan fitur bermanfaat seperti, menjalin kerjasama dengan berbagai mitra strategis untuk memudahkan nasabah melakukan pembayaran secara instant di BTN Mobile, serta menjalankan Promo transaksi echannel yang secara regular dan promo thematic.
Hadirnya SuperApp BTN Mobile akan membuat Bank BTN memiliki pelayanan yang lebih baik berkat pemanfaatan teknologi digital. Saat ini Bank BTN sudah memiliki ekosistem perumahan, sehingga melalui kekuatan BTN Mobile, mampu mengkombinasi kekuatan teknologi dan kekuatan ekosistem perumahan.
Sebagaimana diketahui, lebih dari 90 persen portofolio kredit Bank BTN berupa kredit perumahan, dimana Bank BTN memiliki keunggulan kompetitif di sektor pembiayaan rumah. Bank BTN telah menguasai sekitar 40% market share KPR secara nasional dan menggerakkan 181 sub-sektor ekonomi dan lebih dari 7.000 pengembang perumahan telah bermitra dengan Bank BTN hingga kini.
Sementara di sektor KPR subsidi, Bank BTN mendominasi sebesar 83% dan menjadi kontributor utama untuk program perumahan rakyat. Dalam dua tahun ke depan, Bank BTN berharap dapat membiayai 1 juta rumah subsidi. Dengan kekuatan ini, Bank BTN mendukung upaya pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat berpenghasilan rendah.