Property & Bank

Gen Z Sulit Beli Properti, Begini Caranya Agar Mudah Punya Rumah

Gen Z
Foto : Ilustrasi (dok-PnB)

Propertynbank : Meningkatnya kebutuhan akan perumahan tidak sebanding dengan pasokan, sehingga harga rumah kian mahal. Hal in berdampak pada generasi muda yang saat ini memasuki masa produktif atau yang kerap disebut sebagai generasi Z (Gen-Z).

Kondisi ekonomi yang belum stabil, membuat Gen Z ini, harus berpikir ulang untuk membeli properti yang harganya kian sulit di jangkau. Meski mereka bekerja, namun gaji yang diterima tidak mencukupi untuk membayar cicilan rumah dengan bunga tinggi dan tenor yang panjang.

Harga rumah yang tinggi bukanlah satu-satunya penyebab sulitnya generasi muda memiliki rumah baru. Perkembangan gaya hidup juga membuat generasi muda kesulitan memprioritaskan pembelian rumah sebagai aset jangka panjang.

Sebagai contoh, dengan gaji sekitar Rp 7 juta, Generasi Z mungkin akan mengalami kesulitan dalam membeli rumah di pusat kota atau daerah ekonomi utama. Hal ini disebabkan oleh tingginya harga tanah dan lahan yang semakin sempit di daerah tersebut.

Namun demikian, masalahnya saat ini banyak kaum milenial, Gen Z lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan lifestylenya. Seperti membeli mobil, beli elektronik, travelling atau bayar cicilan segala macam, ketibang beli rumah.

Untuk itu, generasi muda seharusnya mengubah persepsi mereka dan mulai memprioritaskan persiapan kebutuhan jangka panjang dengan memiliki sebuah rumah.

Dari berbagai literasi dari sejumlah media, ada banyak faktor yang membuat Gen Z sulit memiliki rumah. Beberapa di antaranya adalah kondisi ekonomi, perubahan dalam struktur pekerjaan, prioritas yang berbeda, hingga beban utang pendidikan.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi para pemangku kebijakan dan pelaku bisnis properti untuk mencari solusi. Mereka harus di edukasi. biar bagaimanapun juga rumah merupakan salah satu kebutuhan utama.

Tips Miliki Rumah Bagi Gen Z

Berikut tips khusus bagi Generasi Z agar dapat memiliki rumah dengan harga terjangkau:

  • Lokasi Alternatif. Pertimbangkan untuk mencari rumah di daerah pinggiran kota atau perkotaan yang harga propertinya lebih terjangkau daripada di pusat kota atau daerah yang sudah berkembang.
  • Rumah Bekas atau Butuh Renovasi. Rumah bekas atau yang membutuhkan sedikit renovasi seringkali memiliki harga yang lebih terjangkau daripada rumah baru. Dengan pertimbangan membeli rumah seperti ini, dapat melakukan renovasi bertahap.Sesuai dengan anggaran.
  • Program Subsidi Pemerintah. Cari tahu mengenai program subsidi perumahan yang ditawarkan oleh pemerintah. Beberapa program tersebut mungkin menyediakan bantuan atau keringanan biaya untuk generasi muda yang ingin memiliki rumah.
  • Cari Developer yang menawarkan hunian terjangkau. Telusuri developer-developer properti yang memiliki proyek-proyek dengan harga terjangkau. Beberapa developer tertentu mungkin menawarkan skema pembayaran yang lebih fleksibel atau program-program khusus untuk generasi muda.
  • Gunakan KPR dengan Bijak. Manfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan bijak. Pilihlah KPR yang memiliki suku bunga dan persyaratan pembayaran yang sesuai dengan kemampuan finansial. Pastikan untuk memahami seluruh ketentuan dan risiko yang terkait dengan KPR sebelum mengambilnya.
  • Jangan Terlalu Memaksakan Diri. Tentukan batas harga maksimal untuk dapat bayar rumah dan jangan terlalu memaksakan diri untuk membeli rumah di luar kemampuan finansial. Lebih baik memiliki rumah dengan harga yang terjangkau daripada terlilit utang yang berat.
  • Bekerja Sama dengan Agen Properti: Gunakan jasa agen properti yang dapat membantu mencari rumah dengan harga terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan budget. Mereka dapat memberikan saran dan informasi yang berharga tentang pasar properti lokal dan peluang-peluang yang tersedia.

Dengan mempertimbangkan tips-tips di atas, diharapkan Generasi Z dapat memiliki rumah dengan harga yang lebih terjangkau sesuai dengan kondisi finansial dan kebutuhan mereka.

(Nabilla Chika Putri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *