
Teknologi : Database merupakan kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik, sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query basis data disebut dengan system manajemen basis data (database management system, DBMS ).
[irp]
Dalam situasi tertentu, software database management system (DBMS) bisa kewalahan menangani data. Dari pemikiran ini, kini hadir konsep in-memory database yang dikembangkan beberapa vendor DBMS. In-memory database muncul sebagai respons terhadap kebutuhan untuk meminimalkan lalu lintas permintaan data, sehingga aksesnya menjadi lebih cepat, demikian dikatakan CEO Equnix Business Solutions Julyanto Sutandang, di webinar Equnix Weekly Tech Talk.
“It runs on the memory only. Jadi hanya jalan di memori, tidak pernah meletakkan datanya ke dalam disk. Jadi sesuai namanya, karena dia benar-benar in-memory, tujuannya supaya cepat,” ujarnya.
[irp]
Lebih jauh dikatakan Julyanto, konsep in-memory database ini berasal dari kebutuhan kita semua akan database yang cepat, yang sangat responsif untuk menangani transaksi bisnis yang kita miliki,”ujarnya dalam keterangan pers yang diterima redaksi (21/06/2021).
In-memory database dianggap sebagai solusi untuk mengantisipasi kemungkinan masalah penurunan performa DBMS. Konsep menyimpan data seluruhnya di memori utama, sangat kontras dengan sistem database tradisional (on-disk), yang dirancang untuk penyimpanan data pada media persisten.
[irp]
Namun, dalam webinar berjudul “In-Memory Database is Really Faster?”, Julyanto mengatakan bahwa sebenarnya kunci agar kecepatan dan performa database selalu bisa diandalkan adalah tahu bagaimana menggunakan (tuning) software DBMS dengan baik.
Disebutkan Julyanto, pada dasarnya software DBMS baik yang open source seperti PostgreSQL maupun yang berbayar, bekerja dalam konfigurasi in-memory database.
[irp]
Software DBMS yang canggih seperti PostgreSQL memenuhi standar Atomicity Consistency Isolation Durability (ACID), sehingga memiliki 100% kemampuan sebuah RDBMS yang bisa menjaga transaksi dan integritas data.
“Solusinya, kita harus melakukan mekanisme persistensi yang baik. Sebenarnya database itu kalau kita tuning dengan baik, maka tidak perlu menggunakan apa yang digadang-gadang sebagai in-memory database,” cetusnya.
[irp]
Dia menambahkan, software DBMS yang baik harus dilaksanakan dengan pemahaman yang baik, dengan tuning yang tepat, dan pemeliharaan rutin secara berkala.
“Kita harus pahami baik-baik apa yang terjadi dan bagaimana tuning-nya dengan baik sehingga kita tidak terlalu memiliki risiko. Menggunakan PostgreSQL tidak bisa sembarangan karena dia menyimpan data. Kalau salah menyimpan data, yang terjadi datanya hilang. Saya kira itu akan sangat besar kerugiannya, karena data adalah hal yang paling penting dan lebih mahal dari server yang kita beli,” simpulnya.
[irp]
Equnix Business Solutions secara rutin menggelar Equnix Weekly Tech Talk sekali dalam sepekan. Webinar ini terbuka diikuti oleh komunitas IT secara umum dan merupakan salah satu upaya edukasi tentang bagaimana menggunakan teknologi yang baik terutama tentang open source dan PostgreSQL.
Seperti diketahui, PT Equnix Business Solutions (Equnix) merupakan perusahaan penyedia jasa solusi teknologi informasi (TI) di Asia Tenggara yang berbasis software Open Source, terutama PostgreSQL dan Linux. Equnix mampu mendeliver design solusi bisnis yang bersifat tailor made atau customized sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Melalui tiga filosofinya yakni expertise, experience, dan exposure, menjadi pilar utama penyedia solusi TI berbasis Open Source. Hingga saat ini. Equnix telah memiliki lebih dari 50 klien perusahaan skala menengah besar dan berhasil menyelamatkan devisa negara miliaran rupiah.